Tampilkan di aplikasi

Metode montessori vs. sekolah umum

Tabloid NOVA - Edisi 1595
8 Oktober 2018

Tabloid NOVA - Edisi 1595

Anak yang sempat belajar menggunakan metode Montessori, ditengarai akan gagap begitu masuk sekolah umum. Apa betul?

NOVA
Anissa (31), salah satu teman kita merasa tepat memilihkan metode pendidikan Montessori anak semata wayangnya, Bobby (4). “Aku tahu metode ini hasil browsing-browsing di internet. Terus aku cari, deh, sekolah Montessori. Pas aku ajak Bobby, ternyata dia ngerasa asyik aja gitu,” jelasnya.

Hal yang sama pun dilakukan oleh Onyx Trixie (25) kepada anaknya Radhika Noviandharu (10). Onyx tertarik dengan sudut pandang Maria Montessori tentang pendidikan yang mengharuskan anak belajar untuk mandiri dan percaya diri.

“Sekira nya hal inilah yang membuat saya jatuh cinta dengan Montessori. Membentuk dahulu karakter si anak yang mandiri dan berbudaya sebelum memasuki lingkungan akademis dan bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya,” jelas Onyx.

Sebenarnya, apa asyiknya, sih, metode ini? Sekadar mengingatkan, di metode Montessori ini belajar bukan hanya dengan mendengar, tapi anak juga diminta aktif menyampaikan. Karenanya, anak bebas untuk memilih kegiatan dia sendiri, sesuai untuk rentang usianya.

Montessori juga mengajarkan keteraturan dalam beraktivitas. Misalkan, nih, saat belajar dan menggunakan alat peraga, anak diberikan kebebasan untuk menggunakan berbagai macam alat peraga selama dua jam. Alat-alat yang dibuat mini itu diambil, ditata, digunakan, dirapikan, dan dikembalikan kembali ke tempat semula pun oleh anak itu sendiri. Lalu apa peran guru?
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI