Tampilkan di aplikasi

Buku Sukarya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Orang Biasa

Ordinary People

1 Pembaca
Rp 440.000 37%
Rp 279.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 837.000 13%
Rp 241.800 /orang
Rp 725.400

5 Pembaca
Rp 1.395.000 20%
Rp 223.200 /orang
Rp 1.116.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

ORANG BIASA adalah jendela kecil Deniek G. Sukarya, seorang fotografer profesional yang dalam waktu pribadi aktif mendokumentasikan denyut keseharian individu masyarakat sekitar kehidupannya. Dalam rentang yang panjang, sejak 1975, Deniek merangkai obsesi yang menjadi bagian penting dari perjalanan visualnya. Seolah memutar romantika masa kecilnya di Tegalcangkring, Jembrana, Bali, di hamparan sawah menguning yang dikepung hawa sejuk pegunungan dan hembusan angin laut.

Deniek mengarahkan lensanya pada realita hidup dalam masyarakatnya, yang perlahan tapi pasti kemudian mengisi relung filosofi sanubarinya berdasar etos kerja orang-orang yang menjadi idola hati sekaligus menjadi subyek visualnya. Itu, yang mungkin mengendap dalam pilihannya memutus- kan ORANG BIASA sebagai benang merah karena meng-ekspresikan ketegaran, keuletan, perjuangan hidup, kesederhanaan dan persaudaraan. Akibatnya Deniek terus merekam nadi itu kemanapun, ke luar batas ruang, jauh dari komunitas primordialnya.

ORANG BIASA bagi Deniek, menjadi simbol yang mencuatkan optimisme kehidupan sebagai marka meng-hadapi realita. Tidak seperti karya-karya komersialnya yang mengedepankan persoalan teknis dan penampilan, ORANG BIASA menjadi lebih berarti, karena dia menjadi sumber yang mentransformasikan makna yang berkaitan dengan semangat hidup, etos kerja dan kehidupan itu sendiri.

Karenanya, buku fotografi DENIEK G. SUKARYA - ORANG BIASA adalah sebuah visi pribadi yang justru extraordinary, bukan semata karena memberi tempat pada keberdayaan mereka-mereka yang selalu disudutkan angka-angka statistik, namun juga memberi kesempatan pada harapan. Bagian paling berarti dalam rangkaian dokumentasi visual ini.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Deniek G. Sukarya

Penerbit: Sukarya
ISBN: 9799585414
Terbit: November 2000 , 220 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

ORANG BIASA adalah jendela kecil Deniek G. Sukarya, seorang fotografer profesional yang dalam waktu pribadi aktif mendokumentasikan denyut keseharian individu masyarakat sekitar kehidupannya. Dalam rentang yang panjang, sejak 1975, Deniek merangkai obsesi yang menjadi bagian penting dari perjalanan visualnya. Seolah memutar romantika masa kecilnya di Tegalcangkring, Jembrana, Bali, di hamparan sawah menguning yang dikepung hawa sejuk pegunungan dan hembusan angin laut.

Deniek mengarahkan lensanya pada realita hidup dalam masyarakatnya, yang perlahan tapi pasti kemudian mengisi relung filosofi sanubarinya berdasar etos kerja orang-orang yang menjadi idola hati sekaligus menjadi subyek visualnya. Itu, yang mungkin mengendap dalam pilihannya memutus- kan ORANG BIASA sebagai benang merah karena meng-ekspresikan ketegaran, keuletan, perjuangan hidup, kesederhanaan dan persaudaraan. Akibatnya Deniek terus merekam nadi itu kemanapun, ke luar batas ruang, jauh dari komunitas primordialnya.

ORANG BIASA bagi Deniek, menjadi simbol yang mencuatkan optimisme kehidupan sebagai marka meng-hadapi realita. Tidak seperti karya-karya komersialnya yang mengedepankan persoalan teknis dan penampilan, ORANG BIASA menjadi lebih berarti, karena dia menjadi sumber yang mentransformasikan makna yang berkaitan dengan semangat hidup, etos kerja dan kehidupan itu sendiri.

Karenanya, buku fotografi DENIEK G. SUKARYA - ORANG BIASA adalah sebuah visi pribadi yang justru extraordinary, bukan semata karena memberi tempat pada keberdayaan mereka-mereka yang selalu disudutkan angka-angka statistik, namun juga memberi kesempatan pada harapan. Bagian paling berarti dalam rangkaian dokumentasi visual ini.

Pendahuluan / Prolog

Melihat Cerminku
Beragam pemikiran telah aku jelajahi. Sederet alasan telah pula aku cari dan telusuri. Namun, jawaban kenapa aku begitu tertarik menyelami dinamika kehidupan dari mereka yang sering disebut sebagai orang biasa yang begitu sarat dengan perjuangan hidup yang mendasar, termasuk individu-individu yang melakoninya, belum juga aku temukan.

Mungkinkah karena aku melihat bayanganku sendiri di sana. Tempat yang terkadang tampak begitu nyata, begitu dekat tetapi tidak bisa aku sentuh. Bagaikan mencoba menemukan diriku di cerminan air beriak dihembus angin. Bagi aku mengabadikan penggalan-penggalan kehidupan kalangan akar rumput dengan beragam realitanya bagaikan mencoba memasang serpihan-serpihan mosaik perjalanan hidupku sendiri. Satu perjalanan yang terasa sangat panjang dan kompleks, yang ditandai keringat dan pergulatan tanpa henti dan bimbingan tangan gaib yang secara misterius menuntun dan mengantar aku ke tempat dimana aku berada sekarang.

Apa yang paling membesarkan hati bagiku ketika hanyut diantara celah-celah alur kehidupan mereka adalah melihat kenyataan bahwa mereka adalah manusia-manusia yang memiliki harkat dan martabat yang justru membanggakan dan spesial bagi keluarga dan lingkungannya. Termasuk di hatiku. Karena bagi aku, setiap orang itu spesial. Jadi tidak ada itu orang biasa. Aku percaya setiap individu itu diciptakan untuk tujuan tertentu, untuk melakoni bagian kehidupan yang bisa dia lakukan sebaik-baiknya.

Mereka ini bukanlah kelompok tanpa wajah. Bagi aku, mereka adalah individu-individu yang karena berbagai faktor tertinggal oleh arus kemajuan sosial ekonomi yang diakibatkan oleh sederet kekurangan, baik yang ada pada diri mereka maupun pada sistem yang gagal merangkul dan mengangkat mereka.

Oleh karena itu, tutur visual dari buku “DENIEK G. SUKARYA - ORANG BIASA” ini bukanlah dimaksudkan sebagai ratapan tentang ketidakberdayaan mereka. Namun, justru sebagai upaya pemahaman akan kondisi dan latar belakang mereka yang begitu beragam dan mengisi relung-relung yang khas dalam derap kehidupan manusia.

Aku juga mencoba berargumen dan memberikan penyangkalan terhadap norma-norma yang dipakai mengkategorikan kelompok yang sering disebutkan sebagai orang biasa. Aku ingin menampilkan sisi-sisi positif dari kehidupan mereka, wajah-wajah penuh harapan, keramahan tanpa basa-basi, sikap tegar yang optimis, keceriaan yang tulus dan semangat saling menolong di tengah himpitan beban kehidupan, karena aku selalu percaya bahwa “dimana ada kemauan, disana ada jalan”.

Penulis

Deniek G. Sukarya - Sebagai orang Bali asli, Deniek tumbuh di tengah budaya Bali yang dinamis. Tidak seperti orang Bali pada umumnya, dia memilih fotografi sebagai medium untuk mengekspresi citra artistiknya. Sekarang, fotografi telah memberikan dia kepuasan yang maksimum, baik sebagai sebuah profesi maupun untuk pemenuhan kepuasan hidup.

Sebagai seorang pekerja seni yang ulet, Deniek telah menekuni fotografi selama lebih dari 40 tahun di bidang fotografi professional untuk periklanan, laporan tahunan, potret eksekutif, industri, potret model, dokumentari, foto wisata, pemandangan dan alam. Hasil karyanya telah dipublikasikan di berbagai buku, majalah, periklanan, materi promosi, poster dan kalender.

Deniek juga memberikan berbagai seminar fotografi sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya bagi perkembangan fotografi di Indonesia. Dia juga menulis beragam topik artikel untuk berbagai penerbitan mulai dari artikel wisata, budaya dan alam sampai tulisan tip dan teknik fotografi.

Daftar Isi

Sampul depan
Orang biasa
Profil
Melihat cerminanku
Menghalau garis batas