Tampilkan di aplikasi

Perbedaan Remap Vs Tuning ECU, Sama-sama Naikkan Performa, Ini Kelebihan & Kekur

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 09-XXXII
8 Juli 2022

Tabloid OTOMOTIF - Edisi 09-XXXII

Perbedaan Remap Vs Tuning ECU

OTOMOTIF
Dalam dunia modifikasi, khususnya di sektor dapur pacu, trik untuk mendongkrak performa mesin secara instan tanpa harus mengaplikasi part performa, yakni dengan cara remaping atau tuning ECU. Begitu juga bila ingin kendaraan kesayangan ingin dibuat jadi lebih irit, tapi larinya tambah ngacir, bisa dengan kedua cara ini.

Namun masing-masing teknik oprek program ECU tersebut punya kelebihan dan kekurangan. Pertama, “Tidak semua mobil bisa diremaping ECU-nya, karena keterbatasan shoftware atau ada mobil yang belum pernah diambil data ECU-nya untuk dipelajari. Contohnya Avanza – Xenia, produk Wuling dan sebagainya,” beber Ferry Titus, master tuner dari Protuning yang bermarkas di BSD, Tangsel.

Tapi berbeda dengan teknik tuning ECU, “Selama mobil itu punya ECU, kalau pakai program kami bisa semua. Termasuk Avanza-Xenia dan mobil Wuling kayak Almaz dan Cortez,” tukasnya lagi.

Berikutnya, lanjut Ferry, item-item yang bisa diseting ulang pada ECU lebih banyak tuning dibanding remap. “Hanya saja untuk item yang bisa diseting lewat teknik tuning, tidak sedetail remap yang bisa diatur per sekian rpm. Kalau tuning hanya bisa dimainkan batasan minimum dan maksimumnya saja,” terangnya lagi.

Ketiga, teknik tuning menurut Ferry biasanya punya batasan yang diseting aman oleh pembuat programnya. Aman di sini tentu terhadap durability mesin. “Jarang yang mesinnya jebol gara-gara tuning. Kalau remap bisa saja terjadi, terutama bila pakai program abal-abal atau tunernya kurang ahli,” jelasnya
Tabloid OTOMOTIF di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI