Tampilkan di aplikasi

Sifat-sifat ibadah yang benar

Majalah As-sunnah - Edisi 11/XXIII
25 Februari 2020

Majalah As-sunnah - Edisi 11/XXIII

Kemuliaan seorang hamba adalah dengan beribadah kepada Allâh semata. / Foto : www.freepik.com

As-sunnah
Kemuliaan seorang hamba adalah dengan beribadah kepada Allâh semata, tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun juga. Semakin seorang hamba menambah ketundukan dan peribadahan kepada Penciptanya, maka semakin bertambah pula kesempurnaannya dan derajatnya. Kemudian bahwa hamba tidak mungkin mengetahui cara beribadah kepada Allâh dengan benar hanya dengan akal dan perasaannya. Oleh karena itu Allâh mengutus para Rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya untuk memberikan petunjuk-Nya.

Allâh berfirman yang artinya: Maka jika datang kepada kamu (manusia) petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (QS. Thaha/20: 123) Ibadah yang benar kepada Allâh harus dilakukan dengan dasar kecintaan, berharap rahmat dan pahala Allâh, takut siksa-Nya dan disertai ketundukan dan pengagungan kepada Allâh.

Ketika Allâh memuji para Nabi, Dia berfirman yang artinya: Sesungguhnya mereka (Nabi Zakaria sekeluarga) adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami. (QS. Al-Anbiya’ /21: 90).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Di antara Salaf mengatakan: Barangsiapa beribadah kepada Allâh hanya dengan kecintaan, maka dia seorang Zindiq (munafik). Barangsiapa beribadah kepada Allâh hanya dengan harapan, maka dia Murji’ah. Barangsiapa beribadah kepada Allah hanya dengan rasa takut, maka dia seorang Haruri Dan barangsiapa beribadah kepada Allah dengan kecintaan, rasa takut, dan harapan, maka dia seorang yang beriman, bertauhid”.
Majalah As-sunnah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI