Entah ini merupakan indikator perekonomian negara kita menguat atau hanya sekadar tren yang menggiring konsumen, tapi harus diakui bahwa saat ini ponsel-ponsel kelas menengah menguasai pasar smartphone. Pabrikan ponsel beramai-ramai menggelontorkan produk di segmen ini, dan tampaknya itu menjadi indikator bahwa produk yang mereka tawarkan disambut positif oleh pasar.
Ini menggeser ponsel-ponsel kelas low end, yang dulu di Indonesia sempat menjadi idola karena didukung isu harga yang terjangkau. Coba, sekarang Gadgetarian bandingkan, banyak mana smartphone low end atau mid end? Seiring berjalannya waktu, konsumen perlahan mulai menyadari bahwa harga bukan lagi hal utama, mereka mulai memerhatikan fitur dan kemampuan ponsel yang ditawarkan. Tapi, tetap harga tidak boleh melambung tinggi.
Dan itulah yang ditawarkan segmen kelas menengah, harga cukup terjangkau dan fitur cukup mumpuni. Lalu rentang harga berapa yang bisa dikategorikan sebagai kelas menengah. Dari riset TPlus Magz, segmen ini bermain di rentang harga 1,5 sampai 4 jutaan. Berdasarkan rentang harga itu, segmen kelas menengah sendiri bisa dibagi lagi menjadi dua kategori berdasarkan harganya, yakni mid to low (1,5- 2,9 jutaan) dan mid to high (3-4 jutaan). Dari sisi fitur, keduanya hanya beda-beda tipis.
Segmen kelas menengah memang cukup menjanjikan buat para vendor, karena mereka masih tetap bisa membenamkan fitur-fitur menarik dengan harga yang tidak terlalu mahal. Bahkan ada beberapa vendor yang fokus mengembangkan segmen kelas menengah, dan jarang bermain di kelas atas. Simak saja Asus yang sukses menuai untung dengan serius menggarap kelas ini.
