Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto mengatakan, komoditas udang memiliki pasar luas dan sangat potensial dikembangkan. Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun ini menggenjot produksi udang karena potensi lahan pengembangannya tersedia sangat luas. Dari 2,96 juta hektar (Ha) lahan budidaya, yang dimanfaatkan baru sekitar 0,6 juta Ha.
“Peningkatan produksi udang tersebut dimaksudkan juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja,” kata Slamet Soebjakto, di Jakarta, belum lama ini. Pengembangan budidaya udang berkelanjutan yang dilakukan Ditjen Perikanan Budidaya diantaranya dengan sistem pengelolaan berbasis klaster, yang diterapkan di sejumlah daerah.
Diantaranya, di Kabupaten Pandeglang. Selain itu, ada juga pengembangan budidaya udang berbasis kawasan, seperti di Pasangkayu-Mamuju Utara, dan sejumlah daerah lainnya. “Sistem budidaya udang yang kita kembangkan mulai banyak di adopsi sejumlah investor.
Sebab, prinsip dasar budidayanya menerap kan budidaya udang berkelanjutan,” papar Slamet. Budidaya udang berkelanjutan wajib memiliki IPAL yang efektif. Tak heran, apabila budidaya udang tersebut banyak berhasil di berbagai daerah dan menarik investor untuk terjun di bisnis ini.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.