Hidup adalah keyakinan dan perjuangan. Demikian kurang lebih inti dari kata-kata ma’tsur dalam khazanah budaya kita; innal hayata ‘aqidatun wa jihadun. Sebagai muslim kita meyakini, kualitas kehidupan kita, secara individual dan komunal, baik dalam aspek ideologi, sosial, politik, dan budaya harus berbanding lurus dengan bobot moralitas kita. Nilai-nilai ketuhanan idealnya bisa searah dengan nilai-nilai produktifitas.
Tazkia adalah salah satu lembaga sosial keislaman yang memiliki idealisme dan core value yang tidak mungkin dibiarkan dalam tataran slogan belaka. Harus ada effort, ikhtiar dan perjuangan untuk menegakkan nilai-nilai syariah dan menuangkannya dalam kehidupan nyata kita. Perjuangan itulah yang kemudian menjadi sebuah daur yang menantang kita di setiap saat.
Tinggi rendahnya tantangan akan seiring dengan daya dan hasil juang kita. Semakin besar hasil yang telah diupayakan, semakin besar pula perjuangan yang sedang menanti dan menantang kreasi kita. Siklusnya kurang lebih mirip teori daur dan tasalsul dalam kajian Kalam; yang ini disebabkan yang itu, dan seterusnya, sampai kemudian wujud fisik (hissi) kita berakhir.
Menerbitan Tazkia Magazine hanyalah sebuah ikhtiar yang akan terus mengingatkan kita tentang inti perjuangan di atas. Bukan mudah mewujudkan cita-cita lembaga yang ingin menjadi oase spiritual, intelektual dan finansial umat, tapi juga tidak berarti menjadi sesuatu yang mustahil ketika perkataan sejalan dengan perbuatan, ketika idealisme seiring dengan keteguhan perjuangan dan ketika setiap diri dapat saling menguatkan dan mengembangkan saudaranya.
Pembaca yang budiman, ada banyak ulasan dan informasi keislaman yang bisa dinikmati dalam majalah ini. Ragam rubrik yang tersaji diharapkan dapat memperkuat keimanan dan wawasan keislaman kita. Namun demikian, sebagai edisi perdana, tema utama Tazkia Magazine, difokuskan pada konsolidasi internal dengan mengenalkan sejarah, program, prospek dan tantangan yang dihadapi Tazkia Group.
Pembahasan ini diuraikan dalam bentuk milestone yang dipertajam paparan Dr. MuhamMuhammad Syafii Antonio, M.Ec dalam kapasitasnya sebagai penggagas, figur sentral sekaligus ‘ruh’ yang harus selalu hidup dalam perjuangan dakwah ini. Akhir kata, hanya kepada Allah SWT semata kita mohon pertolongan dan kepada-Nya jua kita berserah diri.