Ikhtisar
Usai menempuh studi kependidikan, Sukma Ayu menapakkan kakinya di penjuru timur laut negeri ini, di teras kepulauan Nusantara yang luas, Kepulauan Sangihe. Kondisi geografis dan fasilitas yang jauh dari apa yang ia alami selama ini tidak menyurutkan semangatnya. Justru keyakinannya akan jalan hidup menjadi pengajar semakin kuat. Mimpi-mimpinya akan pendidikan Indonesia yang lebih baik, semakin mengembang.
Buku ini adalah catatan harian pengalaman Sukma Ayu selama mengabdikan diri melalui program pemerintah Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) dengan wilayah penugasan Kepulauan Sangihe.
Pendahuluan / Prolog
Pengantar Penulis
Buku ini merupakan sebuah catatan harian seorang pendidik di daerah terpencil. Lebih tepat disebut sebagai getaran hati bersama alam di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal di wilayah Indonesia. Mengungkapkan rekaman hati di dalam tugas cinta dan pengabdian di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN 7) Satu Atap (Satap) Tamako yang ada di Desa Lelapide, Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Remo di Desa Remo, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan gugusan pulau kecil dan terpencil. Wilayahnya terletak antara Pulau Sulawesi dan Pulau Mindanao di Filipina serta berada di bibir Samudra Pasifik. Keindahan alam dan kemolekan pantai mengajak berdialog mata kepala dan mata hati yang bergetar bersama masa depan generasi muda bangsa.
Kondisi geografis di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal mendorong langkah kaki, menggandeng tangan, dan menggerakkan hati. Semangat anak didik yang menyadarkan, menumbuhkan, dan mengembangkan ketu-lusan cinta dan kasih.
Rekaman yang ditulis dalam buku “Belajar Bersama di Teras Nusantara: Kenangan Pengabdian SM3T Kepulauan Sangihe” merupakan kumpulan kisah perjuangan selama satu tahun di Kepulauan Sangihe. Sebuah tugas mulia kepada anak didik. Suka dan duka yang dirasakan sebagai pelukan hangat sejak berangkat, selama bertugas, dan selesai melaksanakan tugas. Langkah “pasukan” Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) belum selesai. Cinta dan pengabdian dilanjutkan di SDN Remo, Kalimantan Selatan.
Sekali langkah diayunkan pantang surut ke belakang. Penghargaan aku sampaikan kepada teman-teman SM3T sebagai pelaku sejarah. Tidak lupa terima kasihku kepada para guru, staf, dan peserta didik di SMPN 7 Satap Tamako dan SDN Remo yang telah bekerja sama mewujudkan buku ini. Rekan seperjuanganku, Asih Asundari dan Fanny Zaniadi Caniago, anggota “pasukan SM3T” dari Universitas Tanjung Pura, Pontianak juga layak menerima ucapan terima kasih. Akhirnya ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah bekerja sama menyongsong hari esok yang lebih baik. Selamat membaca!
Penulis
Sukma Ayu Kharismawati - SUKMA AYU KHARISMAWATI, lahir di Jakarta tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Kota Angin, Nganjuk, Jawa Timur. SDN Gondang Kulon II (2000), SMP Negeri 4 Nganjuk (2003), dan SMAN 2 Nganjuk (2006). Lulus S1 Jurusan Pendidikan Ekonomi dari UNJ (2011). Tahun 2012 mengikuti Program SM3T dari Kemdikbud ditempatkan di SMPN 7 Satap Tamako, Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Tahun 2013 mendapat beasiswa PPG di UNJ. Tahun 2017, mulai bekerja sebagai abdi negara di SDN Remo, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Daftar Isi
Sampul
Pengantar Ibu
Pengantar Penulis
Daftar Isi
Langkah
Tempur
Tugas Sejarah
Bergelantungan
Berarak ke Timur
Ditelan Gelombang
Mabuk Perjalanan
Beraksi
Pahlawan
Naik Truk
Dilema
Spesial
Bersaudara
Kesabaran
Santai
Panen
Ramah Tamah
Selamat Jalan
Profil Penulis