Balapan F1 Inggris di sirkuit Silverstone (3/7) baru dimulai, drama sudah terjadi kala pembalap Alfa Romeo Racing, Guanyu Zhou terhempas dan terguling. Ia mendarat di pagar pembatas dengan posisi kepala di bawah. Jika tidak ada perangkat Halo, dipastikan ia akan mengalami cedera parah, bahkan bisa saja meninggal dunia.
Jalannya balap yang baru masuk lap kedua sudah dihentikan sementara dan membuat para pembalap kembali mengubah strategi agar tidak terlalu agresif sejak start, dengan tujuan insiden serupa tidak terjadi. Begitu balapan kembali, duo Scuderia Ferrari F1 Team, Carlos Sainz Jr dan Charles Leclerc pun langsung memimpin jalannya lomba.
Leclerc sempat memimpin balapan, sampai akhirnya ia dikalahkan Sainz Jr untuk kembali memimpin balap. Hingga 10 lap terakhir, persaingan bertambah karena Lewis Hamilton (Mercedes AMG Petronas) dan Sergio Perez (Red Bull Racing Oracle) ikut meramaikan tiga besar.
Kecermatan dan ketepatan pengambilan keputusan dilakukan Mattia Binotto, Pimpinan Tim Scuderia Ferrari F1. Ia hanya memberikan pit stop kedua pada Sainz, tapi tidak kepada Leclerc.
Alhasil karena ban lebih segar, Sainz bisa melenggang jadi pemenang, juga kemenangan pertamanya di F1. Sedangkan Leclerc harus ikhlas untuk puas di posisi keempat. “Kami tidak punya waktu dan kesempatan untuk melakukan double stack (double pit stop) karena persaingan sedang sangat ketat,” papar Mattia Binotto.
