Tampilkan di aplikasi

Buku Ruang Karya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Ujung Sebuah Lingkaran

1 Pembaca
Rp 40.000 50%
Rp 20.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 60.000 13%
Rp 17.333 /orang
Rp 52.000

5 Pembaca
Rp 100.000 20%
Rp 16.000 /orang
Rp 80.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Aku terduduk di halaman masjid Ainul Yaqin, menatapi satu persatu mereka yang sedang sholat berjama‟ah dihadapanku. Sejenak mataku tertuju pada salah seorang jama‟ah yang menangis dalam sholatnya saat sedang sujud, aku terdiam lalu aku pun bersandar di tiang masjid ini semua orang ternyata menghadapi masalah berat ya pikirku. Lantas kenapa aku tidak sholat? Tenang saja, aku bukannya tidak mau menjalankan kewajiban setiap muslim ini, aku hanya sedang menanti giliran untuk melaksanakan sholat selanjutnya.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Zahida Aliatu Zain
Editor: Zahida Aliatu Zain

Penerbit: Ruang Karya
ISBN: 9786236997499
Terbit: Juli 2023 , 106 Halaman










Ikhtisar

Aku terduduk di halaman masjid Ainul Yaqin, menatapi satu persatu mereka yang sedang sholat berjama‟ah dihadapanku. Sejenak mataku tertuju pada salah seorang jama‟ah yang menangis dalam sholatnya saat sedang sujud, aku terdiam lalu aku pun bersandar di tiang masjid ini semua orang ternyata menghadapi masalah berat ya pikirku. Lantas kenapa aku tidak sholat? Tenang saja, aku bukannya tidak mau menjalankan kewajiban setiap muslim ini, aku hanya sedang menanti giliran untuk melaksanakan sholat selanjutnya.

Pendahuluan / Prolog

Ujung Sebuah Lingkaran
Aku terduduk di halaman masjid Ainul Yaqin, menatapi satu persatu mereka yang sedang sholat berjama‟ah dihadapanku. Sejenak mataku tertuju pada salah seorang jama‟ah yang menangis dalam sholatnya saat sedang sujud, aku terdiam lalu aku pun bersandar di tiang masjid ini semua orang ternyata menghadapi masalah berat ya pikirku. Lantas kenapa aku tidak sholat? Tenang saja, aku bukannya tidak mau menjalankan kewajiban setiap muslim ini, aku hanya sedang menanti giliran untuk melaksanakan sholat selanjutnya.

Perkenalkan namaku Mita Rahma, panggil saja Mita. Seorang mahasiswi biasa. Sudah 3 tahun lamanya aku hidup dirantauan, tinggal di sebuah kos yang bisa dibilang cukup besar dan nyaman untuk ditempati. Tidak ada yang spesial dalam hidupku. Semuanya nampak berjalan sewajarnya.

Hari itu setelah pulang kuliah sesaat sebelum kuputar kunci kamar kosku, ibu pemilik kos yang aku tempati menghampiriku.

“Nak, bisa kita bicara sebentar?” ucapnya. Aku terdiam tanda persetujuan. Mengikuti langkahnya menuju sofa besar di ruang tamu miliknya.

“Nak, ibu mau sampaikan ke kamu kalau ibu mau merenovasi kos ini. jadi, kos ini harus sudah kosong minggu depan.” Ibu kos mulai membuka percakapan.

Aku terdiam dan masih menunggu kalimat selanjutnya. “Juga, untuk pertama kalinya kamu menunggak pembayaran nak. Ini sudah tanggal 18 ibu harap kamu bisa membayar sebelum meninggalkan kos ini.” lanjutnya “Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bu, akan saya kabarkan ke orang tua saya segera.” Aku menunduk.

“Baiklah nak. Ibu selalu percaya sama kamu. Akan ibu tunggu ya.” Aku terbaring di atas kasurku, kutatap langit

Daftar Isi

Sampul
Mengetuk Pintu Langit dengan Doa
Persahabatan Takkan Pernah Terputus
Membuang Berkah
Jiwa Yang Tenang
Menemuimu
Ujung Sebuah Lingkaran
Tak Terlupakan
Futur
Keindahan Iman Yang Mengagumkan