Keeksotisannya memang sudah terpancar sejak dulu, Pamukkale pernah dijadikan sebagai tempat pemandian dan pelesiran keluarga kaum bangsawan zaman Yunani kuno. Bahkan ada sumber yang mengatakan bahwa Cleopatra, ratu Mesir terakhir, pernah berkunjung ke kota ini. Sebelumnya Pamukkale merupakan sebuah kota Romawi yang bernama Hierapolis, berdiri pada abad 190 SM.
Namun kota ini hancur akibat gempa yang terjadi pada abad ke 1 M, reruntuhannya bisa kita temui di atas lembah Pamukkale. Dari situs yang ada di sini tampak bekas bangunan-bangunan yang bisa jadi dulunya terlihat megah, di antaranya adalah Hireapolis Theater, Kuil Appolo, Kuil Nymphaeum dan tak jauh dari lokasi ini kita bisa menjumpai Kastil Pamukkale serta Kuil Aphrodite.
Di samping peninggalan sejarahnya, ada fenomena alam yang menarik di Pamukkale yaitu kolam travertine. Kolam-kolam terasering berwarna putih memberikan tampilan yang menakjubkan kota di sebelah barat Turki ini. Mineral yang terbawa aliran air panas dari perut bumi mengendap lalu menjadi batuan travertine membentuk stalaktit, teras dan kolam yang indah.
Pemandangan serba putih bak kapas ini menjadi alasan dinamakannya Pamukkale yang berarti kuil kapas. Berendam di dalam kolam bersuhu 36°C - 100°C ini bisa memberikan manfaat bagi kesehatan karena mengandung banyak mineral dan dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Kini Pamukkale telah masuk dalam situs warisan dunia UNESCO dan menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi turis mancanegara. Tak heran jika 2 juta wisatawan setiap tahunnya berkunjung ke kota yang berada di Provinsi Denizli ini.
