Akan selalu Ada Jalan. Liburan akhir tahun dan pesta tahun baru baru saja usai. Kini kita kembali memasuki rutinitas sehari-hari dengan pikiran dan jiwa yang lebih fresh selepas berlibur. Memasuki awal tahun ada kabar menggembirakan dan juga sebaliknya yang saya terima dari beberapa teman.

Dua kawan saya merasa senang, karena beberapa proyek di tahun yang baru ini berhasil diperpanjang berbagai kontrak bisnisnya. Sementara, beberapa teman tampak sedih karena harus kehilangan pekerjaan dan bisnisnya, akibat perusahaan tak bisa bertahan di tengah situasi yang tak menentu ini.

Industri media yang kami geluti sekarang ini pun beberapa tahun terakhir mengalami tantangan yang tidak mudah, sehingga tak sedikit bisnis media yang akhirnya terpaksa ditutup. Media kami Women’s Obsession didirikan hampir tiga tahun lalu diluncurkan di tengah situasi ekonomi kurang ‘indah’, namun syukurlah hingga saat ini kami masih bisa eksis.

Saya pun memberikan dukungan kepada teman-teman yang tengah terkena ‘musibah’ untuk tetap semangat bergerilya mencari peluang-peluang baru. Nothing is impossible, selama kita tetap berusaha dan inovatif, pasti akan ada jalan terbuka maupun solusi untuk bertahan.

Memasuki tahun 2018, kita pun memasuki situasi unpredictable, seperti dalam situasi perang. Hermawan Kartajaya menggambarkan keadaan seperti ini sebagai VUCA (Volatility-Uncertainty-Complexity-Ambiguity). Dia berpendapat kita tak hanya membutuhkan pemimpin yang kuat, tapi juga great navigator.

Mampu membaca kompas, baik di area finansial, marketing, dan organisasi. Perusahaan maupun berbagai bisnis mesti memiliki profesional dengan jiwa entrepreneur yang mengedepankan produktivitas sekaligus kreativitas, manajemen plus kepemimpinan. Hanya dengan itulah kita bisa melewati masa-masa sulit yang tak terprediksi. Mari kita tetap bersemangat untuk ‘berperang’ di tahun ini…