“Feroz, mau kamar seperti apa?” “Kapal!” Saya iseng bertanya kepada buah hati saya, yang saat itu masih berusia tiga tahun. Jawabannya sungguh di luar dugaan. Ah, anak-anak selalu membuat kita ingin memulai hidup lebih baik. Mereka memiliki imajinasi ruang terkait pengalamannya ketika bermain atau menyaksikan tayangan media. Boleh jadi, anak saya berangan-angan memiliki kamar bernuansa kapal bajak laut lengkap dengan ranjang berdesain geladak seperti film kartun yang ditontonnya.
Idealnya, kamar bagi anak-anak adalah ruang ekspresi, dunia yang nyaman untuk bermain, belajar, dan beristirahat. Mereka membutuhkan kebebasan dan waktu untuk bermain. Orang tua sepatutnya memahami bahwa bermain bukanlah suatu kemewahan. Bagi anak-anak, bermain adalah kebutuhan. Di balik pintu kamar, seorang anak bisa membebaskan imajinasinya dan mengekspresikan peran dirinya layaknya superhero.
Setiap proses tumbuh kembang anak merupakan tahapan perkembangan psikologisnya, sehingga membutuhkan dorongan yang berbeda. Pemilihan warna cat pun perlu disesuaikan dengan karakter anak. Ragam warna pun bisa menjadi ajang belajar anak untuk mengenal karakter warna. Namun, satu hal yang perlu kita ingat bahwa komposisi warna dinding yang harmonis tidak hanya membuat kamar anak menjadi nyaman, tetapi juga terkesan lega.
Pada edisi ini kami membingkiskan tajuk Desain Kamar Anak Kreatif. Simak kisah utama awak redaksi seputar tujuh inspirasi kamar anak untuk Anda. Bagi Anda, sederet gagasan dalam menyimpan dan memajang mainan, sekaligus menciptakan kamar anak yang aman. Suatu kali, saya menambahkan dekorasi berupa stiker dinding sistem tata surya dan stiker gemintang di langit-langit kamar.
Semuanya tampak menyala ketika lampu dipadamkan. Harapannya, ada pengalaman visual di benak buah hati bahwa imajinasi itu seluas semesta. Saya sungguh meyakini ucapan Albert Einstein, “Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan.”