Tampilkan di aplikasi

Buku Zikrul Bestari hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

50 Kisah Teladan

Para Pemakmur Masjid

1 Pembaca
Rp 90.000 20%
Rp 72.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 216.000 13%
Rp 62.400 /orang
Rp 187.200

5 Pembaca
Rp 360.000 20%
Rp 57.600 /orang
Rp 288.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Masjid adalah tempat istimewa di muka bumi. Masjid memiliki keutamaan yang tak tergantikan. Bagaimanakah masjid dalam sejarah umat manusia khususnya umat Islam yang mendirikannya? Buku ini mengisahkah tokoh-tokoh muslim terdahulu yang rajin memakmurkan masjid, terutama dengan shalat berjamaah dan kegiatan ibadah lainnya. Mereka adalah kalangan sahabat yang sezaman dengan Nabi Saw, para tabiin, dan kaum sesudahnya. Mari kita mengambil hikmah dan manfaat. Selamat membaca!

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Muhammad Yasir, Lc
Editor: Syerif Nurhakim

Penerbit: Zikrul Bestari
ISBN: 9786023420629
Terbit: Mei 2017 , 178 Halaman










Ikhtisar

Masjid adalah tempat istimewa di muka bumi. Masjid memiliki keutamaan yang tak tergantikan. Bagaimanakah masjid dalam sejarah umat manusia khususnya umat Islam yang mendirikannya? Buku ini mengisahkah tokoh-tokoh muslim terdahulu yang rajin memakmurkan masjid, terutama dengan shalat berjamaah dan kegiatan ibadah lainnya. Mereka adalah kalangan sahabat yang sezaman dengan Nabi Saw, para tabiin, dan kaum sesudahnya. Mari kita mengambil hikmah dan manfaat. Selamat membaca!

Pendahuluan / Prolog

Pengantar Penyusun
Sobat, siapakah tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan Allah di akhirat kelak ketika perlindungan itu tidak ada selain perlindungan Allah? Ya, salah satunya yaitu orang yang selalu rindu hatinya untuk mendatangi atau memakmurkan masjid. Subhanallah.

Apakah kamu tidak ingin menjadi salah satu dari mereka? Sobat, bagi seorang muslim, masjid merupakan rumah Allah yang sangat dihormati dan dimuliakan. Masjid ibarat rumah keduanya setelah rumah pribadinya. Karena itu, ia akan betah berlama-lama beribadah di dalamnya, bagaikan seekor ikan yang betah berada dalam kolam.

Tentu, terbiasa ke masjid tidak bisa jadi dengan sendirinya, melainkan melalui latihan-latihan yang dimulai sejak usia dini. Nabi Muhammad, teladan kita telah memberi contoh betapa beliau senang ke masjid sekaligus membiasakan anak dan cucunya ke masjid.

Nabi Muhammad pernah lho menggendong cucunya Umamah binti Zainab ke masjid. Juga, Hasan dan Husain. Sampai keduanya bermain-main sampai puas di atas punggung kakeknya, itu agar keduanya terbiasa dengan suasana masjid. Bahkan karena sayangnya kepada anak-anak di masjid, suatu waktu beliau sampai meringkas shalatnya.

”Sungguh saat shalat, aku dengar tangisan bayi, maka kupercepat shalatku khawatir ibunya terganggu.” (HR Bukhari)

Sayangnya, di masa sekarang, seiring dengan perkembangan zaman, banyak anak-anak muslim yang lupa dengan masjid. Mereka lebih mengenal warnet, mal, merek-merek mainan daripada mengenal masjid. Padahal, orang-orang saleh dahulu waktunya banyak di masjid, mereka beribadah, shalat lima waktu, mengaji, berdiskusi dan sebagainya. Subhanallah kejayaan Islam mereka mulai dari masjid.

Nah, pada buku sederhana ini, kamu akan membaca kisah tentang kebesaran masjid dan kisah orang-orang saleh terdahulu dalam memakmurkan masjid. Kamu juga akan mengetahui bagaimana perjuangan mereka mendatangi masjid untuk shalat berjamaah, walaupun jarak antara rumah mereka dengan masjid sangatlah jauh, banyak binatang buas, tidak ada yang mengantar, atau mereka cacat, buta, sakit, tapi cinta mereka kepada masjid mengalahkan semuanya.

Akhirnya, semoga hadirnya buku sederhana ini bisa mendorong kamu untuk rajin memakmurkan masjid atau musholla yang ada di dekat rumahmu. Sehingga benar-benar masjid bisa menjadi rumah keduamu. Dan, semoga Allah menjadikanmu anak-anak yang saleh, berbakti kepada kedua orang tua dan pastinya anak yang rajin ke masjid. Amin.

Penyusun

Penulis

Muhammad Yasir, Lc - Muhammad Yasir, Lc. Lahir di Bungintimbe, sebuah desa kecil di Sulawesi Tengah, pada 8 Mei 1976 silam. Pak Yasir menyelesaikan kuliah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta, sebuah kampus yang merupakan cabang dari Muhammad Ibnu Saud University, Riyadh, Arab Saudi.

Pak Yasir juga sering menjadi narasumber acara Telaah Buku di Radio DAKTA FM Bekasi, Hikmah Sore di Radio Asy-Syafi’iyyah Jakarta (95,5 RAS FM), dan Talkshow Dialog Nuansa Agama Islam di Radio Ath-Thahiriah Jakarta (98,7 Moeslem FM), dan RRI Pro2 FM Makassar.

Tahun 2008, Pak Yasir berkunjung ke Mesir, Malaysia, dan Abu Dhabi untuk menghadiri pameran buku Islam internasional. Puluhan buku yang telah ditulis dan diterjemahkan oleh beliau.

Editor

Syerif Nurhakim - Syerif Nurhakim, Pria kelahiran Indramayu, 27 September 1976. Seorang penulis dan editor. Ia kerap menulis buku-buku sains populer dan naskah anak. Selain menulis, ia hobi berkebun tanaman buah dalam pot (tabulampot) dan menangkar tanaman langka. Koleksi favoritnya adalah pohon tin dan zaitun. FB: Nanang Hanif, Website: bogorfig.blogspot.com, dapat dihubungi via email: bangsa_sukses@yahoo.com.

Daftar Isi

Sampul
Isi Buku Ini
Pengantar Penyusun
Pengertian Masjid
     Sejarah Masjid Pertama Umat Islam
     Nama Lain Masjid Quba
     Keutamaan Masjid Quba
     Fungsi dan Peran Masjid di Masa Nabi Muhammad
     Yang Tidak Boleh Dilakukan di Dalam Masjid
     Adab-adab Shalat Berjamaah di Masjid
     10 Cara Meningkatkan Kualitas Shalat Khusyuk
     Keuntungan Memakmurkan Masjid
50 Kisah Teladan Para Pemakmur Masjid
     Abdullah bin Ummi Maktum, Laki-laki Buta yang Rajin ke Masjid
     Kisah Laki-Laki yang Tinggal Jauh dari Masjid pada Masa Nabi Muhammad
     Nabi Muhammad Menyarankan Bani Salimah Tetap Tinggal Jauh dari Masjid
     Umar bin Abdul Aziz Digundul karena Tidak Shalat di Masjid
     Orang-orang Saleh yang Berpagi-Pagi ke Masjid
     Nabi Muhammad Shalat Berjamaah di Masjid walaupun Sakit
     Guru Imam Bukhari Bersedih karena Ketinggalan Shalat Berjamaah di Masjid
     Nabi Muhammad Terlambat ke Masjid karena Mendamaikan Suku yang Bertengkar
     Nabi Muhammad Saw. Membangun Masjid terlebih Dahulu Sebelum Pasar
     Said bin Musayyib, Tabi’in yang 40 Tahun Tidak Pernah Ketinggalan Berjamaah di Masjid
komik 1 1001 Alasan Enggan ke Masjid
komik 2 Masjidku Bersih Shalatku Khusuk
komik 3 Ramaikan Masjid Dengan Niat Karena Allah
komik 4 Luruskan Shaf agar Shalatmu Sempurna
komik 5 Bangun Pagi Bisa Karena Biasa