Keberkahannya pun tidak hanya untuk muwakif saja. Namun, penerima manfaat juga bisa merasakan berkah dari wakaf. Seperti yang dialami Abhyasa, Santri Adzkia Islamic School (AIS) Daarut Tauhiid (DT) Serua yang berhasil menjadi juara 3 karate di Sabah, Malaysia. Menurut Muhamad Ihsan, Direktur AIS, salah satu faktor yang membuat Abhyasa bisa mendulang prestasi adalah keberkahan dari wakaf yang digunakan selama proses pendidikan.
Hal ini menjadi yang terpenting selain latihan fisik. “Abhyasa menjadi juara berkat keberkahan wakaf. Selain itu latihan fisik dan diiringi doa. Selama proses pendidikan, kita semua tidak pernah lepas dari doa dan terus memberikan motivasi untuknya,” Ihsan saat dihubungi melalui media daring beberapa waktu lalu. Prestasi yang dibawa oleh Abhyasa, membuat image Adzkia Islamic School sebagai role model dalam dunia pendidikan semakin nyata dan bisa dibuktikan dengan prestasi.
Kebermanfatan yang diterima Abhyasa juga menjadi bukti bagimana aset wakaf tersebut digunakan dengan baik dan maksimal untuk mendapatkan posisi juara ke-3. Ihsan menjelaskan, selain latihan fisik, rohani Abhyasa pun ikut dilatih dengan sering tilawah dan bermunajat pada Allah SWT.
Hal ini dilakukan untuk membentuk mental juara yang sesungguhnya. “Rohaninya juga kita bentuk supaya semakin matang dalam pembentukan mental, supaya menerima kondisi dengan ikhlas. Itu adalah tujuan utama mengapa kita mendaftarkan Abhyasa dalam kompetisi karate ini,” katanya. Ihsan mengatakan, Abhyasa memiliki karater yang disiplin dalam keseharian, juga dalam pembelajaran.
Kecerdasan akademiknya pun di atas rata-rata, sehingga menjadi lengkap ketika dia berhasil membawa prestasi gemilang bagi AIS. Ihsan pun berharap ke depannya, para penerima manfaat wakaf di lingkungan Adzkia Islamic School bisa mencontoh prestasi dari Abhyasa. Supaya amalan dan pahala selama menjadi santri di lingkungan DT semakin meningkat.
