Tampilkan di aplikasi

Kesucian dalam kisah ande-ande lumut

Majalah Swara Cinta - Edisi Edisi 101
15 Oktober 2019

Majalah Swara Cinta - Edisi Edisi 101

Seniman Suluk Nusantara memainkan lakon Ande-Ande Lumut

Swara Cinta
Gending gamelan mengalun merdu dari salah satu pendopo berbentuk joglo khas Jawa. Suaranya menghidupkan suasana akhir pekan di Komplek Depok Mulya 1, Beji Depok, Jawa Barat. Gending tersebut seirama dengan tembang yang dilantunkan empat orang sinden yang duduk berjajar di dalam joglo.

Ketika jarum jam menunjukan pukul sembilan tiga puluh, suasana joglo yang terletak di blok K-90 itu kian riuh. Empat wayang orang yang semuanya laki-laki saling unjuk kebolehan. Kesucian dalam kisah ande-ande lumut. Mengangkat nilai-nilai luhur tentang menjaga kesucian yang unsur utamanya adalah kebenaran dan keadilan.

Mereka mengenakan lurik sambil sedikit melenggokan badan mengikuti irama gamelan. Begitulah potret pertunjukan Ande-Ande Lumut yang dimainkan oleh lansia yang tergabung dalam Sanggar Suluk Nusantara. Pada hari Sabtu (13/7) Dompet Dhuafa bersama Sanggar Suluk Nusantara tergerak mengadakan pementasan landriyan Ande-Ande Lumut.

Selain melestarikan kesenian Tanah Air, acara ini merupakan bagian dari Dompet Dhuafa menebar kebaikan melalui pertunjukan budaya. Dalam lakon Ande-Ande Lumut yang dipentaskan, Dompet Dhuafa bersama Sanggar Suluk Nusantara ingin mengangkat nilai-nilai luhur tentang menjaga kesucian yang unsur utamanya adalah kebenaran dan keadilan
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI