Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Dahsyatnya Dosa Meninggalkan Shalat Wajib

1 Pembaca
Rp 40.800 17%
Rp 34.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 102.000 13%
Rp 29.467 /orang
Rp 88.400

5 Pembaca
Rp 170.000 20%
Rp 27.200 /orang
Rp 136.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Rugi di dunia sebagaimana yang tersebut dalam sebuah riwayat umurnya tidak berkah. Jika sudah begini, biasanya seluruh umur dan kehidupannya ia persembahkan untuk kemaksiatan dan durhaka kepada Allah Swt. Tidak hanya itu saja, ia akan mendapatkan predikat yang sangat tidak enak, yakni “kafir” sebagaimana yang tersebut dalam beberapa hadist Rasulullah Saw. Sementara kerugian yang akan dialaminya saat di akhirat adalah, ia akan mengalami siksa yang pedih.

Atas dasar itu, saya ingin mengingatkan kepada para pembaca yang budiman juga diri saya sendiri untuk tidak sekali-kali meninggalkan shalat, dalam keadaan dan situasi apapun. Selama hayat masih tetap di kandung badan, kita tetap diwajibkan untuk mendirikan shalat. Jika tidak bisa berdiri, kita diperintahkan untuk duduk. Jika tidak bisa, kita diminta untuk berbaring. Jika masih tidak bisa, Allah Swt. memberikan rukhshah (dispensasi) untuk shalat dengan isyarat. Walhasil, shalat adalah ibadah yang sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan. Ia adalah hasil Isra’ dan Mi’raj Rasulullah Saw.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ahmad Zacky El-Shafa

Penerbit: Pustaka Media
ISBN: 9786028214889
Terbit: Mei 2018 , 338 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Rugi di dunia sebagaimana yang tersebut dalam sebuah riwayat umurnya tidak berkah. Jika sudah begini, biasanya seluruh umur dan kehidupannya ia persembahkan untuk kemaksiatan dan durhaka kepada Allah Swt. Tidak hanya itu saja, ia akan mendapatkan predikat yang sangat tidak enak, yakni “kafir” sebagaimana yang tersebut dalam beberapa hadist Rasulullah Saw. Sementara kerugian yang akan dialaminya saat di akhirat adalah, ia akan mengalami siksa yang pedih.

Atas dasar itu, saya ingin mengingatkan kepada para pembaca yang budiman juga diri saya sendiri untuk tidak sekali-kali meninggalkan shalat, dalam keadaan dan situasi apapun. Selama hayat masih tetap di kandung badan, kita tetap diwajibkan untuk mendirikan shalat. Jika tidak bisa berdiri, kita diperintahkan untuk duduk. Jika tidak bisa, kita diminta untuk berbaring. Jika masih tidak bisa, Allah Swt. memberikan rukhshah (dispensasi) untuk shalat dengan isyarat. Walhasil, shalat adalah ibadah yang sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan. Ia adalah hasil Isra’ dan Mi’raj Rasulullah Saw.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Alhamdulillah, itulah kata yang patut saya ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. Zat Yang Maha Pengasih yang senantiasa memberikan kasih-nya tanpa pernah pilih kasih. Dengan kasih-Nya itu, saya dapat merampungkan karya yang bertajuk “Dahsyatnya Dosa Meninggalkan Shalat Wajib” yang kini berada dalam genggaman para pembaca yang budiman. Jujur, karya ini begitu terasa penting untuk dibaca, sebagai bentuk “kontrol diri” bagi diri saya sendiri dan para pembaca. Di dalamnya saya membahas tuntas tentang hikmah shalat, teknik shalat khusyuk, juga dosadosa bagi mereka yang meninggalkan shalat, juga saya ketengahkan beberapa pesan bagi para tarik al-shalat (meninggalkan shalat).

Shalawat dan salam semoga tetap tersanjungkan kepada junjungan kita Naabi Muhammad Saw. nabiakhir al-zaman, yang memberika kita petunjuk tentang bagaimana kita mendirikan shalat yang sesuai dengan ajaran beliau. Beliau selalu berpesan, “Shalluu kamaa ra-aitumuunii ushallii”, shalatlah sebagaimana Kata Pengantar6 aku mendirikan shalat. Ini berarti kita harus benar-benar meniru shalat nabi. Dan ini, akan kita dapatkan jika kita mau mengkaji hadis-hadis beliau tentang tatacara shalat.

Saya memang tidak banyak mengetengahkan pembahasan tentang tatacara shalat dalam perspektif fikih, karena memang bukan pada tempatnya jika saya mengupasnya disini. Saya hanya berbicara sedikit tentang pesan moral yang dikandung oleh rukun-rukun shalat, sebab kata Dr. Jalaluddin Rahmat, ibadah apapun akan sia-sia jika kita tidak mampu memetik pesan moral yang ada di dalamnya. Mengapa ini saya sampaikan dalam buku ini? Tujuan saya tidak lain, jika ketika kita sudah mampu mendirikan shalat dengan benar, kita tahu bahwa dibalik rukun-rukun shalat itu ada pesan moral yang harus kita aktualisasikan dalam kehidupan ini. Jika tidak, maka shalat kita muspro, tidak ada manfaat bagi kehidupan sosial.

Mungkin secara fiqhi benar, namun dari sosial, shalat yang kita lakukan tidak memiliki dampak positif apapun. Nah,jika kita tahu bahwa shalat itu tidak hanya memiliki dimensi spiritual, namun juga sosial, maka kita tentu akan menjadikan shalat sebagai kebutuhan. Ia tidak lagi menjaadi kewajiban. Ibarat ketika kita lapar, pasti kita butuh makan. Makanya, kita tidak ingin meninggalkan shalat. Sebab dengan mendirikan shalat berarti kita mendapatkan keuntungan yang luar bisa, baik keuntungan di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya, orang yang meninggalkan shalat, ia akan mendapatkan kerugian yang sangat. Rugi di dunia, juga rugi di akhirat.

Rugi di dunia sebagaimana yang tersebut dalam sebuah riwayatumurnya tidak berkah. Jika sudah begini, biasanya seluruh umur dan kehidupannya ia persembahkan untuk kemaksiatan dan durhaka kepada Allah Swt. Ditambah lagi, rezeki yang didapatnya tidak berkah. Bisa jadi banyak, tapi bisa jadi cepat habis. Atau jika tidak begitu, rezeki yang ia peroleh tidak membuatnya bahagia, malah dirinya merasa haus, dan terus untuk menumpuk harta benda. Tidak hanya itu saja, ia akan mendapatkan predikat yang sangat tidak enak, yakni “kafir” sebagaimana yang tersebut dalam beberapa hadist Rasulullah Saw. Sementara kerugian yang akan dialaminya saat di akhirat adalah, ia akan mengalami siksa yang pedih.

Tubuhnya hancur dipukul oleh palu godam malaikat, bibir dan matanya penuh dengan darah sedangkan sorot matanya akan memancarkan ketakutan yang sangat luar biasa. Kuburnya sempit, dan tidur panjangnya itu akan ditemani oleh ular (syuja’ al-aqra’) yang sangat menakutkan. Bahkan—dalam sebuah kisah yang saya tulis dalam buku ini ketika meninggal wajahnya akan berubah menjadi babi. Dan ketika di akhirat kelak, ia akan dimasukkan dalam neraka Saqar. Sungguh sangat pedih siksaan orang yang suka meninggalkan shalat.

Atas dasar itu, saya ingin mengingatkan kepada para pembaca yang budiman juga diri saya sendiri untuk tidak sekali-kali meninggalkan shalat, dalam keadaan dan situasi apapun. Selama hayat masih tetap di kandung badan, kita tetap diwajibkan untuk mendirikan shalat. Jika tidak bisa berdiri, kita diperintahkan untuk duduk. Jika tidak bisa, kita diminta untuk berbaring. Jika masih tidak bisa, Allah Swt. memberikan rukhshah (dispensasi) untuk shalat dengan isyarat. Walhasil, shalat adalah ibadah yang sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan. Ia adalah hasil Isra’ dan Mi’raj Rasulullah Saw, dimana beliau menerima langsung perintah ini dari Allah Swt.

Karena itu, kita harus tetap konsisten dan istiqamah dalam menjalankannya sepanjang hidup kita, sebab dalam sebuah hadist Rasulullah Saw. menyatakan bahwa shalat adalah ukuran diterima amal kita. Jika shalat kita baik, maka seluruh amal kita akan diterima oleh-Nya. Jika jelek, maka amal kita ditolak olehNya. Mari kita perbanyak doa sebagaimana yang diajarkan oleh al-Qur’an, “Rabbij’alnii muqimash shalaati wamin dzurriyatii, rabbanaa wataqabbal duaa’.” Ya Allah, jadikanlah aku dan seluruh keturunanku senantiasa mendirikan shalat. Ya Allah, kabulkanlah doa kami.” Dengan terbitnya buku “Dahsyatnya Dosa Meninggalkan Shalat Wajib” ini, secara khusus saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Penerbit “Pustaka Media” yang telah bersedia menerbitkan buku ini. Saya tidak bisa membalasnya, kecuali dengan iringan doa, “Jazakumullah ahsanal jaza’” semoga Allah Swt. memberikan balasan dengan sebaik-baik balasan. Terakhir, saya mengucapkan terima kasih kepada istri tercinta, Faizah Ulfah Choiri dan kedua belahan jiwa saya, Illiyah Fahda dan Muhammad Akmal El-Kays.

Mereka adalah lautan motivasi yang tak pernah padam yang membuat saya untuk terus berkarya. Hanya doa yang bisa saya panjatkan untuk mereka, “Jadikanlah mereka dan juga saya senantiasa mendirikan shalat.” Amin Ya Mujibas Sailin....

KUA. Kec. Kedewan,
saat azan Subuh telah tiba

Ahmad Zacky El-Syafa, S.Ag., M.Ag.

Penulis

Ahmad Zacky El-Shafa - Ahmad Zacky El-Shafa, lahir di Lamongan, 31 Agustus 1976. Pendidikannya diawali dari Madrasah Ibtidaiyah di kampung halamannya. Setelah itu, ia melanjutkan tugas belajarnya di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Pondok Pesantren Ihyaul-Ulum Dukun Gresik di bawah bimbingan Al- Maghfurlah KH. Ma’shum Sufyan dan KH. Machfud Ma’shum. Selepas mengenyam pendidikan di Pesantren, ia kemudian melanjutkan studinya di IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir dan Hadis. Semasa kuliah ia aktif di dunia kepenulisan dan jurnalistik. Ia pernah menjabat sebagai Dewan Redaksi Majalah Mahasiswa Forma, milik Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Majalah Nuansa yang diterbitkan oleh Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Ihyaul-Ulum Dukun Gresik. Ia juga pernah bekerja sebagai Staf Pengajar di Universitas Islam Lamongan (UNISLA). Sekarang ia bekerja sebagai Penghulu di KUA. Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro.

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Mengapa Mesti Shalat
     A. Memperbincangkan Term Shalat
     B. Pesan Moral Dalam Ibadah Shalat
     C. Mengapa Mesti Shalat?
Bab II Awas, Shalat Kita Tidak Diterima Oleh Allah Swt.
     A. Amalan-Amalan Yang Menyebabkan Shalat Kita Ditolak Oleh Allah Swt.
     B. Faktor-Faktor Yang Dapat Merusak Khusyuk Dalam Shalat
     C. Teknik Agar Shalat Menjadi Khusyuk
Bab III Dosa-Dosa Meninggalkan Shalat
     A. Dikurangi Keberkahan Umur
     B. Orang Yang Meninggalkan Shalat akan Mengalami Kesulitan Rezeki
     C. Doa Tarik al-Shalat Tidak Dikabulkan Oleh Allah Swt.
     D. Orang Yang Meninggalkan Shalat akan Disiksa Dalam Kubur
     E. Di Akhirat Bersama Qarun dan Fir’aun dan Ubay bin Khalaf
     F. Meninggal Seperti Babi
     G. Kepala Pecah Dihantam Batu Neraka
     H. Lebih Berdosa Daripada Berzina
     I. Dihukumi Kafir
     J. Dihukumi Munafik
     K. Masuk Neraka Saqar
Bab IV Nasehat Untuk Para Peninggal Shalat
     A. Shalat, Pembuka Pintu Rezeki
     B. Masuk Surga Firdaus
     C. Pelaku Shalat akan Mendapat Lima Kemuliaan
     D. Memetik Pahala Dengan Shalat Berjamaah
     E. Hukum Shalat Berjamaah
     F. Keutamaan Shalat Berjamaah
     G. Shalat Jamaah dan Ampunan Allah
Daftar Pustaka