Matahari terdiri dari elemen panas dan terang. Panas matahari memang dibutuhkan, namun tidak berlebihan, karena tentu akan mengurangi kenyamanan dalam rumah. Sebaliknya, terang matahari sangat dibutuhkan dalam sebuah bangunan, untuk menghemat penggunaan energi. Menangkap Terang Matahari Setiap rumah memang membutuhkan sinar matahari, namun tidak selalu berasal dari matahari pagi. Penting untuk memperhatikan sudut dimana cahaya matahari jatuh. Semakin tinggi cahaya yang jatuh, makin besar energi panas yang masuk dalam rumah. Karenanya bentuk rumah harus diatur agar posisi sinar yang jatuh menjadi lebih rendah. Makin banyak energy yang masuk, membuat ruangan dalam menjadi kurang nyaman.
Bentuk Massa Bangunan Setiap fasad dari bangunan menerima beban utama radiasi matahari, yang berarti pemanasan. Fasad selatan dan utara menerima sedikit panas dibanding fasad barat dan timur. Karena itu, sisi bangunan yang sempit harus diarahkan pada posisi matahari rendah. Ini berarti, arah barat dan timur tidak dapat dihindari, sehingga pandangan bebas melalui jendela dari sisi ini harus dihindari. Bila di depan fasad timur dan barat terdapat bidang reflektif yang luas, juga akan merugikan karena terjadi kesilauan akibat matahari rendah.
Atur Desain Dan Posisi Bukaan Buat banyak bukaan pada sisi timur untuk memasukkan cahaya pagi, sebaliknya kurangi bukaan pada sisi barat. Sinar matahari sore, berpotensi menciptakan panas, yang jika masuk ke dalam rumah membutuhkan waktu cukup lama untuk hilang. Usahakan semua ruang mendapat bukaan dan terhubung dengan ruang luar. Posisi jendela yang berada di bagian bawah bidang dinding, bisa jadi pilihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam ruang. Jika tidak memungkinkan adanya bukaan/jendela di kanan kiri bangunan, gunakan desain skylight. Perhatikan ukuran, posisi dan arah bukaan, agar sinar matahari optimal masuk
