Tampilan mobil yang dipasarkan di Negeri Sakura telah menjadi salah satu referensi kuat dalam mendandani kendaraan. Detailnya yang berbeda dari mobil serupa di negara lain membuat dandanan ala JDM (Japanese Domestic Market) menjadi tren di banyak tempat, termasuk di Tanah Air. Salah satunya yang berbeda pada mobil JDM dibanding model serupa di Tanah Air adalah posisi wiper belakang pada hatchback seperti Honda Jazz, Nissan March, atau Toyota Yaris/Vitz. Pada unit yang dipasarkan di Tanah Air, tangkai wiper belakang berada di bawah dengan posisi horizontal saat tidak difungsikan, alias rata dengan bagian bawah kaca belakang.
Berbeda dengan versi JDM yang tangkai wiper berada pada posisi tegak saat dimatikan. Ada alasannya kenapa produsen mobil membuat wiper berada dalam posisi berdiri pada unit yang dipasarkan di Jepang. Kondisi iklim subtropis membuat adanya musim salju di Negeri Matahari Terbit. Saat musim dingin dan turun salju, jika posisi wiper rebah seperti hatchback versi Indonesia akan membuat butiran salju menumpuk di atasnya sehingga menutupi kaca belakang. Selain menutupi kaca belakang, tumpukan salju ini juga membuat gerakan wiper yang diawali dengan sapuan ke atas menjadi sangat berat. Posisi wiper tegak pada hatchback JDM membuat salju tidak mudah menumpuk di kaca karena tidak menyangkut di wiper.
Dan saat dihidupkan, kerja wiper menjadi lebih ringan karena tak banyak salju di atas kaca dan gerakan pertama wiper adalah sapuan ke bawah. Meski di Indonesia tak turun salju, aplikasi wiper ala JDM punya keuntungan. Bukan hanya alasan gaya, posisi berdiri akan membuat debu tak mudah menumpuk di bagian atas wiper. Risiko kaca baret akibat terkena kotoran dan debu pun dapat dikurangi. Salah satu hatchback di Tanah Air yang cocok mengaplikasi setelan wiper ala JDM ini adalah Honda Jazz GK5. Selain dapat membuatnya tampil seperti ‘saudara’nya di Jepang, ubahan pada Jazz generasi ketiga di Indonesia ini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
