Tampilkan di aplikasi

Tukang survei itu profesi terhormat. Yang tak terhormat itu sebagian pelakunya. Tak terhormat karena mereka salah langkah. Tak menjaga kehormatan profesinya.

Tukang survei itu ibarat tukang wasit di lapangan bola. Dia dinilai dari harkat dan martabatnya. Dasarnya adalah kejujuran. Tidak berpihak. Sportivitas. Fair play. Kalau sudah berpihak, “wasitnya” hilang, yang tersisa tinggal “tukangnya”. Hilang kehormatannya.

Itu sebabnya, ketika jadi wasit –terbaik di dunia—Pierluigi Collina tak pernah secara terbuka menyatakan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap tim. Itu...
Baca artikel selengkapnya di edisi 30 Desember 2021

Inilah Koran dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya koran edisi ini

INTERAKTIF
Kamis, 30 Desember 2021
Opini

Artikel Opini lainnya