Ikhtisar
Dengan telah diberlakukannya undang-undang perpajakan hasil pembaruan yang dimulai dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diubah dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2009, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan yang berlaku sejak 1 Januari 2009, dan Undang-Undang No. 42 Tahun 2009 yang berlaku sejak April 2010 mempunyai konsekuensi untuk selalu memperbarui materi yang ada pada buku Akuntansi Pajak.
Pada terbitan tahun 2010 ini telah diadakan pembaruan dengan harapan buku Akuntansi Pajak tersebut menjadi sumber informasi, baik dari sisi akuntansi komersial yang berbasis Standar Akuntansi Keuangan maupun Akuntansi Pajak, terutama menyongsong diberlakukannya IFRS (International Financial Reporting Standard). Buku Akuntansi Pajak telah menjadi sumber informasi dan bahan pembelajaran kalangan pebisnis dan akademisi yang layak digunakan sebagai referensi.
Pendahuluan / Prolog
Kewajiban Setiap Wajib Pajak dalam Menyelenggarakan Pembukuan
Akuntansi pajak adalah akuntansi yang diterapkan dengan tujuan untuk menetapkan besarnya pajak terutang. Fungsi akuntansi pajak adalah mengolah data kuantitatif yang akan digunakan untuk menyajikan laporan keuangan yang memuat perhitungan perpajakan. Dalam rangka mewujudkan misi perpajakan yang berfungsi sebagai salah satu instrumen kebijakan pemerintah, ketentuan perpajakan memiliki aturan tersendiri yang bisa jadi tidak sejalan dengan praktik akuntansi.
Buku Akuntansi Pajak ini merupakan upaya Penulis untuk menjembatani agar masyarakat Wajib Pajak mematuhi aturan tentang cara menyelenggarakan “pembukuan” yang sesuai dengan perundang-undangan perpajakan dan aturan pelaksanaannya terutama dengan telah diundangkannya Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku sejak Januari 2008, Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 yang berlaku sejak Januari 2009 tentang Pajak Penghasilan, dan Undang-Undang No. 42 tahun 2009 yang berlaku sejak 1 April 2010.
Penulis
Waluyo - Sebagai staf Direktorat Jenderal Pajak pernah menjadi anggota tim pembaruan perundang undangan perpajakan, menamatkan pendidikan program Pascasarjana di OIF-Erasmus University The Netherlands tahun 1987 dan Program S3 Konsentrasi Akuntansi di Universitas Padjajaran Bandung. Taxation short course yang pernah diikuti antara lain taxation short course di Singapura dan Jepang.
Penulis menjadi staf pengajar di beberapa perguruan tinggi untuk program S1, S2, dan S3 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, Universitas Tarumanagara, Universitas Multimedia Nusantara, dan Universitas Mercu Buana, serta sebagai dosen tamu dan aktif dalam berbagai kegiatan seminar di dalam maupun luar negeri.
Daftar Isi
Sampul Depan
Sambutan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sambutan Ketua Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI) Universitas Indonesia
Kata Pengantar
Kata Pengantar Penerbit
Daftar Isi
Bagian 1. Pendahuluan
Bab 1 • Kewajiban Pembukuan
Pendahuluan
Kewajiban Pembukuan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan
Kewajiban Pencatatan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
Peran Akuntansi Dalam Perpajakan Indonesia
Penggunaan Norma Penghitungan Penhhasilan
Pengecualian dan Sanksi dari Kewajiban Pembukuan
Penyelenggaraan Pembukuan Menggunakan Bahasa Asing dan Satuan Mata Uang Selain Rupiah
Penyelenggaraan Pembukuan Dengan Satuan Mata Uang Asing
Persyaratan Administratif Dalam Pembukuan Dengan Bahasa Dan Mata Uang Asing
Kewajiban Perpajakan
Konversi Satuan Mata Uang Dolar
Pemeriksaan Untuk Tujuan Lain
Kerahasiaan Pembukuan
Pembukuan Dengan Komputer
Bab 2 • Prinsip Dasar Akuntansi Pajak
Pendahuluan
Bidang dalam Ruang Lingkup Akuntansi
Sejarah Perkembangan Akuntansi Indonesia
Teori Akuntansi
Sejarah Perkembangan Perpajakan Indonesia
Prinsip Dasar Akuntansi Pajak
Hubungan Akuntansi Komersial dengan Akuntansi Pajak
Hubungan Istimewa Dan Penilaian Kewajaran Dalam Transaksi
Penilaian Kewajaran Dalam Transaksi
Bab 3 • Laporan Keuangan Komersial dan Fiskal
Pendahuluan
Laporan Keuangan Komersial
Laporan Keuangan Fiskal
Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Asumsi Dasar Akuntansi
Konsep Dasar Entitas
Penyusunan Laporan Keuangan
Pengidentifikasian Dan Pengukuran Data
Pemrosesan
Laporan Keuangan
Analisis Dan Interpretasi Laporan Keuangan
Persamaan Akuntansi
Penggunaan Akun
Pengelompokan Akun
Jurnal
Buku Besar
Laporan Keuangan
Bagian 2 Neraca
Bab 4 • Akuntansi Kas dan Bank
Pendahuluan
Akuntansi Kas/Pengendalian Kas
Pengelolaan Dan Sistem Pencatatan Kas Kecil
Imprest Method
Fluctuation Method
Rekonsiliasi Bank
Akuntansi Pajak
Bab 5 • Akuntansi Piutang
Pengertian Piutang
Penya jian Dala m Lap oran Keuan gan
Akuntansi Atas Piutang
Metode Penghapusan Piutang
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Pembebanan Biaya Piutang Tidak Tertagih
Penghapusan Piutang
Akuntansi Pajak
Pembentukan Cadangan Piutang Tidak Tertagih Usaha Bank
Bab 6 • Akuntansi Persediaan
Pengertian Persediaan
Pencatatan Persediaan
Penetapan Persediaan Dan Pelaporan Dalam Laporan Keuangan
Metode Penilaian Persediaan
Metode Penilaian Lainnya
Akuntansi Pajak
Bab 7 • Akuntansi Aset Tetap Berwujud
Pendahuluan
Pengakuan Aset Tetap
Perolehan Aset Tetap
Perolehan Aset Tetap secara Gabungan
Perolehan Aset Tetap secara Angsuran
Perolehan Aset Tetap secara Pertukaran
Perolehan Aset Tetap dengan Cara Membangun Sendiri
Perolehan secara Hibah, Bantuan, dan Sumbangan
Aset Tetap Yang Dihibahkan
Penyusutan Aset Tetap
Metode Penyusutan Sesuai Ketentuan Komersial
Harga Perolehan Atau Harga Penjualan Dalam Hal Terjadi Jual Beli Harta
Harga Perolehan Atau Harga Penjualan Dalam Hal Terjadi Tukar-Menukar Harta
Harga Perolehan Atau Harga Penjualan Dalam Hal Terjadi Pengalihan Harta Dalam Rangka Likuidasi, Penggabungan, Peleburan, Pemekaran, Pemecahan, Atau Pengambilalihan Usaha
Penggunaan Harga Pasar
Penggunaan Nilai Buku
Akuntansi Penggabungan Usaha
Harga Perolehan Atau Harga Penjualan Dalam Hal Terjadi Pengalihan Harta Karena Hibah, Bantuan Atau Sumbangan, Dan Warisan
Harga Perolehan Atau Harga Penjualan Dalam Hal Terjadi Pengalihan Harta Termasuk Setoran Tunai Yang Diterima Oleh Badan Sebagai Pengganti Penyertaan Modal
Harga Perolehan Aset Membangun Sendiri
Metode Penyusutan Sesuai Ketentuan Perpajakan
Kelompok Harta Berwujud dan Tarif Penyusutan
Penyusutan Hingga Akhir Masa Manfaat
Saat Penyusutan Aset Tetap
Penarikan Harta Bukan Bangunan
Pengelompokan Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan Atas Usaha Jasa Telekomunikasi Seluler
Jenis Harta yang Disusutkan dan Pengelompokannya
Tata Cara Penghitungan Penyusutan Fiskal
Penghitungan Penyusutan Atas Komputer, Printer, Scanner, Dan Sejenisnya
Penghitungan Penyusutan Atas Telepon Seluler Dan Kendaraan Perusahaan
Ketentuan Lain
Revaluasi Aset Tetap
Aset Tetap Yang Dapat Dinilai Kembali
Nilai Pasar Atau Nilai WajarNilai Pasar Atau Nilai Wajar
Penghitungan Pajak Penghasilan Atas Selisih Penilaian Kembali
Permohonan Penilaian Kembali
Dasar Penyusutan Aset Tetap
Batas Waktu Pembayaran
Wajib Pajak Melakukan Pengalihan
Penyesuaian Aturan Dalam Penilaian Kembali Aset Tetap
Tata Cara Pengajuan Permohonan
Aset Yang Dlajukan Permohonan
Akuntansi Penilaian Kembali Aset Tetap
Tarif Pajak Penghasilan Atas Penilaian Kembali Aset Tetap
Dasar Penyusutan Dalam Hal Dilakukan Penilaian Kembali Aset Tetap
Pengenaan Tambahan Pajak Penghasilan
Bab 8 • Akuntansi Aset Tetap Tidak Berwujud
Pendahuluan
Penggolongan Aset Tidak Berwujud Dan Perlakuan Akuntansinya
Termasuk Pengertian Aset Tidak Berwujud
Hak Paten
Hak Cipta
Merek Dagang
Waralaba
Leasehold
Goodwill
Biaya yang Ditangguhkan
Deplesi
Amortisasi
Amortisasi Dalam Akuntansi Pajak
Pengelompokan Aset Tetap Tidak Berwujud dan Tarif Amortisasi
Saat Amortisasi Dan Amortisasi Pada Akhir Masa Manfaat
Ketentuan Khusus
Pengalihan Hak Aset Tetap Tidak Berwujud
Bab 9 • Utang
Pendahuluan
Klasifikasi Kewajiban
Utang Dagang Akuntansi Komersial
Utang Dagang Dengan Jaminan (Warranty Liability)
Wesel Bayar
Utang Dividen
Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Utang Pajak
Utang Lainnya
Utang Dalam Mata Uang Asing
Utang Bunga Pinjaman
Bab 10 • Akuntansi Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Pendahuluan
Investasi Saham
Investasi Bentuk Obligasi
Akuntansi Pajak
Bab 11 • Modal Saham dan Ekuitas
Pendahuluan
Bentuk Hukum Dan Ekuitas
Modal Saham
Bab 12 • Akuntansi Mata Uang Asing
Pendahuluan
Penyajian Dalam Laporan Keuangan
Akuntansi Kerugian Selisih Kurs Mata Uang Asing
Bab 13 • Akuntansi Biaya Riset dan Pengembangan
Pendahuluan
Kegiatan Riset Dan Pengembangan
Identifikasi Kegiatan Riset Dan Pengembangan
Pengakuan Biaya
Amortisasi Biaya Pengembangan
Saat Amortisasi
Akuntansi Pajak
Bagian 3 Daftar Perhitungan Laba Rugi
Bab 14 • Akuntansi Pajak Penghasilan
Pendahuluan
Penghasilan Sebagai Objek Pajak Penghasilan
Penghasilan Tertentu (Perlakuan Tersendiri dalam Pengenaan Pajak)
Bukan Objek Pajak Penghasilan
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Tarif Pajak
Besarnya Tarif Pajak Penghasilan
Aturan Khusus Penerapan Tarif Wajib Pajak Badan
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
Penghitungan Pajak Terutang
Penggabungan Penghasilan Orang Pribadi
Pemisahan Penghasilan Orang Pribadi
Penghasilan Anak yang Belum Dewasa
Pajak Penghasilan Pasal 21
Contoh Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 22
Saat Terutang Pajak Penghasilan Pasal 22
Tarif Pajak Bagi Wajib Pajak Yang Tidak Ber-NPWP
Akuntansi Pajak Penghasilan Pasal 22
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
Tarif Pemotongan Bagi Wajib Pajak Yang Tidak Ber-NPWP
Pengecualian Dari Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
Pemotong Dan Saat Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23
Akuntansi Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 25
Akuntansi Pajak Penghasilan Pasal 25
Pajak Penghasilan Pasal 26
Akuntansi Pajak Penghasilan Pasal 26
Akuntansi Pajak Atas Pajak Penghasilan Yang Pengenaannya Bersifat Final
Perlakuan Pajak Penghasilan terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi yang Berpenghasilan Rendah
Dikecualikan dari Pemotongan Pajak Penghasilan
Beberapa Jenis Penghasilan Yang Pengenaan Pajaknya Bersifat Final
Hadiah Undian
Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Pajak Penghasilan atas Bunga Simpanan yang Dibayarkan kepada Anggota Koperasi
Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Derivatif
Akuntansi Pajak Penghasilan
Perbedaan Temporer
Perbedaan Tetap
Beban Pajak Penghasilan
Pajak Kini Dan Pajak Tangguhan
Bab 15 • Klasifikasi Biaya dan Kompensasi Kerugian
Pendahuluan
Biaya Menurut Undang-Undang Perpajakan
Biaya Yang Tidak Boleh Dibebankan
Klasifikasi Biaya Sesuai Aturan Pelaksanaan Undang-Undang Perpajakan
Kompensasi Kerugian
Akuntansi Perpajakan
Bab 16 • Rekonsiliasi Laporan Keuangan
Pendahuluan
Bentuk Rekonsiliasi
Bab 17 • Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Pendahuluan
Objek Pajak
Objek Pajak Pertambahan Nilai
Barang Kena Pajak
Jasa Kena Pajak
Penyerahan Barang Kena Pajak
Tidak Termasuk Penyerahan Barang Kena Pajak
Penyerahan Jasa Kena Pajak
Jasa Kustodian
Jasa Consumer Credit, Credit Card, dan Debit Card
Jasa Penagihan Listrik dan Telepon oleh Bank
Jasa Angkutan dan Jasa Ekspedisi Muatan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Objek Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Tanf Pajak
Tarif Pajak Pertambahan Nilai
Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Dasar Pengenaan Pajak
Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak
Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bagi PKP Pedagang Eceran
Nilai Penyerahan yang Menggunakan Valuta Asing
Cara Menghitung Pajak
Cara Menghitung Pajak Pertambahan Nilai
PPN atau PPnBM menjadi Bagian dari Harga
Penghitungan PPN dan PPnBM dalam Satu Transaksi
Pemungut Pajak Pertambahan Nilai
Faktur Pajak
Kelompok Faktur Pajak
Tata Cara Pembuatan Faktur Pajak
Pembuatan Faktur Pajak Pengganti, Salinan Arsip Faktur Pajak, Dan Pembatalan Faktur Pajak
Persyaratan Formal Dokumen Tertentu
Kode Dan Nomor Seri Faktur Pajak
Saat Pembuatan Faktur Pajak
Pengembalian Barang Kena Pajak (Retur)
Pembatalan Jasa Kena Pajak
Larangan Dan Sanksi Dalam Pembuatan Faktur Pajak
Pajak Masukan Dan Pajak Keluaran
Pengkreditan Pajak Masukan
Tempat Pengkreditan Pajak Masukan
Kelebihan Pajak Masukan
Pajak Masukan Dalam Hal Pkp Melakukan Penyerahan Yang Terutang Pajak Dan Tidak Terutang Pajak
Pengusaha Yang Menghitung Penghasilan Neto Dengan Norma Penghitungan
Pajak Masukan Yang Tidak Dapat Dikreditkan
Pengkreditan Pajak Masukan Pada Masa Pajak Berikutnya
Pengembalian Kelebihan Pajak Masukan
Akuntansi Pajak
Bagian 4 Akuntansi Pajak Usaha Tertentu
Bab 18 • Akuntansi Sewa
Pendahuluan
Klasifikasi Sewa
Dari Segi Lessor
Dari Segi Lessee
Pelaksanaan Transaksi Sewa
Keuntungan dan Kerugian Sewa
Praktik Akuntansi Sewa
Penghitungan Pembayaran Sewa
Penyerahan Jasa Dalam Kategori Sewa
Bab 19 • Akuntansi Kontrak Konstruksi
Pendahuluan
Akuntansi Kontrak Konstruksi
Penggunaan Metode Persentase Penyelesaian
Pajak Penghasilan Jasa Konstruksi
Objek Pajak Usaha Jasa Konstruksi
Tarif Pajak Penghasilan Untuk Usaha Jasa Konstruksi
Tata Cara Pemotongan Dan Penyetoran
Lingkup Pekerjaan Lainnya Dan Aturan Peralihan
Bab 20 • Akuntansi Murabahah (Transaksi Berbasis Syariah)
Pendahuluan
Mekanisme Dalam Murabahah
Implementasi Perhitungan Dan Akuntansi Transaksi Murabahah
Akuntansi Pajak Penghasilan Kegiatan Usaha Berbasis Syariah
Pajak Pertambahan Nilai Dalam Transaksi Berbasis Syariah
Transaksi Murabahah Dan Aspek Perpajakannya
Bagian 5 Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak
Bab 21 • Pemeriksaan Pajak
Pendahuluan
Pemeriksaan Pajak
Beberapa Istilah Dalam Pemeriksaan Pajak
Tujuan Pemeriksaan Pajak
Ruang Lingkup Dan Kriteria Pemeriksaan Pajak
Jangka Waktu Pemeriksaan
Standar Pemeriksaan
Kertas Kerja Pemeriksa Pajak
Kewajiban Pemeriksa Pajak
Pemeriksaan Lapangan
Pemeriksaan Kantor
Tahapan Pemeriksaan
Teknik Pemeriksaan
Metode Pemeriksaan
Hak Dan Kewajiban Wajib Pajak Selama Pemeriksaan
Laporan Hasil Pemeriksaan
Bab 22 • Tindak Pidana di Bidang Perpajakan
Pendahuluan
Pengamatan
Pemeriksaan Bukti Permulaan
Dasar Pemeriksaan Bukti Permulaan
Tata Cara Pemeriksaan Bukti Permulaan
Pelaksanaan Pemeriksaan Bukti Permulaan
Penyidikan
Tindak Pidana
Tersangka
Pelaku Tindak Pidana
Wewenang Penyidik Pajak
Soal dan Pembahasan Akuntansi Pajak
Daftar Pustaka
Indeks
Sampul Belakang