Memasuki 2023, ada persaingan baru dari jajaran pembalap F1 di musim depan. Baik itu dari kancah F2, Formula E, dan juga mereka yang kembali berkiprah di kompetisi jet darat tersebut. Tak pelak ada warna yang berbeda pada kompetisi di musim depan.
Dari sisi regulasi teknis, bentuk mobil F1 2023 tidak jauh berbeda dengan bentuk tahun ini. Hanya saja di era baru mobil F1 ini ada yang namanya efek ‘lumba-lumba’ atau porpoising. Kala laju angin dari kolong mobil tidak stabil dengan bagian atas, sehingga membuat mobil seperti terpantul-pantul Kapabilitas yang mumpuni, butuh waktu tiga tahun bagi De Vries akhirnya bisa masuk ke F1 Oscar Piastri akhirnya mendapatkan peran penuh sebagai pembalap F1 Alhasil bagian floor dari setiap mobil F1 tahun ini wajib lebih tinggi 15 mm agar laju angin dari bagian bawah tidak terlalu sempit. Hal ini ditanggapi positif oleh setiap tim yang mengalami porpoising seperti Mercedes AMG Petronas dan Alfa Romeo Racing.
Sehingga membuat beberapa tim melakukan riset ulang untuk ketinggian mobil yang bertambah, selain itu juga menjadi tantangan bagi pembalap baru seperti debutan dari F2, Oscar Piastri (McLaren F1 Team) dan Logan Sargeant (Williams Racing).
