Ikhtisar
Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah strategi dalam mengembangkan sumber daya manusia dalam rangka mengoptimalkan pembangunan suatu bangsa. Pemberdayaan masyarakat harus menyentuh kebutuhan paling dasar manusia yaitu pendidikan dan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat. Aktualisasi dari semua itu adalah sebuah konsep pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan penguatan pendidikan dan serta pengembangan masyarakat dengan penguatan kewirausahaan yang dilakukan secara kolaboratif.
Pemberdayaan Masyarakat kolaboratif merupakan upaya memahami tentang kerangka berpikir, peta jalan dan cetak biru sebuah konsep pemberdayaan masyarakat serta aktualisasinya melalui strategi, program, dan aktivitas pemberdayaan yang mengedepankan kolaborasi semua pihak sebagai implementasi solusi bagi beragam permasalahan masyarakat.
Pemberdayaan berbasis pendidikan dan literasi masyarakat mengaktualisasikan ide dan konsep pemberdayaan masyarakat dengan membudayakan literasi kepada masyarakat, Penguatan pendidikan baik kelembagaan, sumber daya manusia, dan konsep pendidikan setara serta aktualisasi konsep dalam bentuk program pendidikan berbasis kebutuhan masyarakat. Kewirausahaan berbasis masyarakat menitikberatkan pada konsep pemberdayaan dengan mengoptimalkan kewirausahaan berdasarkan pada kultur, sumber daya, dan kebutuhan masyarakat. Bagaimana masyarakat mampu berbisnis sesuai dengan sumber daya yang ada serta upaya pendampingan bisnis masyarakat dengan strategi pemberdayaan kolaboratif.
DAFTAR ISI
PRAKATA v
DAFTAR ISI viii
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOLABORATIF 1
Paradigma Pembangunan Masyarakat 2
Road Map Pembangunan Masyarakat 9
Blue Print Pemberdayaan Masyarakat 16
Kolaborasi Pemberdayaan 29
Gerakan Kerelawanan 35
Sekolah Pemberdayaan Masyarakat Pesisir 40
PENDIDIKAN DAN LITERASI MASYARAKAT 61
Merawat Budaya Literasi 62
Benang Merah Literasi dan Pengembangan Masyarakat 70
Kesetaraan Pendidikan 75
Pendidikan Karakter Kebangsaan 80
Pendidikan di Era Digital 84
Sekolah Adalah Rumah 89
Guru Adalah Inspirator 92
Guru Berdaya 98
Pendidikan Kolaboratif Berbasis Kebutuhan Masyarakat 103
KEWIRAUSAHAAN BERBASIS MASYARAKAT 115
Modal dan Ide Bisnis 116
Digitalisasi Pemasaran 122
UMKM Go Digital 127
Sarungpreneur 130
Crowdfunding Sektor Agribisnis 138
DAFTAR PUSTAKA 143
BIOGRAFI PENULIS 147
Pendahuluan / Prolog
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Penguatan Pendidikan dan Kewirausahaan
Puji syukur senantiasa terlimpahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah membimbing jiwa, pikiran, dan tangan penulis sehingga buku Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Penguatan Pendidikan dan Kewirausahaan telah dapat diselesaikan. Buku ini merupakan sebuah kumpulan ide dan konsep yang selama ini telah berusaha diaktualisasikan oleh penulis lewat jalan perjuangan, yaitu Yayasan Suren untuk Indonesia (Surenesia), Jember Jawa Timur, sebuah lembaga nirlaba yang konsen pada program-program pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan penguatan pendidikan dan pengembangan kewirausahaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah strategi dalam mengembangkan sumber daya manusia dalam rangka mengoptimalkan pembangunan suatu bangsa.
Pemberdayaan masyarakat harus menyentuh kebutuhan paling dasar manusia yaitu pendidikan dan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat. Buku ini memiliki tiga bab yang berusaha menampilkan sebuah ide pemberdayaan masyarakat dengan mendasarkan pada upaya penguatan pendidikan dan literasi masyarakat serta pengembangan sosial ekonomi masyarakat melalui pengembangan kewirausahaan. Bab Pertama, pemberdayaan masyarakat kolaboratif merupakan upaya memahami tentang kerangka berfikir, peta jalan, dan cetak biru sebuah konsep pemberdayaan masyarakat serta aktualisasinya melalui strategi-strategi, program-program aktivitas pemberdayaan yang mengedepankan pemberdayaan kolaboratif sebagai implementasi solusi bagi beragam permasalahan masyarakat.
Bab Kedua, pendidikan dan literasi masyarakat merupakan aktualisasi ide dan konsep strategi pemberdayaan masyarakat dengan penguatan literasi dan pendidikan. Penguatan Literasi dan pendidikan yang dimaksud adalah bagaimana membudayakan literasi kepada masyarakat, penguatan pendidikan baik kelembagaan, sumber daya manusia, serta konsep pendidikan setara, dan aktualisasi konsep dalam bentuk program-program pendidikan berbasis kebutuhan masyarakat yang dijalankan secara kolaboratif.
Bab Ketiga, kewirausahaan berbasis masyarakat merupakan konsep pemberdayaan dengan mengoptimalkan kewirausahaan berdasarkan pada kultur, sumber daya, dan kebutuhan masyarakat. Bagaimana masyarakat mampu berbisnis sesuai dengan apa yang mereka miliki serta upaya pendampingan bisnis masyarakat dengan strategi pemberdayaan kolaboratif.
Keluarga dan masyarakat adalah sumber inspirasi bagi penulis. Ayah dan ibu dengan cintanya yang unlimited.
Pendamping setiaku dengan cinta dan pengertian yang tak pernah padam. Anak-anakku yang menjadi doa dalam setiap langkahku. Keluarga besar Surenesia yang menjadi teman perjuangan tanpa lelah. Keluarga besar Pejuang Pemikir, Pemikir Pejuang yang senantiasa menjadi kawan berfikir dan berdiskusi. Keluarga Besar Mina Bahari tempat penulis menuangkan kreativitas tanpa batas.
Penerbit, Para Senior, Kawan, Sahabat, Rekan, dan semua yang telah berjasa dalam perjalanan hidup penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam buku ini. Untuk itu, masukan dan diskusi-diskusi tindak lanjut yang membangun demi penyempurnaan karya ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
Jember, 05 Februari 2022
Penulis
Moh Nur Nawawi - MOH NUR NAWAWI biasa dipanggil Awie, seorang pecinta dunia pendidikan dan kemaritiman. Putra Banyuwangi yang saat ini bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Kelautan dan Perikanan serta aktif di kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai Founder Yayasan Suren Untuk Indonesia (Surenesia) sebuah lembaga nirlaba yang konsen pada program-program pemberdayaan masyarakat dengan strategi penguatan pendidikan dan pengembangan kewirausahaan.
Riwayat pendidikan banyak berkonsentrasi pada dunia kemaritiman, dimulai dari mengambil program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan di SMKN 1 Glagah Banyuwangi, Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan Program Studi Agribisnis Minat Penyuluhan Dan Komunikasi Perikanan di Universitas Terbuka. Sejak mahasiswa aktif di Organisasi kemahasiswaan seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANI) hingga pernah menjadi Presiden Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.
Kutipan
halaman 2
Pembangunan sebuah peradaban seperti negara atau daerah tidak bisa dipisahkan dari proses pembangunan sumber daya manusianya, pembangunan manusia adalah sebuah keharusan untuk mewujudkan pembangunan peradaban yang lebih baik. Masalah yang mendasar dalam pembangunan adalah adanya ketertinggalan dan keterbelakangan suatu masyarakat.
Ketertinggalan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain tatanan yang ada dan berkembang selama ini di dalam suatu masyarakat, juga nilai-nilai atau norma yang dianut yang biasanya disebut dengan tradisionalisme. Pembangunan manusia bisa dilaksanakan dengan pemberdayaan dan pengembangan masyarakat.
Hikmat (dalam Hadiyanti, 2008) menyebutkan bahwa pengembangan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan dengan mendorong masyarakat untuk melakukan modernisasi agar berkembang lebih baik.
Modernisasi mengandung makna, yaitu perubahan sosial yang progresif dimana masyarakat bergerak maju.
Perubahan menyangkut transformasi sosial, politik, ekonomi, kultural, dan mental dimana perubahan tersebut berwujud sebuah proses industrialisasi,