Perangi Climate Exchange
Adalah seorang remaja aktivis lingkungan berusia 15 tahun asal Swedia, Greta Thunberg yang mengawali perjuangannya menyadarkan dunia dari perubahan iklim dimulai dengan beraksi sendirian.
Greta tidak mau dia dan anak-anak lain beserta generasi selanjutnya dilahirkan ke dunia harus menghadapi dampak climate change sepanjang hidup mereka.
Usahanya tak sia-sia, dia berhasil menginspirasi jutaan orang berbaris di jalanjalan kota di seluruh dunia untuk mengambil aksi terkait perubahan iklim.
Kita harus membatasi kenaikan temperatur global demi mencegah ratusan juta orang jatuh dalam kemiskinan, menyelamatkan terumbu karang dunia dari kerusakan, melindungi komunitas dari banjir, kebakaran, dan gelombang panas.
Untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan transformasi sistem ekonomi global yang segera, besar-besaran, dan terkoordinasi. Artinya, semua orang harus ikut bergerak untuk ikut menyelamatkan dunia.
Beberapa gaya hidup bisa kita terapkan untuk mencegah kenaikan suhu global. Misalnya, mencuci pakaian dengan air dingin, mengurangi penggunaan kertas dan plastik, mengurangi pemakaian mobil dengan naik transportasi umum, dan memilih liburan dekat dengan area tempat tinggal.
Menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change, pariwisata menyumbang sekitar 8% emisi gas rumah kaca dunia, dengan perjalanan udara menjadi penyebab utama.
Selain itu, sikap ramah lingkungan lainnya adalah menggunakan LED untuk menerangi rumah dan mengurangi konsumsi daging dan produk olahannya. Menjadi vegan ternyata adalah lifestyle jitu memerangi perubahan iklim.
Para peneliti di Universitas Oxford menemukan bahwa tidak mengonsumsi daging dan produk susu dalam pola makan harian bisa mengurangi jejak karbon seseorang dari makanan hingga 73%.
Women’s Obsession pun menyikapinya pada tahun 2020 akan terus bersemangat menyuguhkan artikel-artikel yang mengajak pembaca dan masyarakat luas untuk ‘ramah’ terhadap lingkungan.
Itulah sebabnya untuk edisi cover kali ini kami mengangkat Emily Subrata, direktur Sudamala Resorts menjadi cover story majalah kami. Resornya yang berada di Bali, Lombok, dan Labuhan Bajo berusaha menjalankan prinsip keberlangsungan lingkungan hidup dengan sungguh-sungguh.
Antara lain, memakai bahan daur ulang sebisa mungkin, memiliki generator listrik, dan mesin desalinasi untuk menjaring air bersih. Pada 2018, Sudamala Sanur berhasil menerima penghargaan Green Hotel Certification dari Dinas Pariwisata Kota Denpasar.
Jika kita semua bergerak bersama-sama dengan cepat melakukan aksi memerangi climate change, bukan hal yang mustahil bumi akan terhindar dari kerusakan lingkungan yang parah. Mari kita bersemangat turut menyelamatkan bumi… Selamat membaca!