Morowali
Sontak saja Desa Morosi jadi kampung pecinan. Sekonyong-konyong dan tunai. Desa itu di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemicunya proyek PLTU di sana, yang investornya Cina. Ras Tionghoa totok berdatangan dari Daratan. Umumnya melalui Bandara Sam Ratulangi, Manado. Mereka merajalela menguasai wilayah. Ya jadi pekerja, ya juga jadi tuan. Warga pribumi tergencet. Native jadi orang asing di tanah kelahirannya, sejak 2020.
Siapa mereka? Konon tenaga ahli. Skill labour. Makanya digaji @Rp17 juta - Rp54 juta. Karyawan pribumi cuma Rp7 juta untuk kualifikasi yang sama. Keahlian macam apa? Faisal Basri bikin rinciaannya: Koki, pengemudi eskavator, truk derek, forklift, sopir, tukang kebun, tukang las, satpam, pembongkar muat, pengemudi truk derek, manajer gudang, montir, operator; berpendidikan hanya SMP-SMA, tak bisa berbahasa Inggris, apalagi Indonesia.
Mereka bukan turis, melainkan pekerja 100 persen.”Omong kosong yang dikatakan Menko Luhut BP bahwa tenaga ahli kita belum sanggup, gak punya,” ujar Faisal. Mereka masuk menggunakan visa kunjungan, bukan visa pekerja. Itu artinya, pemberi kerja tidak membayarkan Dana Kompensasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing US$100 per orang sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) atau penerimaan daerah.
Jumlah mereka? Jangan lacak data resmi. Yang pasti lebih banyak dari yang diketahui masyarakat (yang dilaporkan pemerintah). Maklum, ada 19 pintu masuk turis asing dengan visa on arrival khusus wisata. Di Bandara Soetta saja tiap tengah malam landing 3-4 pesawat dari Daratan. Belum lagi yang masuk lewat seabrek jalur tikus. Selama pandemi Covid-19 dan PPKM ketat diberlakukan, ribuan yang masuk sejak Juni 2020 hingga Agustus 2021. Sebuah perhitungan radikal mencatat, migrasi itu rerata 2 juta/tahun. Jadi, totalnya sudah 14 juta, sejak 2014.
Suatu saat mereka menjadi mayoritas. “Saya jamin mereka nggak akan pernah kembali ke negaranya,” ujar mantan Ka Bakin/Gubernur DKI, Sutiyoso. Mereka akan beranak pinak sebanyak-banyaknya, berkolaborasi dengan pengusaha Cina yang sudah ada. “Belajarlah dari pengalaman negara Singapura,” ujar Bang Yos.
Morowali adalah wajah Tanah Air tercinta di usianya yang ke-77. Gambaran itu makin paripurna jika disinergikan dengan apa yang tampak di Papua sejak Juli 2017 lewat pabrik semen; di Sumbar 2018 mereka diamuk warga; di Sumut 2020 muncul isu invasi dan imperialisme; di Sumsel 2022 ada yang melecehkan wanita pekerja lokal; di Aceh 2022 mereka berani memakai seragam militer; di Kendari Sultra, 2020 bahkan sudah ada yang ber-KTP; di Kabupaten Bantaeng, Sulsel; di Cilegon, Banten dan Tasikmalaya, Jabar, populasi mereka membanjir.
Morowali adalah representasi wajah Indonesia baru dan terbarukan lewat utang resmi Indonesia sekitar US$5 miliar. Sejatinya, utang itu US$23 miliar karena US$18 miliarnya merupakan utang terselubung.
Salam,
Irsyad Muchtar
Sampul
Beranda
Tajuk: Morowali
Surat Pembaca
Klik
Kronika: 40 Juta Kendaraan Belum Bayar Pajak
Modus Terbaru Pinjol Ilegal, Transfer Tanpa Pengajuan
Nasional: Masyarakat Rugi Rp3,8 MGegara Pelanggaran Hak Konsumen
One Stop Housing Pacu KPR Subsidi di Indonesia Timur
Pembiayaan: Kerja Sama LPDB-KUMKM dengan PUM Netherlands Perkuat Ekonomi Berbasis Klaster
Perkuat Ekosistem Bisnis Koperasi dan Petani KBRI Belanda Apresiasi Program LPDB-KUMKM
Fokus: Jalan Panjang LPS Koperasi
Benahi KSP Abal-abal Jangan Banyak Wacana
Dukung Kesetaraan dan Kemandirian Bisnis Koperasi Indonesia
Perbankan: Kredit Naik Simpanan Turun
Kinerja: Koperasi Keluarga Guru Jakarta, Torehan Tinta Emas Kaum Pendidik
Kopposindo, 70 Tahun Beroperasi Dengan Segudang Prestasi
Kembangkan Multi Usaha Demi Tingkatkan Kesejahteraan Anggota
Kopkarhutan, Sinergi dengan Kementerian LHK,Intip Peluang Usaha
KPN-BMKG, Merealisasikan Layanan Digital
Kopegkemenhub, Setengah Abad di Jalur Inovasi
Koperasi Pegawai BKKBN Pusat Warga Kencana, Berani Tarung di Luar Zona Nyaman
Koperasi Pegawai Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan, Sistem Syariah pada Layanan Simpan Pinjam
Sanjungan dari Negeri Jiran
Sinergi Kopjas BMI-Kopsyah BMI Gelar Diklat Staf Lapang
BMI Point Siap Melejit
Ikhlas Berqurban BMT ABN
Kolaborasi Kopdit Pintu Air dan Undana
Konsultasi: PPn Perusahaan Tour dan Travel
Mancanegara: Koperasi di Eropa Siapkan Energi Terbarukan
Peristiwa: 8 Agustus 1967, Organisasi Ekonomi Kawasan, ASEAN Didirikan
10 Agustus 1867, Jalur Kereta Api Pertama Hindia Belanda Diresmikan
18 Agustus 1945, Hari Konstitusi Indonesia
25 Agustus 1814, Inggris Bakar Washington DC
25 Agustus 1959, Selasa Hitam dalam Sejarah Indonesia
Wawasan: Koperasi Pemberdayaan Ekonomi Kelurahan
Solusi: Di Ujung Tanduk, Mardjana Bangkitan PT Pos Indonesia
Pertaruhan “Iron Man” Penyelamat Marvel Entertainment
Wahana Wirausaha: Menyiasati Naikkan Akses Pasar
Ini Alasan Mengapa Wirausaha Harus Kreatif
Destinasi: Dengan Satu Bunaken,Manado Sudah Keren
Profil: Fransisco Rory Rado, Pejuang Keluarga
Yosefina Fenidora Akoit, Percaya Diri
Komunitas: Roadshow Pengenalan ala Kampoeng Dolanan
Kota Kita: Batam, Wilayah Tua di Lintasan Strategis Internasional
Opini: Partisipasi Koperasi Dalam Pengelolaan Infrastruktur Publik
Sosok: Candra Ego Naibaho, Bangga Berkoperasi
Banuara Nadeak, Menikmati Demokratisasi Koperasi
Sandi Sumantr Manajer Kopsyah BMI Cabang Sepatani, Mencari Kenyamanan
Ujang Manajer Divisi Mekanikal dan Elektrikal Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia, Mewujudkan Impian
Perspektif: Diam