Menuruni bukit dengan ‘menumpang’ di atas batang pohon besar (konon bisa mencapai 12 ton) sudah menjadi tradisi di Jepang sejak lama dan dikenal dengan nama Onbashira yang berarti “pilar terhormat”. Festival enam tahunan ini diselenggarakan di Lake Suwa - wilayah Nagano yang terbagi menjadi dua acara, yaitu Yamadashi dan Satobiki.
Onbashira merupakan bagian ritual dari Kuil Shinto Suwa Taisha Shrine. Onbashira Yamadashi diadakan pada bulan April dan Satobiki diadakan pada bulan Mei. Secara harfiah, Yamadashi berarti “keluar dari pegunungan’. Sebelum memulai festival ini, pohon-pohon besar ditebang dalam upacara Shinto menggunakan kapak yang khusus dibuat untuk sekali pakai. Batang pohonnya dihiasi dengan warna merah dan putih (warna khas) tradisional upacara Shinto dan tali yang mengikat.
Saat atraksi Yamadashi, tim pria menarik batang pohon menuruni gunung menuju empat kuil Suwa Taisha. Batang pohon berjalan di atas jalan yang kasar, dan pada titik tertentu batang pohon harus tergelincir atau jatuh menuruni lereng yang curam. Resiko tertimpa hingga cedera serius sudah tak terpikirkan lagi, memang demikian bila seseorang menjalani aksi dengan semangat religius.
Sedangkan Satobiki melibatkan penempatan simbolis dari batang pohon baru untuk mendukung dasar dari bangunan kuil. Batang pohon didirikankan dengan tangan, dengan upacara kelompok pembawa batang yang menaikinya saat Yamadashi. Upacara ini pernah dilakukan sebagai bagian dari acara pembukaan Olimpiade Nagano pada tahun 1998. Festival Onbashira diakhiri dengan ritual yang dikenal sebagai Building of Hoden.
Namun kurang dikenal dan hanya sedikit orang yang tahu. Terakhir diselenggarakan pada tahun 2016 dan kita masih harus menunggu hingga tahun 2022 untuk bisa menyaksikannya kembali.
