Tampilkan di aplikasi

Bajanya ringan, laba lumayan berat

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 11/XXIX/2018
22 November 2018

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 11/XXIX/2018

Material baja ringan tidak hanya digunakan untuk rangka atap, tapi juga dapat digunakan untuk rangka dinding bahkan dinding. / Foto : Bluescope

Warta Ekonomi
Penggunaan baja ringan sebagai rangka atap dan rumah saat ini di Indonesia sebenarnya sudah terjadi sejak 2001 lalu. Akan tetapi, seiring kondisi tersebut ada beberapa produsen, seperti PT NS Bluescope Lysaght Indonesia, PT Sunrise Steel, dan PT Saranacentral Bajatama Tbk yang berupaya untuk memperkenalkan beragam produk mereka.

Contohnya, saat itu PT NS Bluescope Lysaght Indonesia mulai memperkenalkan aplikasi rangka atap dan rumah pasca tsunami di Aceh (2004) dengan membangun 3.700 bangunan di Kampung Cinta kasih milik Yayasan Buddha Tzu Chi. Namun, saat itu kecepatan supply belum diimbangi dengan edukasi pasar.

Euforia penggunaan baja ringan baru booming pada akhir 2005. Sejak pemerintah mengeluarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pemberantasan Penebangan Kayu secara Liar. Momen yang disertai penurunan kualitas dan volume produksi industri kayu tersebut membuat masyarakat beramai- ramai beralih menggunakan baja ringan.

Hingga kini, rangka baja ringan telah digunakan di berbagai proyek pemerintah, perumahan dengan pengembang terkemuka, ruko, sekolah, hingga rumah sakit. Baja ringan diaplikasikan sebagai penutup atap dan dinding metal bergelombang berfungsi untuk menyelubungi bangunan, seperti pabrik, gudang, mal, convention hall ataupun pembangkit listrik. Ketua Klaster Baja Lapis Alumunium Seng Indonesia (IISIA),–Direktur Utama PT Sunrise Steel–Henry Setiawan, mengatakan bahwa konsumsi baja polos
Majalah Warta Ekonomi di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI