Dalam setiap seni, segala yang tersemat pasti mengandung nilai-nilai filosofis yang mencerminkan entah suatu budaya atau ciri khas tertentu, terkhusus corak pada sebuah batik. Corak batik di Jawa sangat beragam. Salah satu corak batik yang cukup terkenal dan saat ini tengah marak dikenakan oleh masyarakat, yakni batik Walang.
Batik Walang ini populer digunakan di kalangan guru dan siswa. Terdapat perbedaan warna bagi para pendidik dan siswa. Untuk para guru mengenakan batik berwarna cokelat, biru muda untuk pelajar SMA/SMK, biru tua untuk pelajar SMP, dan merah untuk pelajar SD.
Filosofi di balik nama Batik Walang adalah serangga walang atau belalang. Walang di Gunung Kidul bukan sekadar hama tanaman, tetapi menjadi ikon makanan kahas daerah yang cukup banyak dijual di pinggir jalan sekitar Wonosari. Serangga ini menginspirasi karena jenisnya yang beragam serta jumlahnya yang banyak. Selain bermotif utama belalang, terdapat pula daun jati emas dan pola batik tersusun dalam formasi motif. Maknanya adalah harapan agar Gunung Kidul subur dan ijo royoroyo.
