Tiga ronde beruntun penggemar F1 akan disuguhkan sirkuit berkarakter cepat. Dimulai dari Spa-Francorchamps, Belgia (30/8), lalu berlanjut ke Monza (6/9) dan Mugello (13/9) di Italia. Dengan tiga sirkuit berkarakter cepat jelas tim F1 butuh persiapan khusus, salah satunya setup aerodinamika. Sirkuit cepat jelas punya karakter daya tekan yang minim atau low down force.
FYI, low down force berdampak pada kecepatan tinggi, tapi minim traksi. Sedangkan high down force top speed lebih rendah, tapi punya traksi lebih tinggi. Biasanya digunakan di sirkuit seperti Silverstone, Inggris dan Barcelona, Spanyol. Alhasil perubahan bentuk pada sayap depan dan belakang pun terlihat di beberapa tim. Seperti Renault F1 Team, McLaren F1 Team, HAAS, dan Aston Martin Red Bull Racing. Lonjakkan performa muncul justru dari skuat Renault. Baik itu Esteban Ocon dan juga Daniel Ricciardo, keduanya konsisten di lima besar sejak sesi latihan bebas. Bahkan Ricciardo bisa menempatkan diri di posisi empat untuk memulai lomba, posisi terbaik Renault di kualifikasi.
Dampak Poditif. “Setup low down force sangat terbukti baik bagi mobil kami (RS20), sehingga kami bisa selalu cepat di berbagai sektor dan punya hasil terbaik kami di musim ini. Mobil bergerak sesuai keinginan kami, kecepatan yang sangat tinggi, tetapi tetap stabil di tikungan,” urai Ricciardo. Bahkan saat safety car diterjunkan dan Ricciardo merosot ke posisi delapan karena terjebak traffic selepas pit stop, ia bisa kembali ke posisi empat dalam dua lap saja. “Kami bisa mendahului banyak pembalap di trek lurus tanpa usaha keras, sehingga bisa kembali ke posisi kami di lima besar,” lanjut pembalap berkebangsaan Australia itu.
