Smartphone lipat, gengsi atau fungsi
Persaingan smartphone lipat kini tak hanya terjadi di dunia namun juga di Indonesia. Setelah masuknya smartphone lipat Samsung ke INdonesia beberapa tahun lalu, OPPO menyusul dengan menghadirkan N2 Flip ke Indonesia. Hal ini membuka pertarungan diantara smartphone lipat keduanya.
Samsung memiliki Z Flip dan Z Fold sedangkan OPPO hanya memiliki N2 Flip. Namun itu tak menunggu lama karena di tahun yang sama OPPO akhirnya secara resmi menghadirkan N3 yang merupakan smartphone fold versi OPPO.
Persaingan ini sesungguhnya diluar dugaan mengingat smartphone lipat tersebut harus dibuat di Indonesia sebagai syarat, dan tak semua pabrik di Indonesia mampu membuatnya. Kalaupun mampu maka akan membutuhkan modal yang besar untuk mempersiapkan lini produksinya. Dan nampaknya kedua merek penguasa pasar smartphone di Indonesia inilah yang mampu membuatnya dan akan serius mengembangkannya untuk pasar Indonesia.
Mengingat tak mudah memproduksi smartphone lipat di Indonesia membuat banyak yang beranggapan bahwa di Indonesia hanya akan ada Samsung dan OPPO karena hanya kedua merek itu yang memiliki pabrik di Indonesia dan mampu membuatnya sendiri.
Namun hal ini terusik oleh rencana TECNO untuk juga menjual smartphone lipat ke Indonesia. Karena TECNO tak memiliki pabrik sendiri di INdonesia dan jikalau menggunakan pabrik lain belum tentu bisa atau mau. Jadi ya ditunggu saja apakah TECNO benar-benar akan menjual smartphone lipatnya ke Indonesia.
Hadirnya smartphone lipat memang disambut baik oleh masyarakat Indonesia terutama kelas atas, mengingat harga yang ditawarkan diatas Rp 10 jutaan. Desain smartphone lipat pun kini semakin berkembang bahkan seolah memiliki layar ganda karena pada layar display yang didepan kini ukurannya semakin besar sehingga banyak hal yang bisa dilakukan di layar depan tanpa membuka smartphone.
Gadgetarian kini bisa melakukan chatting di layar depan, melihat email masuk di layar depan bahkan melakukan video call di layar depan seolah layar utama yang terlipat tak diperlukan lagi. Jika sudah begini lalu apa fungsinya layar utama jika sebagian besar kegiatan bisa dilakukan dengan layar depan. Hal ini seolah menunjukkan bahwa kita sesungguhnya tidak memerlukan smartphone lipat dan yang dibutuhkan adalah smartphone dengan bentuk yang kompak atau lebih kecil sehingga nyaman dibawa kemana-mana. Dan smartphone lipat adalah sebuah pendukung fashion untuk penunjang gaya hidup penggunanya.
Edisi kali ini kami menghadirkan ulasan utama tentang smartwatch yang kini sedang ngetren dengan banyaknya produk baru yang muncul dari segala merek dan segmen, mulai dari yang entry level hingga yang high end. Harga yang ditawarkannya pun bervariasi mulai dari dibawah Rp 1 juta hingga puluhan juta rupiah.
Perkembangan teknologi smartwatch yang sangat pesat terutama dalam hal kesehatan membuat masyarakat semakin tertarik untuk memilikinya termasuk desainnya yang juga semakin menarik.
Kami juga menampilkan beberapa gadget terbaru yang mampir ke meja redaksi untuk di review, dan jangan lupa untuk membaca edisi depan (Desember 2023) karena kami akan menghadirkan edisi akhir tahun yang spesial dengan Gadget Of The Year 2023. Selamat membaca.
Dicky Yuniarto
dickyyuniarto@gmail.com