Tampilkan di aplikasi

Buku UGM Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Gua Harimau dan Perjalanan Panjang Peradaban OKU

1 Pembaca
Rp 110.000 15%
Rp 93.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 280.500 13%
Rp 81.033 /orang
Rp 243.100

5 Pembaca
Rp 467.500 20%
Rp 74.800 /orang
Rp 374.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Gua Harimau terletak di hutan pedesaan Padang Bindu, jauh dari riuh aktivitas keseharian manusia. Tapi, siapa nyana, dahulu sekitar 3.500-1.500 tahun yang lalu gua ini sudah menjadi pusat hunian para leluhur yang mengadaptasikan diri pada lingkungan alam sekitar. Mereka tergolong pembuka lahan yang memanfaatkan ruang gua yang luas dengan penyinaran dan sirkulasi udara yang baik untuk hunian, termasuk memanfaatkan sumber daya lingkungan yang tersedia. Gua Harimau pun menjadi ruang multrfungst sebagai hunian, perbengkelan, dan sekaligus tempat penguburan bagi anggota komunitas yang meninggal. Sisa peralatan sehari-hari berupa tembikar, beliung dari batu, perhiasan dari batu dan tulang, dan sisa pembakaran pun menjadi saksi rekaman aktivitas keseharian penghuninya dalam perjalanan waktu. Bersama sisa tanaman dan hewan, benda-benda impor dari perunggu dan besi, bahkan sebaran kubur yang mencapai 80-an individu, kekayaan temuan ini menjadikan Gua Harimau muncul sebagai salah satu situs terpenting dalam penelusuran budaya Neolitik-Paleometalik Nusantara.

Signifikansi arkeologi Gua Harimau tidak hanya sebatas itu. Keberadaan lukisan di langit-langit gua sebagai manifestasi kekayaan cita rasa dan alam pikir leluhur, dan yang sejauh ini baru satu-satunya ditemukan di Sumatra, semakin menguatkan pentingnya situs ini dalam mengungkap akar peradaban tidak hanya di lingkup lokal, tetapi juga di lingkup regional. Jangan lupa pula, gua ini masih menyimpan sejarah panjang hunian yang belum terjangkau penelitian. Penelusuran jejak-jejak hunian di bawah lapisan kubur hingga sekitar 15 ribu tahun yang lalu dan yang masih berlanjut pada lapisan yang belum diekskavasi, mengisyaratkan situs ini masih menyimpan rekaman kehidupan masa lampau yang sesewaktu akan dimunculkan lewat penelitian berkelanjutan.

Gua Harimau memang sungguh menonjol dengan kekayaan tinggalannya, tetapi bukan satu-satunya. Bersama puluhan situs gua lainnya di sebaran karst Ogan Komering Ulu (OKU) termasuk situs-situs sungai dan situs terbuka lain dengan kandungan tinggalannya—semuanya menyimpan himpunan rekaman kehidupan yang tak ternilai tentang perjalanan panjang peradaban OKU.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Truman Simanjuntak

Penerbit: UGM Press
ISBN: 9786023860319
Terbit: Februari 2023 , 172 Halaman










Ikhtisar

Gua Harimau terletak di hutan pedesaan Padang Bindu, jauh dari riuh aktivitas keseharian manusia. Tapi, siapa nyana, dahulu sekitar 3.500-1.500 tahun yang lalu gua ini sudah menjadi pusat hunian para leluhur yang mengadaptasikan diri pada lingkungan alam sekitar. Mereka tergolong pembuka lahan yang memanfaatkan ruang gua yang luas dengan penyinaran dan sirkulasi udara yang baik untuk hunian, termasuk memanfaatkan sumber daya lingkungan yang tersedia. Gua Harimau pun menjadi ruang multrfungst sebagai hunian, perbengkelan, dan sekaligus tempat penguburan bagi anggota komunitas yang meninggal. Sisa peralatan sehari-hari berupa tembikar, beliung dari batu, perhiasan dari batu dan tulang, dan sisa pembakaran pun menjadi saksi rekaman aktivitas keseharian penghuninya dalam perjalanan waktu. Bersama sisa tanaman dan hewan, benda-benda impor dari perunggu dan besi, bahkan sebaran kubur yang mencapai 80-an individu, kekayaan temuan ini menjadikan Gua Harimau muncul sebagai salah satu situs terpenting dalam penelusuran budaya Neolitik-Paleometalik Nusantara.

Signifikansi arkeologi Gua Harimau tidak hanya sebatas itu. Keberadaan lukisan di langit-langit gua sebagai manifestasi kekayaan cita rasa dan alam pikir leluhur, dan yang sejauh ini baru satu-satunya ditemukan di Sumatra, semakin menguatkan pentingnya situs ini dalam mengungkap akar peradaban tidak hanya di lingkup lokal, tetapi juga di lingkup regional. Jangan lupa pula, gua ini masih menyimpan sejarah panjang hunian yang belum terjangkau penelitian. Penelusuran jejak-jejak hunian di bawah lapisan kubur hingga sekitar 15 ribu tahun yang lalu dan yang masih berlanjut pada lapisan yang belum diekskavasi, mengisyaratkan situs ini masih menyimpan rekaman kehidupan masa lampau yang sesewaktu akan dimunculkan lewat penelitian berkelanjutan.

Gua Harimau memang sungguh menonjol dengan kekayaan tinggalannya, tetapi bukan satu-satunya. Bersama puluhan situs gua lainnya di sebaran karst Ogan Komering Ulu (OKU) termasuk situs-situs sungai dan situs terbuka lain dengan kandungan tinggalannya—semuanya menyimpan himpunan rekaman kehidupan yang tak ternilai tentang perjalanan panjang peradaban OKU.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Monografi ‘Gua harimau dan Perjalanan Panjang Peradaban OKU’ dapat diibaratkan buah dari penelitian arkeologi di wilayah OKU oleh Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas) yang berlangsung sejak tahun 2007. Meskipun sebelumnya pada tahun 2001–2005 sudah dilakukan penelitian serupa melalui kerja sama dengan lembaga asing (Pusarnas-Institut de Recherche pour le Développement/IRD), baru pada tahun 2009 penelitian dilakukan secara lebih intensif di salah satu gua hunian prasejarah yang menjadi primadona penelitian ini, yaitu Gua Harimau. Tidak hanya lapisan endapan gua yang mengandung kekayaan tinggalan arkeologis yang sangat melimpah, dinding gua ini pun menyimpan karya seni prasejarah yang dahulu diyakini tidak ada di wilayah Sumatra. Gambar cadas di Gua Harimau seakan menjadi bonus dari penelitian yang awalnya hanya ditujukan menggali potensi gua-gua hunian di wilayah Padang Bindu. Berangkat dari pengalaman penelitian di wilayah serupa, yaitu di kawasan karst, penelitian pun disertai survei-survei di wilayah aliran sungai serta ceruk dan gua-gua lainnya. Alhasil, serangkaian situs yang potensial untuk dikaji di masa mendatang bermunculan, sekaligus beberapa artefak litik di sungai-sungai dengan karakter teknologi Paleolitik yang logikanya berumur sangat tua.

Gua Harimau menjadi fokus bahasan di dalam monografi ini sebab kekayaan dan potensi arkeologis yang terkandung di dalamnya memungkinkan dilakukannya rekonstruksi yang lengkap, baik dari aspek karakter budaya, pola hidup dan adaptasi manusia, maupun kronologinya. Adapun tulisan serta beberapa data arkeologi yang ada di dalam monografi ini disusun berdasarkan laporan-laporan penelitian Akar Peradaban OKU yang telah disusun oleh editor bersama kontributor di dalam monografi ini dalam lima tahun belakangan. Monografi ini sengaja disusun atas bagian-bagian (bab) yang di dalamnya terdapat satu atau lebih artikel ilmiah. Strategi ini dilakukan agar informasi ilmiah dapat disajikan secara lebih singkat dan menarik, khususnya untuk kalangan nonakademisi. Data-data arkeologi yang telah melalui tahap verifikasi dan analisis mendalam dipaparkan di dalam monografi ini agar dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti maupun kalangan akademisi. Setiap bagian diawali dengan uraian pokok permasalahan serta beberapa informasi yang menjadi highlights. Ilustrasi sengaja dibuat semenarik mungkin agar mudah dimengerti dan sedap dipandang.

Monografi ini terdiri atas enam bagian. Sebelum masuk ke pokok bahasan utama, terdapat prolog yang menjadi pengantar pembaca untuk masuk ke dalam alam penelitian arkeologi, khususnya di wilayah OKU. Bagian pertama membahas pentingnya peranan Sumatra dalam tatanan sejarah budaya di lingkup regional maupun global serta riwayat penelitian di wilayah Padang Bindu. Bagian kedua melukiskan kekayaan lingkungan OKU serta rekonstruksi alam di masa lampau. Bagian ketiga merupakan gambaran tentang kehidupan masyarakat OKU serta kajian etno-arkeologi yang dapat menjadi benang merah, penghubung antara masa lalu dan masa kini. Bagian keempat membahas jejak-jejak serta bukti peradaban tertua di wilayah OKU. Bagian kelima memaparkan aspek-aspek biokultural dan kronologi dari rangka-rangka manusia yang berhasil ditemukan di Gua Harimau. Bagian keenam berisi pembahasan dan sintesis dari serangkaian analisis data arkeologi yang diperoleh melalui ekskavasi Gua Harimau. Sebagai penutup, terdapat epilog yang disampaikan oleh editor untuk mengingatkan kembali pentingnya memahami budaya bangsa di masa lalu untuk melangkah ke masa depan.

Penemuan demi penemuan terus bermunculan mengingat pendekatan multidisipliner yang kami terapkan semakin memperkaya perspektif dari aspek manusia, budaya, dan lingkungan yang sangat erat kaitannya satu sama lain. Tercatat sejumlah ahli senior di bidang arkeologi, geologi, seni cadas, penanggalan, dan lain-lain pernah berkontribusi dalam penelitian ini. Keterlibatan peneliti muda yang bersemangat dan pecandu tantangan turut memicu hasil penelitian ini ke ranah arkeologi berkat kemajuan metode, teknologi, teori-teori baru, serta teknik analisis yang efisien dan tepat guna. Kreativitas dan gagasan baru para peneliti muda yang diimbangi dengan bimbingan penuh kebijaksanaan dari para peneliti senior seakan menjadi mesin utama penelitian ini. Tentunya kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah daerah setempat juga menjadi hal penting dalam pencapaian hasil-hasil penelitian ini.

Dalam kaitannya dengan penelitian yang telah berlangsung di wilayah OKU dan sekitarnya, editor mewakili seluruh peneliti dan penyusun monografi ini mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah sebagai penyokong dana dalam penelitian ini. Terima kasih sedalam-dalamnya turut kami ucapkan atas dukungan Pemda OKU di Baturaja, khususnya Bapak Aufa Sarkowi beserta seluruh jajaran stafnya di Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata yang mencurahkan perhatiannya serta memahami arti penting penelitian Akar Peradaban Kebudayaan di wilayah OKU. Kami sepenuhnya menyadari bahwa kerja sama lintas instansi dalam hal penelitian sangat berdampak pada proses pengembangan dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian arkeologi yang kami lakukan. Semoga hasil-hasil penelitian kami dapat dimanfaatkan dan digunakan sebaik-baiknya demi kemajuan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Editor dan Penulis

Penulis

Truman Simanjuntak - Prof. (Ris.) Dr. Truman Simanjuntak adalah peneliti senior di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Center for Prehistory and Austronesian Studies. Sejak awal tahun 2000-an giat melakukan penelitian di wilayah OKU bersama tim dari berbagai disiplin dan sejak tahun 2009 hingga sekarang memfokuskan ekskavasi di Gua Harimau. Hasil-hasil penelitiannya telah dimasyarakatkan melalui berbagai media, termasuk memberikan ceramah di dalam dan luar negeri hingga menjadikan Gua Harimau, dan wilayah OKU pada umumnya, dikenal luas di kalangan akademisi dan peneliti nasional dan internasional. Prof. Truman juga arkeolog yang aktif melakukan regenerasi dan membimbing para peneliti muda untuk terus mendalami bidang prasejarah kuarter. Beberapa di antaranya adalah mereka yang turut aktif dalam penelitian Gua Harimau dan menyumbangkan pemikirannya dalam buku monografi ini.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Prolog
Bab I: OKU Dalam Tatanan Prasejarah Nusantara
     Sumatra dan Problematikanya Dalam Sejarah Migrasi Manusia Ke Nusantara
          1. Pengaruh Osilasi Iklim dan Paleogeografi terhadap Penghunian Asia Tenggara Kepulauan
          2. Beberapa Bukti Awal Migrasi Manusia ke Nusantara
          3. Dari Anatomically Modern Human (AMH) Hingga Penutur Austronesia
          4. Sumatra: Pulau yang Masih Misterius sekaligus Menjanjikan
          Daftar Pustaka
Bab II: Lingkungan Alam OKU
     Riwayat Geologi dan Lingkungan Wilayah OKU: Uraian Khusus Mengenai Geologi dan Morfologi Gua Harimau
          1. Sejarah dan Tatanan Geologi Regional (Sumatra Selatan)
          2. Danau Ranau: Kehidupan di Hulu Ogan-Komering
          3. Sungai Ogan-Komering: Urat Nadi Kehidupan Masyarakat OKU
          4. Karst: Gerbang Menuju Prasejarah OKU
          5. Geologi Gua Harimau
          6. Potensi Arkeologi di Balik Keindahan Alam Bawah Tanah: Contoh Beberapa Gua
          Daftar Pustaka
     Paleovegetasi OKU Berdasarkan Studi Palinologi dan Analisis Phytolith
          1. Pendahuluan
          2. Vegetasi Aktual
               a. Lingkungan Vegetasi Gua Harimau
               b. Lingkungan Vegetasi Danau Ranau
          3. Sampel Palinologi dan Phytolith
          4. Hasil Analisis Pollen
          5. Hasil Analisis Phytolith
          6. Diskusi dan Kesimpulan
          Daftar Pustaka
Bab III: Masyarakat dan Budaya OKU di Masa Sekarag
     OKU Sekarang: Retrospeksi Kearifan Nilai-Nilai Budaya Lokal OKU
          1. Etnisitas OKU
          2. Mitos dan Legenda: Jembatan ke Masa Lalu OKU
          3. Puyang: Konsep Nenek Moyang Masyarakat OKU
          4. Rumah Tradisional Masyarakat OKU
          5. Kehidupan Masyarakat OKU
          6. OKU Punya Duku Palembang Punya Nama
          Daftar Pustaka
Bab IV: Jejak-Jejak Awal Peradaban OKU
     Perkakas Paleolitik dari DAS Ogan: Bukti Awal Kebudayaan di wilayah OKU
          1. Industri Paleolitik dari Dasar Sungai
          2. Tipologi Umum Perkakas Masif Paleolitik
          3. Artefak Paleolitik dari DAS Ogan
          4. Hunian Gua di Kawasan Karst
          Daftar Pustaka
Bab V: Para Penghuni Gua Harimau
     Kubur-Kubur dari Gua Harimau: Kajian Aspek Biokultural
          1. Fitur Kubur Manusia Prasejarah di Gua Harimau
          2. Sistem Penguburan dan Profil Fisiologi Rangka Manusia Gua Harimau
          3. Konsepsi Kepercayaan di Balik Orientasi Rangka
          4. Bekal Kubur
          5. Jejak Paleopatologi
          6. Rekam Jejak Tradisi dan Penyakit pada Gigi-Geligi
          7. Aspek Tafonomi
          8. Signifikansi Temuan Manusia di Gua Harimau
          Daftar Pustaka
Bab VI: Kronologi dan Corak Budaya di Gua Harimau
     Karakterisasi Tipe dan Teknologi Alat Batu dari Gua Harimau
          1. Pendahuluan
          2. Himpunan Artefak Litik dari Gua Harimau
               a. Aspek Bahan Baku dan Pemerolehan
               b. Jejak-Jejak Pemanasan Pra-Débitage (Traitement Thermique)
               c. Teknik Penyerpihan
               d. Metode Penyerpihan
               e. Artefak Serpih Diretus
               f. Use-Ground Tool dan Artefak Bertipe Khusus Lainnya
               g. Kronologi dan Konteks Budaya
               h. Kesimpulan
          Daftar Pustaka
     Jejak-Jejak Pemanfaatan Fauna di Situs Gua Harimau
          1. Pendahuluan
          2. Gambaran Data dan Metode Analisis
          3. Analisis Taksonomis
          4. Analisis Tafonomis
          5. Analisis Artefaktual
          6. Kesimpulan
          Daftar Pustaka
     Wadah Tembikar dari Gua Harimau
          1. Pendahuluan
          2. Gambaran Data
          3. Rekonstruksi Bentuk Wadah
          4. Teknologi Tembikar
          5. Kondisi Permukaan
          6. Warna Permukaan
          7. Teknik Buat
          8. Ragam Hias
          9. Tinjauan Kontekstual
          10. Perspektif
          Daftar Pustaka
     Jejak Budaya Paleometalik dan Kronologinya di Gua Harimau
          1. Pendahuluan
          2. Gambaran Data
          3. Metode Analisis
          4. Artefak Perunggu
          5. Artefak Besi
          6. Kronologi dan Implikasi Kultural
          7. Kesimpulan
          Daftar Pustaka
          Lampiran
     Pola Seni Cadas (Rock Art) di Situs Gua Harimau Sumatra Selatan
          1. Pendahuluan
          2. Metode Penelitian
          3. Lokasi Penelitian
          4. Hasil dan Pembahasan
          5. Kesimpulan
          Daftar Pustaka
Epilog
Profil Editor