Ketenaran brand Indomie buatan salah satu perusahaan nasional, PT Indofood Sukses Makmur, di pasar internasional, seakan membuka mata para pelaku usaha nasional, bahwa merek nasional ternyata bisa menembus jajaran top merek dunia. Indomie, yang kelewat populer khususnya di Nigeria sana, tidak hanya menjadi makanan sejuta umat, namun juga diakui sebagai merek Nigeria oleh warga lokal sana, sangking kelewat bekennya.
Kalau menilik data Brand Footprint 2018 Global Ranking Top 50 oleh Kantar Worldpanel, Indomie adalah satu-satunya brand lokal yang masuk menduduki posisi ke-8 setelah merekmerek FMCG paling beken di dunia seperti Coca-Cola, Colgate, Maggi, Lifeboy, Lays, Pepsi, dan Nescafe.
Indomie juga berhasil menduduki kategori number one brand by market di Nigeria. Data ini dikumpulkan pada November 2016 hingga Oktober 2017 lalu dan mencakup 73% populasi dunia.
Kantar menggunakan matriks consumer reach point (CRP) yang mengukur dua variabel, yaitu banyaknya rumah tangga yang membeli merek tersebut (penetrasi) dan seringnya merek tersebut dibeli oleh konsumen (frekuensi). Pada survei global tersebut, Kantar menjangkau 15.300 merek, 200 kategori, dan 1 miliar rumah tangga di 43 negara di seluruh dunia.
Menurut Kantar, kunci sukses merek Indomie mendobrak pasar dunia adalah mereka berhasil menentukan target pasar yang spesifik. Di luar itu, Indomie juga berhasil mempertahankan posisi mereka lewat ekspansi kategori (yang bisa memperluas jangkauan mereka terhadap kategori produk yang tidak dimiliki kompetitor), kebutuhan baru (Indomie, meluncur pada 1992 lalu menjadi yang pertama melakukan ekspor sehingga punya keuntungan sebagai first to market), serta pandai memanfaatkan sebanyak mungkin momen dengan menghadirkan format dan rasa baru.
