Delapan bulan sudah ajang balap motor tertinggi, MotoGP harus menjalani jeda panjang akibat pandemi Covid-19. Namun raungan mesin 4 silinder 1000 cc prototype akan kembali digelar akhir pekan ini di sirkuit Jerez, Spanyol (17-19/7). Sebuah sirkuit yang paling memungkinkan untuk digelar karena tingkat pandemi Covid-19 di kota Andalusia sudah jauh menurun. Juga karena banyaknya tim MotoGP yang bermarkas di Spanyol membuat Jerez akan menggelar dua seri pembuka (19/7) dan (26/7).
Sirkuit dengan panjang 4,48 km ini terbilang teknikal dengan variasi rolling speed, stop and go, dan chamber lintasan yang harus diperhitungkan matang. Dalam tiga tahun terakhir, pembalap Repsol Honda Team selalu meraih kemenangan di sana dengan Dani Pedrosa di 2017 dan Marc Marquez pada 2018 dan 2019.
Padahal sampai 2016, Yamaha terbilang paling punya taji untuk membawa pembalapnya meraih kemenangan. Tahun ini angin berhembus baik bagi pabrikan asal Iwata, Jepang itu. Semua mata akan terpusat pada dua nama yang mewakili Yamaha, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) dan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha MotoGP).
Quartararo menjadi pembalap MotoGP tercepat dalam sejarah sirkuit Jerez dengan catatan waktu 1:36,880 yang ia dapatkan di sesi kualifikasi tahun lalu, juga hasil yang menempatkannya sebagai pole seater. Namun ia tidak menyelesaikan lomba di 12 lap berlalu. Tahun ini, pembalap asal Perancis itu punya kans yang juga tinggi, dengan mental kompetisi yang lebih matang dan juga motor Yamaha YZR-M1 dengan spesifikasi tim pabrikan.
“Semuanya menunggu balapan ini dimulai, saya pribadi cukup senang kita memulainya di Jerez. Sirkuit yang membawa perasaan unik saat balapan, tetapi saya selalu bisa tampil cepat. Saya tidak mendapatkan hasil yang baik tahun lalu, padahal saya selalu cepat sejak latihan,” tutur Quartararo.
