Tampilkan di aplikasi

Buku Peneleh hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

8 Srikandi & Pandemi

Dari Ibu untuk Indonesia

1 Pembaca
Rp 64.500 15%
Rp 54.825

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 164.475 13%
Rp 47.515 /orang
Rp 142.545

5 Pembaca
Rp 274.125 20%
Rp 43.860 /orang
Rp 219.300

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sejak Covid-19 dinyatakan pandemic di Indonesia pada Maret 2020 yang lalu, hampir seluruh sendi kehidupan mengalami perubahan yang luar biasa. Penerapan berbagai aturan baru, dalam aktivitas yang melibatkan kehadiran orang lain, menjadi sangat dibatasi. Orang diminta untuk bisa menjaga dirinya sendiri dan keluarganya dari penularan masif virus tersebut, melalui pemberlakuan bekerja dan belajar dari rumah. Sebuah situasi baru, di mana keluarga berkumpul sepanjang waktu di dalam rumah. Dalam situasi ini peran ibu sebagai tumpuan pengasuhan dengan beban domestik menjadi berlipat. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh ibu rumah tangga, tetapi juga ibu-ibu yang berperan sebagai wanita karir.

Di saat seperti ini, perempuan, terutama seorang ibu, merupakan kunci pertahanan kesehatan keluarga dari papaan pandemi Covid-19. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merilis survei yang hasilnya menunjukkan bahwa para ibu di lingkungan keluarga mengalami peningkatan beban domestik terutama dalam mengurus anak-anaknya. Dikatakan bahwa kondisi beban domestik dan psikologis ibu selama pandemi harus menjadi perhatian bersama karena dapat mempengaruhi tingkat kekerasan di dalam rumah tangga akibat stres yang dialami.

Buku ini adalah gambaran realitas yang terjadi, bukan hasil survei dari lembaga manapun. Buku ini merupakan kumpulan cuplikan cerita keseharian para Srikandi yang dianugerahi kesempatan untuk dapat menggambarkan kembali bagaimana mereka berjibaku dengan pekerjaan domestik, sekaligus menjadi partner bagi suami dalam menambah penghasilan keluarga. Kehebohan yang timbul karena penyesuaian diri, atau stres akibat keadaan yang di luar ekspektasi adalah satir dunia perempuan-perempuan ini. Peran mereka tidak bisa diabaikan begitu saja dalam memberikan warna bagi kehidupan sebuah keluarga. Sisi lain yang barangkali terlewat oleh pandangan kita, yang mereka ceritakan kembali dengan gaya mereka masing-masing. Mungkin bukan cerita yang indah, tetapi memiliki hikmah yang bisa kita ambil sebagai bahan perenungan. Seperti kata pepatah “pengalaman adalah guru terbaik”, maka inilah saat yang tepat bagi kita untuk belajar dari pengalaman mereka.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Dwi Dwianawati / Dian Sartika / Virginia Nur Rahmanti / Jurana / Noor Iz Sumara / Anita Wijayanti / Nisa Chusdanar Zukhruffani / Fadjar Setiyo Anggraeni
Editor: Ahmad Fauzi

Penerbit: Peneleh
ISBN: 9786239461898
Terbit: Februari 2020 , 150 Halaman










Ikhtisar

Sejak Covid-19 dinyatakan pandemic di Indonesia pada Maret 2020 yang lalu, hampir seluruh sendi kehidupan mengalami perubahan yang luar biasa. Penerapan berbagai aturan baru, dalam aktivitas yang melibatkan kehadiran orang lain, menjadi sangat dibatasi. Orang diminta untuk bisa menjaga dirinya sendiri dan keluarganya dari penularan masif virus tersebut, melalui pemberlakuan bekerja dan belajar dari rumah. Sebuah situasi baru, di mana keluarga berkumpul sepanjang waktu di dalam rumah. Dalam situasi ini peran ibu sebagai tumpuan pengasuhan dengan beban domestik menjadi berlipat. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh ibu rumah tangga, tetapi juga ibu-ibu yang berperan sebagai wanita karir.

Di saat seperti ini, perempuan, terutama seorang ibu, merupakan kunci pertahanan kesehatan keluarga dari papaan pandemi Covid-19. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merilis survei yang hasilnya menunjukkan bahwa para ibu di lingkungan keluarga mengalami peningkatan beban domestik terutama dalam mengurus anak-anaknya. Dikatakan bahwa kondisi beban domestik dan psikologis ibu selama pandemi harus menjadi perhatian bersama karena dapat mempengaruhi tingkat kekerasan di dalam rumah tangga akibat stres yang dialami.

Buku ini adalah gambaran realitas yang terjadi, bukan hasil survei dari lembaga manapun. Buku ini merupakan kumpulan cuplikan cerita keseharian para Srikandi yang dianugerahi kesempatan untuk dapat menggambarkan kembali bagaimana mereka berjibaku dengan pekerjaan domestik, sekaligus menjadi partner bagi suami dalam menambah penghasilan keluarga. Kehebohan yang timbul karena penyesuaian diri, atau stres akibat keadaan yang di luar ekspektasi adalah satir dunia perempuan-perempuan ini. Peran mereka tidak bisa diabaikan begitu saja dalam memberikan warna bagi kehidupan sebuah keluarga. Sisi lain yang barangkali terlewat oleh pandangan kita, yang mereka ceritakan kembali dengan gaya mereka masing-masing. Mungkin bukan cerita yang indah, tetapi memiliki hikmah yang bisa kita ambil sebagai bahan perenungan. Seperti kata pepatah “pengalaman adalah guru terbaik”, maka inilah saat yang tepat bagi kita untuk belajar dari pengalaman mereka.

Pendahuluan / Prolog

Wonder Woman Itu Nyata, Dia Hidup Di Antara Kita
Wonder Woman, adalah tokoh fiksi superhero dari Amerika yang mempunyai kekuatan seperti dewa dan dewi Yunani, begitulah bagaimana anak-anak saya menggambarkan saya, bekerja di dua perusahaan dan perguruan tinggi berbeda yang jaraknya tidak dekat, namun masih sempat mengurus rumah dan memperhatikan keluarga. Menurut mereka, saya pantas menyandang gelar ibu dengan kekuatan seperti Wonder Woman.

Anak-anak cukup mengerti dengan kesibukan saya dan suami, mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tidak mudah bergantung pada orang lain. Saya mengajarkan nilai-nilai yang saya yakin akan berguna untuk mereka dalam menghadapi kerasnya dunia nanti, perilaku jujur, bertanggung jawab dan kerja keras yang dapat dilihat pada diri mereka. Anak pertamaku perempuan, saat ini duduk di salah satu bangku perguruan tinggi ternama di Indonesia. Ia menjadi contoh yang patut ditiru bagi adik lelakinya yang sedang duduk di bangku SMA. Dia memberikan contoh bagaimana bekerja keras untuk memperebutkan bangku perguruan tinggi ternama.

Perguruan tinggi ternama memang tidak menjadi jaminan untuk menentukan kesuksesan seseorang, begitulah yang selalu saya katakan pada pertemuan pertama saya dengan mahasiswa baru di mana saya mengajar. "Perguruan tinggi ternama atau IPK mungkin akan mengantarkan kalian ke depan meja interview tetapi kemampuan kalian akan lebih dihargai dan dinilai, attitude yang bagus, dan juga jam terbang yang tinggi". Saya selalu berusaha meyakinkan mahasiswa saya seperti saya meyakinkan anak-anak saya tentang pentingnya kerja keras dan attitude yang bagus, pun bagaimana saya bekerja dengan tim saya di perusahaan. Tidak banyak wanita yang dipekerjakan di sini, namun pandemi telah menyebabkan saya menjadi satu-satunya wanita di perusahaan ini karena kebijakan pengurangan tenaga kerja. Tidak sedikit orang yang setuju dengan pendapat anak saya mengenai gelar Wonder Woman yang diberikan kepada saya, sebagai satusatunya wanita yang menjadi sosok pemimpin di dalam tim.

Saya harus bertanggung jawab untuk menjaga semangat mereka di era pandemi ini terutama untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan berusaha beradaptasi dengan gaya hidup baru.

Penulis

Virginia Nur Rahmanti - Virginia Nur Rahmanti, lahir di Blitar pada 02 September 1988. Ia mendapatkan gelar S1 program studi Akuntansi di FEB Universitas Brawijaya pada 2010 dan melanjutkan pendidikan Magister pada tahun 2010 di Universitas Brawijaya. Hingga saat ini, ia sedang menempuh pendidikan S3 di Universitas Airlangga. Sekarang ia bekerja sebagai Dosen tetap nonPNS jurusan Akuntansi di Universitas Brawijaya
Jurana - Dr. Jurana NS, SE., MSA adalah dosen di UNiversitas Tadulako (2006- sekarang). Ia lahir di Palu pada 13 April 1982. Penulis berhasil menyelesaikan studi S1 di Universitas Tadulako, kemudian S2 dan S3 di Jurusan Akuntansi FEB Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2019

Editor

Ahmad Fauzi - Ahmad Fauzi adalah Aktivis Peneleh Nasional Angkatan 1. Selepas lulus dari Universitas Brawijaya sebagai Sarjana Sosial, Fauzi melibatkan diri untuk menggerakkan pemuda di Yayasan Peneleh Jang Oetama.

Daftar Isi

Sampul
Daftar Isi
Bab I Wonder Woman Itu Nyata, Dia Hidup Di Antara Kita
Bab II Daring Jangan Darting
Bab III Kisah Ibu Empat Anak Dibalik Pandemi Covid-19
     Perubahan Rutinitas Keseharian
     Perubahan Pola didik anak
     Perubahan anggaran belanja rumah tangga
Bab IV Nikmatnya Full Timer Ibu Batita Dan Part Timer Pengajar Sekaligus Asisten Peneliti Di Masa Pandemi
     Gagal Wisuda Gara-gara Coronsky
     Memasuki new normal? Hidup terus berjalan dan saya kembali mengajar secara luring?
     Terimakasih suamiku dan anakku.
Bab V Mendadak Guru!
     5 kata itu banyak, Ma!
     Tunggu ma, mas pikir dengan otak mas dulu
     Tenang santai tapi ujungnya menangis
     Aku capek ma! Mama aja yang warnain
     Ulangan anak = ulangan keluarga
     Mendadak Guru! sudah semestinya begitu
     Untuk dikenang
Bab VI Pelukan Yang Tertahan
Bab VII Mawar Hitam
Bab VIII Selaras Dalam Tekad
Bab IX Titik Balik
Bab X Work From Hospital
Bab XI Memetik Hikmah Dari Pandemi
Tentang Penulis