Kami berduka
Disaat kami mempersiapkan penerbitan TPLUS Magazine edisi Oktober ini, kami mendengar kabar duka dari Malang yang menewaskan lebih dari 100 penonton sepakbola. Kami menyesalkan kejadian tersebut dan berharap ini adalah tragedi terakhir yang melanda dunia sepakbola kita. Patut disesalkan karena sepakbola tak semahal itu sehingga harus merenggut ratusan korban jiwa, apalagi tahun depan kita akan menyelenggarakan FIFA World Cup U23. Semoga para korban diterima Tuhan dan diampuni dosanya.
Dengan makin stabilnya internet di seluruh penju dunia termasuk Indonesia, kita bisa mengetahui dengan cepat kejadian yang terjadi meskipun jauh jaraknya. Tragedi Kanjuruhan merupakan salah satunya, karena internet dan kamera dari smartphone kita, saksi mata yang ada di stadion bisa memberikan laporan kepada kita semua tentang kejadian yang sebenarnya. Mereka yang biasa disebut sebagai Citizen Journalist ini kerap hadir memberitakan kejadian maupun berita terlebih dahulu, lebih cepat dari wartawan.
Meski banyak yang tak sesuai dengan kaidah jurnalistik, namun konten yang dibuat para Citizen Journalist ini banyak memberikan masukan kepada pihak yang berwajib dalam menyelidiki sebuah kasus. Cepat tersebarnya tragedi Kanjuruhan ini memang luar biasa, karena dalam hitungan jam bahkan menit saja sudah tersebar banyak video terkait kejadian tersebut. Hal ini karena diperkirakan lebih dari 90% penonton yang hadir di stadion pasti membawa smartphone dengan kemampuan merekam video dan memiliki sambungan internet.
Terlepas dari banyaknya informasi yang tersaji namun alangkah baiknya kita menahan diri untuk tidak menyebarkan foto-foto korban dengan sangat telanjang ke media sosial. Bagaimanapun mereka adalah korban dan keluarganya sedang berduka, rasanya tidak etis jika kita menyebarkan foto maupun video yang memperlihatkan korban tanpa sensor. Kita berduka, tak semestinya menyebarkannya, karena sebaiknya kita berdoa dan berempati pada keluarganya.
Maraknya konten dalam media sosial membuat kini banyak yang membuat konten dengan alat apa saja tak harus kamera, termasuk smartphone. Untuk itu diperlukan smartphone mumpuni yang bisa membantu kita membuat konten yang baik dan tak harus yang mahal. Pada edisi ini kami hadirkan rekomendasi smartphone terbaik semua segmen untuk videografi dengan beberapa tips yang semoga bermanfaat dalam memilih smartphone untuk videografi.
Kami juga tampilkan beberapa review produk gadget terbaru dengan bermacam genre lengkap dengan plus minusnya. Semoga ulasan yang kami sajikan ini dapat bermanfaat bagi Gadgetarian semua. Selamat membaca
Dicky Yuniarto
dicky@tplusmagz.com