Tampilkan di aplikasi

Buku Taman Karya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Meningkatkan Keunggulan Bersaing Sektor Umkm

1 Pembaca
Rp 54.000 15%
Rp 46.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 138.000 13%
Rp 39.867 /orang
Rp 119.600

5 Pembaca
Rp 230.000 20%
Rp 36.800 /orang
Rp 184.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang biasa di- sebut sector riil, perlu dikembangkan karena pertumbuhan ekonomi memerlukan dukungan investasi. Pada kondisi ke- terbatasan investasi, maka investasi perlu diarahkan pada upaya mengemba-ngkan wirausaha baru, yang banyak muncul di sektor riil. Bisnis pada bidang usaha sektor riil juga mampu menyerap tenaga kerja yang sangat besar, lebih dari 90% yang secara langsung mempengaruhi pendapatan domestic bruto (PDB).

Dengan meningkatnya PDB, usaha mikro dan kecil diharapkan sekaligus dapat menum- buhkan pendapatan perkapita kelompok masyarakat rendah, sehingga dapat menekan kemiskinan. Bidang usaha pada sektor riil, umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal dan tidak bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor.

Buku ini mengulas pengembangan UMKM yang dihara- pkan akan meningkatkan stabilitas ekonomi makro, karena menggunakan bahan baku lokal dan memiliki potensi ekspor, sehingga akan membantu menstabilkan kurs rupiah dan tingkat inflasi. Pembangunan UMKM umumnya memiliki keterkaitan industri yang cukup tinggi, karena keunikannya dan diyakini akan memperkuat fondasi perekonomian nasional.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Mashur Fadli

Penerbit: Taman Karya
ISBN: 9786233252799
Terbit: September 2023 , 83 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang biasa di- sebut sector riil, perlu dikembangkan karena pertumbuhan ekonomi memerlukan dukungan investasi. Pada kondisi ke- terbatasan investasi, maka investasi perlu diarahkan pada upaya mengemba-ngkan wirausaha baru, yang banyak muncul di sektor riil. Bisnis pada bidang usaha sektor riil juga mampu menyerap tenaga kerja yang sangat besar, lebih dari 90% yang secara langsung mempengaruhi pendapatan domestic bruto (PDB).

Dengan meningkatnya PDB, usaha mikro dan kecil diharapkan sekaligus dapat menum- buhkan pendapatan perkapita kelompok masyarakat rendah, sehingga dapat menekan kemiskinan. Bidang usaha pada sektor riil, umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal dan tidak bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor.

Buku ini mengulas pengembangan UMKM yang dihara- pkan akan meningkatkan stabilitas ekonomi makro, karena menggunakan bahan baku lokal dan memiliki potensi ekspor, sehingga akan membantu menstabilkan kurs rupiah dan tingkat inflasi. Pembangunan UMKM umumnya memiliki keterkaitan industri yang cukup tinggi, karena keunikannya dan diyakini akan memperkuat fondasi perekonomian nasional.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi harus disikapi oleh para pelaku bisnis atau usaha dengan menerapkan langkah-langkah strategis bagi kelangsungan usahanya. Munculnya pandemi covid-19 yang melanda hampir di seluruh dunia mengakibatkan sendi-sendi kehidupan seperti pendidikan, kesehatan dan perekonomian mengalami kelumpuhan yang berakibat sekolah-sekolah ditutup serta perusahaanperusahaan banyak yang mengurangi aktivitas produksi dan bahkan tidak sedikit yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pemerintah berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengeluarkan beberapa kebijakan khususnya di bidang perekonomian agar permasalahan pandemi covid-19 ini tidak mengakibatkan resesi ekonomi yang berkepanjangan. Perekonomian global mulai pulih dan diperkirakan tumbuh positif pada 2021. Pascakontraksi tajam pada Q2- 2020, tren positif dan pemulihan ekonomi sejak Q3-2020 terjadi secara global, termasuk di Indonesia.

Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada sektor manufaktur, tetapi juga terhadap sektor UMKM sejak April 2020. Salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan pemerintah dimasa pandemi Covid-19 adalah mendorong sektor UMKM yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasioanl, karena banyaknya pekerja yang terlibat langsung. Apalagi jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64.19 juta, dengan komposisi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sangat dominan yakni 64.13 juta (99.92%) dari keseluruhan sektor usaha yang merasakan imbas negatif dari pandemi Covid-19 Sesuai rilis data Insight Center (KIC), mayoritas UMKM (82,9%) merasakan dampak negatif dari pandemi ini dan hanya sebagian kecil (5,9%) yang mengalami pertumbuhan positif.

Dalam situasi krisis ekonomi seperti ini, sektor UMKM sangat perlu perhatian khusus dari pemerintah, karena UMKM merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB, dapat menjadi andalan dalam penyerapan tenaga kerja, mensubtitusi produksi barang konsumsi atau setengah jadi. Apalagi ditengah sentimen positif, bahwa kondisi perekonomian tahun ini akan membaik membuat sektor UMKM harus bisa memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi saat ini untuk dapat pulih kembali.

Untuk mempertahankan eksistensi jangka panjang dalam sebuah bisnis khususnya dalam sektor UMKM, para pelaku bisnis perlu membuat suatu konsep model bisnis yang kompetitive dan mampu membuat strategi keunggulan bersaing yang baik. Keunggulan bersaing menggambarkan cara suatu industri atau bisnis untuk memilih dan melaksanakan suatu strategi generik guna dan mempertahankan keunggulan bersaing. Tujuan keunggulan bersaing yaitu, agar perusahaan atau bisnis mampu lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Melalui strategi keunggulan bersaing yang ditetapkan akan dapat meraih: membentuk positioning yang tepat, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendapatkan pangsa pasar baru, memaksimalkan penjualan, dan menciptakan kinerja bisnis yang efektif (Kotler, P., 2012).

Keunggulan bersaing didefinisikan sebagai kemampuan dari sebuah organisasi untuk membuat posisi tetap bertahan dari pesaing (S. Li et al., 2006). Keunggulan bersaing merupakan kemampuan yang memungkinkan organisasi untuk membedakan dirinya dari para pesaingnya (Tracey et al., 1999).

Keunggulan bersaing adalah suatu keadaan dalam memperoleh keuntungan rata-rata lebih tinggi daripada pesainganya, sehingga perusahaan dianggap selangkah lebih maju dari pesaingnya (Ayuningrum & Pangestuti, 2018).

Keunggulan bersaing didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai unggul guna menghadapi persaingan dan kemampuan sebuah bisnis untuk mencapai profit yang abnormal dalam persaingan industri melalui strategi penciptaan nilai. Semakin dinamis dan ketatnya persaingan dipasar menuntut perusahaan atau bisnis untuk dapat mengembangkan kapabilitas strategiknya melalui penciptaan dan penyampaian superior customer value bagi pelanggannya, sehingga akhirnya menjadi suatu keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan cara memandang sebuah perusahaan atau bisnis sebagai suatu keseluruhan, tetapi harus dari asal keunggulan bersaing, yaitu berbagai aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan atau bisnis dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung produknya. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai – nilai atau manfaat yang diciptakan oleh perusahaan atau bisnis bagi para pembelinya, karena pelanggan umumnya cenderung lebih memilih membeli produk yang memiliki nilai.

Daftar Isi

Sampul Depan
Prakata
Daftar Isi
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Orientasi Pasar, Inovasi Produk,  Dan Keunggulan Bersaing
     2.1. Orientasi Pasar
     2.2 Orientasi Kewirasusahaan
     2.3 Inovasi Produk
     2.4 Keunggulan Bersaing
Bab 3. Metode
     3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
     3.2 Cara Penentuan Ukuran Sampel
     3.3 Jenis dan Sumber Data
     3.4 Teknik Pengumpulan Data
     3.5 Teknik Analisis Data
     3.6 Metode Analisis Data
     3.7 Teknik Pengukuran
     3.8 Konsep Operasional Variabel
Bab 4. Keadaan Umum Tempat/Daerah
     4.1 Letak Geografis
     4.2 Potensi Pengembangan Perikanan
     4.3 Potensi Pengembangan UMKM Ikan Patin
Bab 5. Meningkatkan Keunggulan  Bersaing Sektor Umkm
     5.1 Deskripsi Responden
     5.2 Uraian Analisis Statistik Deskripsi Masing-Masing
     5.3 Analisis PLS
Bab 6. Penutup
     6.1 Kesimpulan
     6.2 Saran
Daftar Pustaka
Sampul Belakang