Tampilkan di aplikasi

Mengenal penyakit autoimun

Majalah Mens Obsession - Edisi 12/2018
18 Desember 2018

Majalah Mens Obsession - Edisi 12/2018

Penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Padahal, sistem tersebut seharusnya menjadi benteng untuk bakteri dan virus. / Foto : Istimewa

Mens Obsession
Penyakit kelainan kekebalan tubuh ini bisa berdampak kepada banyak bagian tubuh seseorang. Saking banyaknya, tercatat ada 80 jenis penyakit autoimun dengan sebagian gejala yang sama. Hal tersebut membuat seseorang sulit diketahui apakah menderitanya atau tidak dan pada jenis yang mana.

Sementara, penyebab dari penyakit autoimun juga masih belum dapat dipastikan. Bahayanya, penyakit ini dapat menyerang organ-organ penting dalam tubuh, seperti saraf, otak, jantung, hingga ginjal. Sayangnya untuk mendiagnosis penyakit ini masih termasuk sulit karena setiap penderitanya tidak hanya mengalami satu gejala, melainkan banyak gejala yang ditimbulkan. Penyakit autoimun lebih banyak menyerang kaum perempuan daripada kaum lelaki.

Beberapa faktornya adalah hormon seksual karena perbedaan hormon antara perempuan dan pria menjelaskan mengapa kaum hawa lebih berisiko mengalami penyakit autoimun. Banyak penyakit ini yang cenderung membaik dan memburuk seiring dengan fluktuasi hormon wanita (misalnya, selama kehamilan, sejalan dengan siklus menstruasi atau saat menggunakan kontrasepsi oral) yang mengindikasikan bahwa hormon seksual mungkin berperan dalam banyak penyakit autoimun.

Fungsi sel di tubuh dipengaruhi oleh hormon yang salah satunya, hormon estrogen yang banyak terdapat pada perempuan. Kadar estrogen cenderung tinggi di usia produktif. Kondisi tersebut yang membuat perempuan rentan mengidap penyakit ini. Selain itu, perbedaan ketahanan sistem imun antar gender bisa menjadi penyebab penyakit ini karena beberapa peneliti percaya bahwa perempuan berisiko tinggi terkena penyakit autoimun lantaran sistem kekebalan tubuh perempuan cenderung lebih canggih daripada pria.
Majalah Mens Obsession di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI