Ikhtisar
Paduan aluminium merupakan material yang memiliki sifat mekanik yang baik, ringan, tahan terhadap korosi, dan merupakan konduktor listrik yang cukup baik. Aluminium banyak dipergunakan pada rancang bangun struktur dengan faktor berat yang menjadi pertimbangan cukup penting. Meskipun teknik penyambungan dengan pengelasan merupakan teknik penyambungan yang murah, metode ini tidak dapat diterapkan pada semua logam aluminium. Aluminium memiliki sifat mampu las yang kurang baik bila dibandingkan dengan baja. Akan tetapi, dengan kemajuan teknik pengelasan busur listrik dengan gas mulia, proses pengelasan aluminium dapat dilakukan dengan lebih baik.
Meskipun penelitian untuk meningkatkan kualitas sambungan aluminium dengan metode pengelasan telah banyak dilakukan, buku teks yang membahas khusus tentang pengelasan aluminium masih sangat sedikit. Buku ini membahas tentang pengelasan pada logam aluminium yang dapat digunakan sebagai referensi pada mahasiswa S-1 tingkat akhir pada program studi Teknik Mesin, Teknik Metalurgi, Teknik Perkapalan, atau Teknik Penerbangan. Di samping itu, buku ini juga dapat digunakan sebagai literatur tambahan bagi mahasiswa S-2 yang ingin mendalami tentang pengelasan.
Buku ini terbagi menjadi sembilan bagian. Bagian awal buku ini (bab 1 dan 2) menjelaskan jenis dan karakteristik logam aluminium, sedangkan bagian kedua (bab 3 s.d. 5) menjelaskan metode pengelasan yang dapat digunakan untuk mengelas aluminium. Pada bab 5, pengelasan FSW yang sekarang sedang banyak dikembangkan dibahas secara tersendiri. Pada bab 6 dibahas tentang permodelan pada proses pengelasan. Bagian akhir buku ini membahas karakterisasi las meliputi dasar-dasar mekanika perpatahan, tegangan sisa, dan distorsi.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Paduan aluminium merupakan material yang memiliki sifat mekanik yang baik, ringan, tahan terhadap korosi, dan merupakan konduktor listrik yang cukup baik. Aluminium banyak dipergunakan pada rancang bangun struktur dengan faktor berat yang menjadi pertimbangan cukup penting.
Meskipun teknik penyambungan dengan pengelasan merupakan teknik penyambungan yang murah, metode ini tidak dapat diterapkan pada semua logam aluminium. Aluminium memiliki sifat mampu las yang kurang baik bila dibandingkan dengan baja. Akan tetapi, dengan kemajuan teknik pengelasan busur listrik dengan gas mulia, proses pengelasan aluminium dapat dilakukan dengan lebih baik.
Meskipun penelitian untuk meningkatkan kualitas sambungan aluminium dengan metode pengelasan telah banyak dilakukan, buku teks yang membahas khusus tentang pengelasan aluminium masih sangat sedikit. Buku ini membahas tentang pengelasan pada logam aluminium yang dapat digunakan sebagai referensi pada mahasiswa S-1 tingkat akhir pada program studi Teknik Mesin, Teknik Metalurgi, Teknik Perkapalan, atau Teknik Penerbangan. Di samping itu, buku ini juga dapat digunakan sebagai literatur tambahan bagi mahasiswa S-2 yang ingin mendalami tentang pengelasan.
Buku ini terbagi menjadi sembilan bagian. Bagian awal buku ini (Bab 1 dan 2) menjelaskan jenis dan karakteristik logam aluminium, sedangkan bagian kedua (Bab 3 s.d. 5) menjelaskan metode pengelasan yang dapat digunakan untuk mengelas aluminium. Pada Bab 5, pengelasan FSW yang sekarang sedang banyak dikembangkan dibahas secara tersendiri. Pada Bab 6 dibahas tentang permodelan pada proses pengelasan. Bagian akhir buku ini membahas karakterisasi las meliputi dasar-dasar mekanika perpatahan, tegangan sisa, dan distorsi.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya naskah buku ini. Semoga buku ini bermanfaat dan menambah perbendaharaan khaszanah ilmu pengetahuan, khususnya bidang pengelasan logam.
Yogyakarta, 2017
Penyusun
Penulis
Jamasri - Jamasri lahir di Kudus, 4 Juli 1961. Saat ini, penulis bekerja sebagai staf pengajar di Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Penulis meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Gadjah Mada pada 1986. Pada 1993, penulis meraih gelar Doktor dari University of Strathclyde Glasgow, United Kingdom bidang Mechanics of Materials. Penulis meraih jabatan Guru Besar pada 2006.
Sejak 1987, Jamasri telah banyak mengajar Mata Kuliah Mekanika Terapan dan Material, baik untuk program S-1, S-2, maupun S3. Penulis juga telah banyak melakukan penelitian di bidang material, baik logam maupun non-logam, termasuk komposit. Di samping itu, penulis telah banyak membantu mengatasi kegagalan material dan konstruksi di berbagai industri. Penulis menjadi anggota Dewan Riset Nasional (DRN) periode 2015−2018. Saat ini penulis juga menjadi anggota Komisi Keselamatan Jalan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) PUPR di bidang material dan struktur.
Sulardjaka - Sulardjaka lahir di Sukoharjo, 20 April 1971. Saat ini, penulis bekerja sebagai staf pengajar di Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang.
Penulis meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Diponegoro pada 1997. Pada 2001, penulis meraih gelar Magister Teknik dari Universitas Gadjah Mada. Gelar Doktor bidang ilmu Teknik Mesin diraihnya dari Universitas Gadjah Mada pada 2011. Penulis telah banyak melakukan penelitian di bidang teknik pengelasan logam, khususnya pengelasan aluminium paduan dan pengelasan dengan metode friction stir welding (FSW). Beberapa topik penelitian tentang pengelasan solid state joinning (metode FSW) yang telah dilakukan adalah pengelasan AA 2024-T4, AA 6061-T4 dengan FSW, pengelasan logam tak sejenis aluminium dan tembaga dengan metode pengelasan FSW, pengelasan aluminium matrik komposit, dan pengelasan FSW baja ST 37.
Daftar Isi
Sampul
Halaman Judul
Halaman Hak Cipta
Prakata
Pengantar Penerbit
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab I: Aluminium Dan Paduan Aluminium
1.1. Pengantar
1.2. Aluminium Dan Paduan Aluminium
Soal/Tugas
Referensi
Bab II: Klasifikasi Pengelasan
2.1. Pengantar
2.2. Las Busur
2.3. Las Tig
2.4. Las Logam Gas Mulia (Las Mig)
2.5. Resistance Spot Welding (Las Resistansi)
2.6. Reaksi Kimia Pada Las Busur
2.7. Electron Beam Welding
2.8. Laser Beam Welding
2.9. Pengaruh Pengelasan Terhadap Kekuatan aluminium Yang Mengalami Pengerasan pengerjaan Dengan Dingin (Work Harderned)
2.10. Pengaruh Pengelasan Terhadap Kekuatan aluminium Yang Mengalami Pengerasan presipitasi
Soal/Tugas
Referensi
Bab III: Pengelasan Fusi Aluminium
3.1. Sifat Mampu Las Aluminium
3.2. Logam Pengisi (Filler)
3.3. Masukan Panas Pada Pengelasan Aluminium
3.4. Struktur Mikro Pengelasan
3.5. Retak Las
3.6. Pengelasan Paduan Aluminium Al – Mg – Si
Soal/Tugas
Referensi
Bab IV: Pengelasan Fase Padat
4.1. Friction Welding (Pengelasan Friksi)
4.2. Struktur Mikro Pengelasan Gesek (Frictionwelding)
4.3. Sifat Mekanis Sambungan Friction Welding
4.4. Penyambungan Difusi (Difusion Bonding)
Soal/Tugas
Referensi
Bab V: Friction Stir Welding
5.1. Pengantar
5.2. Tool Dan Mesin Las Friction Stir
5.3. Pencekam Pada Proses Fsw
5.4. Kelebihan Dan Kekurangan Proses Fsw
5.5. Struktur Mikro Hasil Pengelasan Fsw
5.6. Kekuatan Tarik Transversal Weld Joint
5.7. Kekuatan Tarik Longitudinal Weld Joint
5.8. Hasil Uji Kekerasan
5.9. Siklus Termal Pengelasan Fsw
Soal/Tugas
Referensi
Bab VI: Model Matematika Pengelasan
6.1. Pendahuluan
6.2. Konduksi Panas Tidak Steady
6.3. Sumber Panas Sesaat
6.4. Fusi Lokal Akibat Busur Panas
6.5. Las Titik
6.6. Las Gesek (Las Friksi)
6.7. Sumber Panas Bergerak
Soal/Tugas
Referensi
Bab VII: Pengujian Material
7.1. Pengujian Merusak
7.2. Pengujian Tidak Merusak
Soal/Tugas
Referensi
Bab VIII: Mekanika Perpatahan
8.1. Pengantar
8.2. Laju Perambatan Retak
8.3. Pengaruh Jenis Filler Terhadap Perambatan Retak Aa 6061 – T4
8.4. Perilaku Perambatan Retak Hasil Pengelasan FSW
8.5. Perilaku Fatik Pada Sambungan Las
Soal/Tugas
Referensi
Bab IX: Tegangan Sisa Dan Distorsi Pada Pengelasan
9.1. Pengukuran Tegangan Sisa Dengan Metodedifraksi Sinar X
9.2. Pengujian Neutron Diffraction
9.3. Pengukuran Tegangan Sisa Dengan Metode Pengeboran
9.4. Tinjauan Distorsi
Soal/Tugas
Referensi
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks
Tentang Penulis