Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Membumikan Shalat

Aktualisasi Makna Shalat Dalam Kehidupan

1 Pembaca
Rp 34.200 17%
Rp 28.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 85.500 13%
Rp 24.700 /orang
Rp 74.100

5 Pembaca
Rp 142.500 20%
Rp 22.800 /orang
Rp 114.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku yang kini berada dalam genggaman pembaca yang budiman ini, tiada lain merupakan refleksi dari sebuah kenyataan mengapa shalat sehari semalam sebanyak lima waktu yang kita lakukan ini sama sekali tidak berdampak positif pada kita yang melakukan. Kita tetap saja tidak tenang, masih sering stres menghadapi kehidupan, bahkan masih banyak melakukan dosa. Padahal, al-Qur’an secara terus terang menyatakan bahwa jika kita shalat secara khusyuk, hudhur, dan hati mi’raj kepada-Nya, maka insya Allah kenyataan-kenyataan tadi tidak akan datang dalam hidup kita.

Dalam buku ini, saya juga ingin menyampaikan bahwa setiap gerakan yang ada dalam shalat pasti ada maknanya. Dalam takbiratul ihram kita diminta untuk menjadi manusia yang bertauhid. Dalam rukuk dan sujud, kita diminta untuk menjadi manusia yang rendah diri, tawadhu dan tidak sombong. Dan dalam salam, kita diminta untuk menyebarkan kedamaian di muka bumi ini. Itulah, pesan-pesan shalat yang ingin saya bagi kepada para pembaca yang budiman.

Intinya, saya ingin menyuguhkan sesuatu yang bermanfaat kepada para pembaca. Manfaat yang berarti bahwa semua apa yang saya uraikan dalam buku ini bisa kita aktualisasikan. Tidak hanya sekedar dibaca, setelah itu selesai. Saya pun sebagai penulis berusaha untuk itu. Tidak hanya menulis, tetapi saya juga berusaha untuk mempraktekkannya. Tentu saja secara gradual, perlahan, dan juga perlu membiasakan diri untuk itu.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ahmad Zacky El-Shafa

Penerbit: Pustaka Media
ISBN: 9786028214704
Terbit: Agustus 2018 , 322 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku yang kini berada dalam genggaman pembaca yang budiman ini, tiada lain merupakan refleksi dari sebuah kenyataan mengapa shalat sehari semalam sebanyak lima waktu yang kita lakukan ini sama sekali tidak berdampak positif pada kita yang melakukan. Kita tetap saja tidak tenang, masih sering stres menghadapi kehidupan, bahkan masih banyak melakukan dosa. Padahal, al-Qur’an secara terus terang menyatakan bahwa jika kita shalat secara khusyuk, hudhur, dan hati mi’raj kepada-Nya, maka insya Allah kenyataan-kenyataan tadi tidak akan datang dalam hidup kita.

Dalam buku ini, saya juga ingin menyampaikan bahwa setiap gerakan yang ada dalam shalat pasti ada maknanya. Dalam takbiratul ihram kita diminta untuk menjadi manusia yang bertauhid. Dalam rukuk dan sujud, kita diminta untuk menjadi manusia yang rendah diri, tawadhu dan tidak sombong. Dan dalam salam, kita diminta untuk menyebarkan kedamaian di muka bumi ini. Itulah, pesan-pesan shalat yang ingin saya bagi kepada para pembaca yang budiman.

Intinya, saya ingin menyuguhkan sesuatu yang bermanfaat kepada para pembaca. Manfaat yang berarti bahwa semua apa yang saya uraikan dalam buku ini bisa kita aktualisasikan. Tidak hanya sekedar dibaca, setelah itu selesai. Saya pun sebagai penulis berusaha untuk itu. Tidak hanya menulis, tetapi saya juga berusaha untuk mempraktekkannya. Tentu saja secara gradual, perlahan, dan juga perlu membiasakan diri untuk itu.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Selaksa hamdalah terucap dari bibir hamba yang hina dina ini, sebagai ungkapan syukur yang tiada terkira atas segala curahan nikmat yang tak akan mampu dihitung oleh coretan pena. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw. berserta sahabat, keluarga dan kita semua.

Buku yang kini berada dalam genggaman pembaca yang budiman ini, tiada lain merupakan refleksi dari sebuah kenyataan mengapa shalat sehari semalam sebanyak lima waktu yang kita lakukan ini sama sekali tidak berdampak positif pada kita yang melakukan. Kita tetap saja tidak tenang, masih sering stres menghadapi kehidupan, bahkan masih banyak melakukan dosa. Padahal, al-Qur’an secara terus terang menyatakan bahwa jika kita shalat secara khusyuk, hudhur, dan hati mi’raj kepada-Nya, maka insya Allah kenyataan-kenyataan tadi tidak akan datang dalam hidup kita.

Dalam buku ini, saya juga ingin menyampaikan bahwa setiap gerakan yang ada dalam shalat pasti ada maknanya. Dalam takbiratul ihram kita diminta untuk menjadi manusia yang bertauhid. Dalam rukuk dan sujud, kita diminta untuk menjadi manusia yang rendah diri, tawadhu dan tidak sombong. Dan dalam salam, kita diminta untuk menyebarkan kedamaian di muka bumi ini. Itulah, pesan-pesan shalat yang ingin saya bagi kepada para pembaca yang budiman.

Intinya, saya ingin menyuguhkan sesuatu yang bermanfaat kepada para pembaca. Manfaat yang berarti bahwa semua apa yang saya uraikan dalam buku ini bisa kita aktualisasikan. Tidak hanya sekedar dibaca, setelah itu selesai. Saya pun—sebagai penulis—berusaha untuk itu. Tidak hanya menulis, tetapi saya juga berusaha untuk mempraktekkannya. Tentu saja secara gradual, perlahan, dan juga perlu membiasakan diri untuk itu. Saya tidak ingin mendapat predikat “kabura maqtan”, dosa besar bagi orang yang pintar ngomong, pintar nulis, namun tidak pintar mempraktekkan.

Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak H. Mahfuri, S.Ag, M.Pd.I, Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro yang telah berkenan memberikan pengantar buku saya ini, meskipun saya tahu bahwa beliau sangat sibuk. Namun demikian, ada “secuil” waktu yang diberikan guna memberikan pengantar buku ini. Tidak lupa pula, saya juga mengucapkan terima kasih kepada istri tercinta, Faizah Ulfah Choiri dan kedua putra penulis, Illiyah Fahda dan Muhammad El-Kays. Mereka adalah lautan motivasi bagi penulis untuk selalu berkarya dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Tidak lupa, terima kasih buat teman-teman, Mbak Farihah, Pak Yon, Kang Sitho, Jeng Yeny yang memberikan canda tawa diantara kesibukan kantor yang luar biasa. Kepada pihak penerbit terima kasih yang tak terhingga atas jerih payahnya menerbitkan dan menyebarluaskan buku saya ini. Saya menghaturkan “jazakumullah ahsanal jaza’” semoga Allah membalasnya dengan balasan yang berlipat ganda. Ilaihi tawakkaltu wa ilaihi unib...

Ahmad Zacky El-Syafa

Penulis

Ahmad Zacky El-Shafa - Ahmad Zacky El-Shafa, lahir di Lamongan, 31 Agustus 1976. Pendidikannya diawali dari Madrasah Ibtidaiyah di kampung halamannya. Setelah itu, ia melanjutkan tugas belajarnya di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Pondok Pesantren Ihyaul-Ulum Dukun Gresik di bawah bimbingan Al- Maghfurlah KH. Ma’shum Sufyan dan KH. Machfud Ma’shum. Selepas mengenyam pendidikan di Pesantren, ia kemudian melanjutkan studinya di IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir dan Hadis. Semasa kuliah ia aktif di dunia kepenulisan dan jurnalistik. Ia pernah menjabat sebagai Dewan Redaksi Majalah Mahasiswa Forma, milik Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Majalah Nuansa yang diterbitkan oleh Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Ihyaul-Ulum Dukun Gresik. Ia juga pernah bekerja sebagai Staf Pengajar di Universitas Islam Lamongan (UNISLA). Sekarang ia bekerja sebagai Penghulu di KUA. Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Rahasia Dibalik Perintah Shalat
Bab II. Menuju Shalat Menjadi Khusyuk
Bab III. Memaknai Waktu-Waktu Shalat
Bab IV. Membumikan Makna Shalat Dalam Kehidupan
Bab V. Tanda-tanda Shalat Yang Diterima
Bab VI. Makna Kontekstual Bacaan Shalat