Tampilkan di aplikasi

Buku Ananta Vidya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Pemuda Berperan Bukan Baperan

1 Pembaca
Rp 90.900 15%
Rp 77.300

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 231.900 13%
Rp 66.993 /orang
Rp 200.980

5 Pembaca
Rp 386.500 20%
Rp 61.840 /orang
Rp 309.200

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Bangsa Indonesia, bangsa yang besar dengan keberagamannya. Indonesia beragam dari segala sisi, mulai dari budaya, agama, suka, bahasa, sampai pemikiran-pemikiran yang ada pada setiap kepala. Dengan demikian, hal itu akan memberikan kesempatan pada bangsa-bangsa yang iri dengan Indonesia, baik bangsa dari luar maupun bangsa kiasan dari dalam negeri, untuk mengadu domba dan menghancurkan Indonesia.

Nah, di sini peran pemuda sangatlah sakral, di mana pemuda pada dasarnya adalah pelopor pergerakan, penegak keadilan, penggerak kebijaksanaa yang kemudian berbuah cinta yang menyatukan. Tapi, sekali lagi kita lihat keadaan pemuda bangsa kita yang besar ini, apakah mereka sudah memenuhi keadaan yang diharapkan bangsanya? Tidak, kebanyakan dari pemuda, bahkan juga kita, lalai akan tugasnya sebagai nasionalis patriotis.

Melalui tulisan yang tidak beraturan ini, penulis menaruh harapan besar sekali bahwa pemuda kita akan segera bangkit dan mengudara. Buku ini adalah kumpulan artikel-artikel singkat tentang pemuda, tentang apa yang harus mereka lakukan, serta mengapa mereka harus melakukan. Sebagai pemuda tidak bisa berpangku tangan, apalagi sembunyi tangan.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Jasmiko

Penerbit: Ananta Vidya
ISBN: 9786238297399
Terbit: Agustus 2023 , 213 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Bangsa Indonesia, bangsa yang besar dengan keberagamannya. Indonesia beragam dari segala sisi, mulai dari budaya, agama, suka, bahasa, sampai pemikiran-pemikiran yang ada pada setiap kepala. Dengan demikian, hal itu akan memberikan kesempatan pada bangsa-bangsa yang iri dengan Indonesia, baik bangsa dari luar maupun bangsa kiasan dari dalam negeri, untuk mengadu domba dan menghancurkan Indonesia.

Nah, di sini peran pemuda sangatlah sakral, di mana pemuda pada dasarnya adalah pelopor pergerakan, penegak keadilan, penggerak kebijaksanaa yang kemudian berbuah cinta yang menyatukan. Tapi, sekali lagi kita lihat keadaan pemuda bangsa kita yang besar ini, apakah mereka sudah memenuhi keadaan yang diharapkan bangsanya? Tidak, kebanyakan dari pemuda, bahkan juga kita, lalai akan tugasnya sebagai nasionalis patriotis.

Melalui tulisan yang tidak beraturan ini, penulis menaruh harapan besar sekali bahwa pemuda kita akan segera bangkit dan mengudara. Buku ini adalah kumpulan artikel-artikel singkat tentang pemuda, tentang apa yang harus mereka lakukan, serta mengapa mereka harus melakukan. Sebagai pemuda tidak bisa berpangku tangan, apalagi sembunyi tangan.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Oleh : Drs. H. Suhilman M. Ag (Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta) Segala puji bagi Allah pencipta kehidupan, beriring sholawat kepada baginda Nabi pemimpin alam. Pemuda berperan bukan baperan, adalah sebuah kalimat yang tentunya diharapkan bisa menggugah jiwa-jiwa pemuda yang tengah tertidur dalam bisingnya jaman. Pemuda adalah penyusun peradaban. Jika pemuda sebuah bangsa mempunyai SDM tinggi, maka kemungkinan besar bangsa itu akan menjadi bangsa maju, pun sebaliknya. Bagaimana cara meningkatkan SDM? Belajar dan menerapkannya.

Buku ini berisi tulisan-tulisan yang menitikberatkan pada pemuda. Siapa yang dimaksud dengan pemuda? Pemuda adalah manusia-manusia yang mempunyai potensi untuk berkembang. Dengan demikian, maka semua manusia pada hakikatnya adalah pemuda sebab mempunyai potensi untuk berkembang. Tidak berlebihan rasanya jika Soekarno, presiden pertama kita, mengatakan bahwa dengan sepuluh pemuda beliau bisa mengguncangkan dunia.

Menelisik hal-hal di atas, pemuda Indonesia masih banyak yang tertidur. Bagaimana bangsa ini bisa berkemajuan jika pemudanya asyik dengan mimpinya sendiri dalam tidur? Inilah yang menjadi masalah utama bangsa kita, bangsa Indonesia. Pemuda harus segera bangun dan menemukan bentuk dirinya. Selain itu, hal yang patut dipertimbagkan adalah proses, buku ini juga menyinggungnya di beberapa tempat.

Semoga hadirnya buku ini bisa menjadi sebuah sumbangan pemikiran yang membangun, khususnya untuk golongan pemuda. Memang banyak kekurangan dalam penulisan buku ini, dan tentunya butuh banyak-banyak belajar lagi, tapi setidaknya buku ini bisa membangkitkan semangat. Penulis adalah alumni pondok pesantren, dan sekarang tengah menjadi mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan saya adalah salah satu dosennya. Secara keseluruhan saya menyambut hangat kehadiran buku ini, dan senang sekali ketika penulis meminta bantuan kepada saya agar memberikan kata pengantar. Secara keseluruhan, seperti yang telah saya ungkapkan di atas, bahwa buku ini membahas hal-hal yang berhubungan dengan pemuda, membangunkan pemuda, serta peran-peran apa yang perlu dan harus mereka ambil.

Dalam sejarahnya, pemuda selalu menjadi tokoh penggerak perubahan menuju arah yang lebih baik. Dalam sejarahnya, pemuda selalu membuat gebrakan-gebarakan untuk membawa bangsa menjelajah dunia. Tapi, akhir-akhir ini rasanya pemuda kita tengah kehilangan jati dirinya, pemuda kebanyakan hanya diam menyaksikan keadaan yang porak-poranda dengan krisis moral dan etika.

Maka, dengan hadirnya buku ini diharapkan bisa membangunkan pemuda kita, membangunkan pemuda bangsa yang tengah beranjangsana dalam dunia mimpinya. Saya yakin banyak kekurangan dalam buku ini, tapi itu tidak menjadi masalah. Kekurangan akan selalu ada, maka tugas generasi berikutnya adalah memperbaiki kekurangan-kekurangan itu menuju lebih sempurnah.

Salam

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pemuda dan Visi Besar Hidupnya
Digitalisasi Adalah Peluang
Sumber daya Homeles
Antara Mencoba dan Coba-Coba
Malam Bersama Gerimis
Nongkrong Itu wajib
Budaya Prokrastinasi Masyarakat Indonesia
Masa Sekarang Yang Terlewatkan
Trend Sosial dan Mesin Kehidupan
Caesalpinia Sappan Untuk Potensi Diri
Tarbiyah Madal Hayah Solusi Mental Bangsa
Ibda' Binafsik
Bahkan Iblis Tidak Berpangku Tangan
Man Laa Yarham Laa Yurham
Tukang Becak dan Senyum Manisnya
Sangkakala di Langit Andalusia
Meniru Iblis
Membangunkan Peradaban yang Tengah Tidur
Andai Aku Satpol-PP: Belajar dari Fly Over Ciputat Tentang Kesemewawutan
Mengembangkan Diri Adalah Sejarah Terbaik
Pemikir Yang Malas
Sastra Putar Balik
Menghancurkan Budaya Prokrastinasi Akademik Sebagai Wujud Peran Membangun Peradaban
Pemuda Sumbu Peradaban
Pemuda Berperan Bukan Baperan
Tiga Rumusan Dasar Hidup
Sinergitas Orang Tua dan Anak dalam Membangun Peradaban
Menyemai harmoni, Merawat Bumi
Bertahannya Peradaban
Tanggung Jawab Sarjana Muslim Terhadap Nilai-Nilai Islam
Manusia Harus Berpikir Kritis dan berkembang
Manusia Tidak Akan Sepi dari Masalah