Intisari dari pelaksanaan Pancasila adalah bertindak jujur dalam segala hal, mulai dari makan dan minum, berpakaian, bertempat tinggal, berkeluarga, dan seterusnya tak terkecuali berpolitik dengan jujur. Jika kejujuran sudah menjadi landasan dalam setiap hubungan, maka kemakmuran masyarakat pun menjadi niscaya.
Karena kemakmuran masyarakat sangat bergantung pada kejujuran warganya, terutama dalam melaksanakan setiap undang undang Sayangnya, kecenderungan kita sepertinya justru memilih untuk tidak jujur.
Maraknya ketidakjujuran dalam hal makan dan minum misalnya, dapat terlihat dari menjamurnya gerai-gerai penjaja makanan junk food yang tidak hanya bertebaran di kota-kota besar tetapi sudah menjangkau kota-kota kecil di pelosok negeri kita. Populasi gerai-gerai itu bisa menyebar hingga sedemikian rupa tentu karena ada yang membeli dagangannya.
Padahal namanya saja junk food, selain rendah gizi juga belum tentu sesuai dengan lidah kita. Jika kejujuran sudah menjadi landasan dalam setiap hubungan, maka kemakmuran masyarakat pun menjadi niscaya. Karena kemakmuran masyarakat sangat bergantung pada kejujuran warganya, terutama dalam melaksanakan setiap undang-undang.
Makan dan minum yang jujur adalah ketika orang mengetahui dan memahami bahwa tubuhnya membutuhkan asupan nutrisi yang sehat saat merespons rasa lapar dan hausnya. Makanan dan minuman yang sehat tidak harus didapatkan dengan harga yang mahal pada toko-toko atau restoran tertentu.
Apalagi negeri kita adalah negeri yang subur, yang dipribahasakan, bahkan tongkat kayu dan batu pun bisa jadi tanaman. Artinya, sumber daya alam kita yang melimpah tentunya lebih dari cukup untuk sekedar memenuhi kebutuhan makan dan minum secara jujur.
