Indonesia memerlukan lebih banyak pemimpin daerah perempuan
Eksekutif Direktur Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) Maya Juwita mengungkapkan Indonesia menduduki peringkat keempat yang memiliki pemimpin perempuan terbanyak di dunia dengan persentase sebanyak 37%.
Namun, dari 556 daerah otonom di Indonesia, jumlah perempuan pemimpin daerah baru 24 orang atau setara 0,04%. Ini menunjukkan masih rendahnya kepemimpinan perempuan. ”Keberadaan pemimpin perempuan di jabatan publik, baik birokrasi maupun politik, perlu ditingkatkan untuk mendorong keterwakilan perempuan yang memiliki kompetensi mengisi jabatan strategis,” ucap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, pada webinar bertajuk ”Inovasi Kepemimpinan Perempuan di Sektor Pendidikan di Daerah” beberapa waktu silam.
Salah satu pemimpin daerah perempuan yang mumpuni dan bisa menginspirasi kaum Hawa lainnya di Tanah Air adalah Khofifah Indar Parawansa. Itulah sebabnya, kami menampilkannya sebagai Cover dan Women’s Talk edisi kali ini dengan mengangkat judul: Jatim Bangkit Terus Melaju.
Genap lima tahun memimpin Provinsi Jawa Timur pada September ini, Khofifah yang didampingi Emil Elestianto Dardak, tetap berkomitmen mewujudkan kesembilan program Nawa Bhakti Satya.
Sederet prestasi dan kemajuan pun berhasil ditorehkan Khofifah. Bahkan, pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia pun tidak menyurutkan langkah ibu empat orang anak ini.
Lebih dari 25% APBD atau senilai Rp8,54 triliun dari total APBD sebesar Rp33,47 triliun dialokasikan untuk sektor pendidikan. Pemprov Jatim lewat Dinas Pendidikan juga bersinergi dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) melakukan pendampingan kepada para guru dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka, yaitu kurikulum yang berorientasi pada Project Based Learning (PBL).
Capaian pada kuartal pertama 2023 kembali mengukuhkan Jawa Timur sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Jawa, yakni sebesar 24,99%, tertinggi kedua setelah Jakarta yang mencapai 29,60%. Kenaikan tersebut diiringi dengan menurunnya persentase penduduk miskin Jawa Timur sebesar 0,14% pada Maret 2023 sebesar 10,35%, dibandingkan pada September 2022 yang berada pada angka 10,49%. Program penghapusan kemiskinan ekstrem juga diinisiasi dengan pencairan bantuan produktif bagi keluarga miskin ekstrem di 5 kabupaten kantong kemiskinan.
Selain kemiskinan ekstrem, Khofifah bekerja keras menangani stunting, hingga Jatim menjadi salah satu wilayah yang mengalami penurunan stunting pada 2022. Simak artikel lengkapnya di edisi kali ini dan Indonesia memang membutuhkan pemimpin daerah perempuan lebih banyak lagi.
Beragam sosok inspiratif lainnya dan berbagai artikel menarik seputar kesehatan mental, travel, seni, fashion, dan lainnya pun kami hadirkan untuk pembaca setia kami. Selamat membaca dan berkarya…
Elly Simanjuntak
Editor in Chief