Kejurnas ini berhasil digelar dengan jumlah ronde minimal, yaitu tiga. Pada putaran speed off-road tahun final yang diselenggarakan di sirkuit Tembong Jaya Serang, Banten (26-27/11), banyak evaluasi dan masukan jika tahun depan masih bisa diselenggarakan. Seperti halnya mengenai masalah promotor nasional (pronas) kala tahun ini melibatkan dua promotor, Gazpoll Racing Team pada seri pembuka dan dua ronde terakhir ditangani Pangarang Racing Team kerja sama dengan Banteng Motorsport.
Banyaknya promotor yang terlibat memang seperti dua sisi mata koin yang berbanding terbalik. Bagusnya masih ada yang berminat menggelar balap jip di tanah tersebut, meski secara kapabilitas tidak bisa setahun penuh karena beberapa alasan. Alhasil ‘patungan’ dengan promotor lain merupakan cara terbaik. Kurang baiknya, penyampaian saran dan evaluasi jadi tidak fokus karena ada lebih dari satu pihak.
Para peserta memang lebih suka dengan satu pronas saja, sehingga jika ada kekurangan dan kelebihan bisa disampaikan secara lugas. Evaluasi tiap seri bisa dilakukan dengan baik karena penanggung jawab event itu sama. Sedikit berkaca dengan era speed off-road IXOR yang selesai di akhir 2018 lalu, satu promotor Sarana Media Nusantara (SMN) dengan Genta Auto&Sport. Semua berjalan dengan baik dan bisa digelar lebih dari tiga ronde setahun, bahkan bisa sampai enam ronde.
“Kalau dari segi promotor, memang lebih proper dan baik pada saat era IXOR karena kita punya jadwal yang pasti, lokasi yang pasti, dan hadiah juara pun jelas. Kalau sekarang harus ‘patungan’ beberapa promotor untuk memastikan kejurnas speed off-road bisa terselenggara dengan bagus saja sudah Alhamdulillah banget,” tutur TB. Adhi dari Nusantara Racing Team.
