Tampilkan di aplikasi

Petualangan dakwah di Pulau Rupat (Ustadz Muhammad Ali Imron)

Majalah Hidayatullah - Edisi 07/XXXV
2 November 2023

Majalah Hidayatullah - Edisi 07/XXXV

Rubrik Serial Dai - Edisi Nopember 2023 / Foto : Redaksi Majalah Hidayatullah

Hidayatullah
Hujan rintik rintik. Kapal Feri itu sandar di pelabuhan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau usai berlayar selama dua jam dari pelabuhan Kota Dumai. Ustadz Muhammad Ali Imron menatap nanar pulau itu. Di sini akan menjadi lokasi petualangan dakwahnya.

Kemudian ia melangkah keluar dari kapal lewat sebuah tangga yang direntangkan ke daratan. Tujuannya masih jauh, yaitu perkampungan terpencil bernama Desa Suka Damai, Kecamatan Rupat Utara.

Dari pelabuhan harus lanjut perjalanan jalur darat dengan jarak waktu sekitar 4 jam. Sebenarnya masih ada satu lagi jalur cepat untuk sampai ke desa itu. Dari pelabuhan Dumai bisa memilih naik speedboat yang memakan waktu kurang lebih 4 jam dan bisa langsung berlabuh di dermaga Titik Akar, tak begitu jauh dari Desa Suka Damai.

Namun, di awal kedatangannya, Pak Cik— sapaan akrabnya—lebih memilih jalur Kapal Feri agar bisa menikmati perjalanan dan melihat pemandangan sepanjang berlayar.

“Saya sengaja biar bisa lanjut dengan jalur darat dan melihat bagaimana kondisi pulau ini. Nanti selanjutnya, jika cuaca baik, saya akan lebih sering pakai speedboat mengunjungi pulau ini agar lebih menghemat watu,” terang pria asli Palembang, Sumatera Selatan itu kepada Suara Hidayatullah beberapa waktu lalu.
Majalah Hidayatullah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI