Di Jepang, Mazda CX-8 jadi flagship SUV Mazda. Sedikit berbeda memang dengan Indonesia, yang masih punya CX-9 di atasnya. Infonya, CX-9 justru tidak dipasarkan di Jepang, melainkan untuk pasar Amerika. Sebagai SUV flagship di negara asalnya. Tentunya CX-8 Elite ini sudah dibekali dengan kenyamanan, kemewahan dan teknologi canggih di dalamnya. Dan beginilah rasanya SUV seharga Rp. 795.500.000 OTR DKI Jakarta.
Performa. Untuk urusan dapur pacu New Mazda CX-8 Elite tidak berubah, tetap menggunakan mesin Skyctiv-G 2.5. Mesin ini berkonfigurasi segaris 4 silinder, DOHC 16 valves. Memang bukan mesin yang baru, mesin ini sudah digunakan lebih dahulu pada CX-5. Dan mesin ini masih sama dengan mesin Mazda CX-8 yang OTOMOTIF tes di 2019 lalu.
Mesin dengan tenaga maksimum hingga 187 dk pada putaran 6.000 rpm, dan torsi puncak sebesar 252 Nm pada 4.000 rpm. Tenaga yang tersalurkan pada transmisi otomatis 6-speed, terasa cukup responsif. Kami sempat menjajalnya dari Jakarta ke Bandung via Tol Cipularang.
Ya, dengan karakter jalan menanjak seperti itu, mesin Skyctiv-G 2.5 masih bertenaga melajukan SUV berbobot 1,7 ton ini. Mesin ini masih dapat melakukan akselerasi 100 km/jam dari diam, masih dibawah 10 detik, tepatnya 9,9 detik. Dan untuk melaju hingga mencapai jarak 201 meter dicapai dalam 11,3 detik. Mantap!
Kenyamanan. Jika dibandingkan dengan saudaranya, yakni CX-5, Mazda CX-8 Elite ini terasa jauh lebih nyaman. Apalagi soal bantingan dan kekedapan kabinnya. Karakter suspensi firm yang sebelumnya cukup lekat pada SUV Mazda di bawahnya, sudah sirna. CX-8 Elite memang dirancang untuk mengutamakan kenyamanan penumpang, ketimbang impresi berkendara agresif. Suspensi ini terasa lebih cocok untuk karakter jalan di Indonesia yang tidak kondusif. Efek dari melintasi jalan beton, tambalan jalan atau speed bump, terasa minim di dalam kabin.
