Salah satu ciri dari kamera HX99 ini adalah desainnya sangat kompak bahkan cenderung mungil karena jika Gadgetarian menggenggamnya, ukurannya sama dengan telapak tangan. Sehingga ketika digenggam dan dibawa-bawa tak akan taking terlepas mask tak mengaitkan tali pengekangnya.
Meski demikian tersimpan banyak kecanggihan di dalam tubuhnya yang mungil termasuk diantaranya lensa dengan kemampuan zoom yang cukup jauh. Bodinya yang setebal hanya 36mm membuatnya bisa dimasukkan ke dalam kantong celana yang ketat sekalipun seperti celana jeans.
Meski bodinya yang mungil namun HX99 memiliki layar monitor sebesar 3” serta dengan sistim tilting 180º sehingga Gadgetarian bisa menggunakannya untuk selfie. Layar monitor sebesar 3” ini menutupi hingga 80% bagian belakang kamera ini.
Kamera mungil bukan berarti tak memiliki komponen-komponen kamera besar seperti built-in flash light maupun electronic viewfinder (EVF). Di balk bodinya yang mungil tersimpan EVF dan built-in flash light kecil yang mampu menjangkau hingga 5m. EVF yang tersembunyi di pojok kiri kamera ini juga nyaman digunakan bagi Gedgetarian yang gemar membidik.
Posisinya di pinggir membuat Gadgetarian leluasa membidik tanpa membuat hidung kita menempel pada kamera. EVF yang sebesar jempol kita tetap membuat Gadgetarian dapat membidik dengan jelas dibalik EVF mungilnya dengan nyaman.
Bodinya yang terbatas membuat Sony hanya menempatkan beberapa tombol yang diras penting saja pada sekujur tubuhnya. Pada bodi HX99 terdapat cukup banyak tombol seperti dial mode, tombol Shutter dengan zoom ring serta tombol power di sebelahnya. Lalu ada tombol menu, play, perekaman video serta ring button besar disebelah layar monitor.
Ring button yang lumrah ada pada kamera kompak ini merupakan tombol shortcut untuk mengoperasikan beberapa fitur kamera ini. Meski nampak berdekatan namun operasional semua tombol dapat dilakukan dengan mudah termasuk dengan satu tangan termasuk dengan menggunakan ibu jari kita dengan mudah.
