Tampilkan di aplikasi

Vincent Henry Iswaratioso, dompet elektronik open platform

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 02/XXIX/2019
12 Februari 2019

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 02/XXIX/2019

Vincent Henry Iswaratioso / Foto : Agus Aryanto

Warta Ekonomi
Dorongan pemerintah untuk menciptakan cashless society membuka peluang bisnis baru. Tak hanya uang, dompet elektronik pun kini sudah hadir. Sama seperti dompet pada umumnya, terobosan baru ini pun berfungsi untuk menyimpan uang berbasis elektronik.

Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran telah mengeluarkan perizinan kepada penyelenggara dan pendukung jasa sistem pembayaran. Hingga 21 Desember 2018 setidaknya sudah ada 34 perusahaan, baik uang maupun dompet elektronik, antara lain Mandiri E-Cash, DOKU, Sakuku, TCash, Go-Pay, OVO, dan DANA.

Melihat model bisnisnya, dompet elektronik atau e-wallet adalah pemain financial technologi (Fintech) untuk kategori gerbang sistem pembayaran (payment gateway). Tidak hanya menyimpan, e-wallet juga berfungsi sebagai gerbang pembayaran, baik di toko online maupun offline.

Namun pada praktiknya, beberapa e-wallet hanya dapat digunakan untuk bertransaksi di merchant tertentu. Padahal pengguna tentu menginginkan satu wadah yang dapat digunakan di semua merchant. Karena persoalan tersebut maka Bank Indonesia mendorong adanya interkoneksi dan interoperabilitas, artinya e-wallet dapat diterima di semua merchant.

Vincent Henry Iswaratioso, CEO DANA, mengklaim bahwa DANA berbeda dari yang lain. Hadir sejak Maret 2018 lalu, DANA mengusung konsep open platform yang dapat digunakan di platform lain yang sudah terkoneksi. Melalui DANA Widget, saat ini sudah terkoneksi dengan beberapa merchant online, seperti Bukalapak, TIX.Id, dan BBM. Artinya, konsumen di dalam platform merchant tersebut dapat melakukan pembayaran menggunakan DANA.
Majalah Warta Ekonomi di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI