Siapa sangka kalau Suzuki Jimny generasi ketiga ini bodinya sebagian hand made di Malang, Jawa Timur. Haroen Widagdo sang pemilik mobil, sebelumnya dapat potongan bodi dan sasis moncong Jimny JB33. Dari pada jadi besi tua, pun diputuskan untuk jadi mobil utuh.
Untuk menyambung sisa bodi yang tidak ada. Haroen yang berdomisili di Jakarta, memutuskan kirim moncong JB33 ini ke bengkel Automodis di Malang, Jawa Timur. Bengkel milik Eko Hari Kurniawan ini memang terkenal fasih bikin bodi dikalangan perestorasi Jimny.
“Tantangan juga waktu disuruh bikin bodi utuh Jimny generasi tiga. Karena bodinya lebih banyak lengkungannya ketimbang jimny generasi lainnya,” ucap Kurniawan atau akrab disapa Wawan. Begitu sampai bodi dan sasi Jimny JB33 ini sampai. Tugas Wawan adalah membuat bodi belakang. Harus semirip mungkin dengan mobil yang biasa dikenal Jimny Wide ini. Lalu menyambungkan sasis Jimny Wide dengan punya Jimny Katana.
“Bikin bodi pun hanya berbekal gambar foto dan patokan pintu asli Jimny Wide depan belakang. Proses sampai bodi bikinan kesambung dengan bodi aslinya memakan waktu tiga bulan,” papar Wawan yang juga penggemar berat Jimny ini. Kalau diperhatikan pun enggak seperti bodi buatankan.
Setelah bodi utuh, Haroen sang pemilik pun memutuskan untuk dimodifikasi off-road adenture. Perlengkapan seperti roll-cage, bumper, roof rack dan cargo management dikerjakan di bengkel Automodis. Selain restorasi Jimny, bengkel ini juga spesialis bikin mobil off-road.
Untuk melengkapi part lainnya yang belum ada. Wawan memutuskan untuk menggunakan mesin Suzuki Futura berikut transmisinya. Serta untuk gardan tetap menggunakan gardan copotan dari Jimny Wide. Jadi untuk spesifikasinya, sudah siap disiksa di medan off-road. Haroen yang juga penggemar Jimny ini pun puas dengan hasilnya.
