Sejak tahun 2013 pangsa pasar mobil baru di Pulau Jamali alias Jawa-Madura- Bali terus melorot. Dominasi Pulau Jawa-Madura-Bali sebagai kunci penjualan mobil baru mulai memudar. Yakni digantikan oleh pangsa pasar luar Pulau Jamali yang kian genit menggoda konsumen, dan terbukti pangsa pasarnya terus menggeliat.
Fakta ini diungkap dari data yang diolah Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI). Serta merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Inilah mengapa, beberapa tahun belakangan pabrikan mobil tengah getol membuka dealer di luar Pulau Jawa-Bali. Terungkap market share Pulau Jawa-Bali terus menciut, sementara penjualan mobil baru di Pulau Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan membesar.
Lebih lanjut kita ungkap data dan faktanya lebih detail lagi. Yuk!
Pasar mobil jamali melorot
Penasaran mengapa penjualan mobil di Jawa-Madura-Bali terus melorot? Kalau dilihat pada infografis terlampir, pasar mobil di Jamali menurun tajam dalam periode 2013-2019, begitupun pada rentang 2013-2022.
Kebalikannya, pangsa pasarnya penjualan mobil di Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera terus tumbuh cukup besar dalam periode 2013-2022.
Melorotnya penjualan mobil di Jamali berdampak pada stagnannya penjualan mobil di Indonesia dalam 1 dekade terakhir. Yakni hanya laku di rentang 1 jutaan unit per tahunnya.
“Menurunnya penjualan mobil di provinsi-provinsi yang ada di Pulau Jawa. Dalam kurun waktu 2013-2023, penjualan mobil di Jawa turun 33%, sementara di provinsi lain di luar Jawa sebagian besar penjualan mobil masih tumbuh lumayan dalam periode 2013-2022,” beber Dr. Ir. Riyanto MSi, Peneliti Senior sekaligus Pengamat Otomotif dari LPEM FEB UI.
Lebih lanjut Ia memaparkan, penjualan mobil baru di Sumatera tumbuh 20%, Kalimantan melejit 21%, Sulawesi meroket 64%. Sementara pangsa pasar mobil baru menciut, bahkan cenderung minus.
