Dulu, di zaman bokap nyokap lo masih pacaran, film Star Trek tuh identik sama film yang ngebosenin. Maklum, nuansa science fiction-nya ditonjolin banget. Kita yang bukan science geek bakal sering terbengong-bengong dibuatnya. Hingga akhirnya pada 2009, inisiatif untuk bikin reboot film yang pertama kali muncul pada 1966 ini diwujudkan. J.J Abrams naik ke bangku sutradara. Penonton terperangah, ternyata Star Trek bisa jadi seseru ini. Empat tahun berselang, film reboot keduanya rilis, Star Trek Into Darkness. Star Trek makin punya banyak penggemar muda. Hingga akhirnya di tahun ini, Star Trek rilis lagi dengan perubahaan line up tim produksi di sana-sini.
J.J Abrams cabut dari posisi sutradara dan memilih jadi produser aja. Maklum, doi terikat kontrak sama Star Wars. Sebagai penggantinya, majunya sutradara film asal Taiwan, Justin Lin yang sukses lewat film The Fast and The Furious 3-6. Nuansa film Star Trek tentu bakal berubah lagi, bakal lebih asik nan renyah untuk dikunyah mata dan telinga. Apalagi, pembuatan naskah filmnya melibatkan aktor komedi. Ya, menemani Doug Jung, Simon Pegg juga turut diminta membuat naskah film, selain harus berperan juga sebagai Letnan Montgomery Scott.
keMbali ke aWal Cerita di film ketiga ini bakal membawa kita ke petualangan menuju wilayah baru yang nggak ada di film-film sebelumnya. Star Trek Beyond akan balik lagi ke tujuan awal film, tim Enterprise akan menjalani misi selama lima tahun demi mengeksplor wilayah yang belum di ketahui di alam semesta ini. Simon Pegg bilang kalau, “Kami ingin membawa semangat (Star Trek) versi serial TV ke film ini dalam kemasan cerita tentang keprajuritan, petualangan, optimisme, dan tetap fun.” So, dapat kita duga bahwa para kru Enterprise akan menolak cerita sama dari Federation yang berkelahi saat berhadapan dan melawan alien berwujud manusia.
